Bab XXXV

685 61 2
                                    

Harap bijak dalam membaca






Haruto tengan tidur dengan posisi duduk disofa, tidurnya sangat lelap namun tak lama kemudian suara tangisan byul membangunkanya.

"Uwaaaaa" dengan cepat haruto membuka matanya yang memerah karna kurang tidur. Ia langsung berlari dan melihat keadaan byul.

"Waaaaa".
"Byul kau bangun lagi?" Haruto.
"Jika aku mengendonya ia akan terbangun" batin haruto.

"UWAAAAAAA" tangisan byul menjadi semaikin kencang, karna itu akhirnya haruto mulai mengendong byul.

"Sutt tenang anak manis, tidak ada apapun semuanya baik-baik saja" byul sebenarnya sudah lelah menangis tapi dia tidak mau berhenti menangis, ia tetap ingin menangis supaya haruto mengendongnya.

"Jika kau lelah maka tidurlah, sebenarnya dari siapa kau mendapatkan sifat kerasa kepala seperti ini" batin haruto.

Saat berjalan haruto tak sengaja melihat kamar jeongwoo yang terbuka. Ia mulai memasuki kamar itu, kamar jeongwoo tidak berubah sejak terakhir kali jeongwoo menghilang. Bahkan boneka kelinci kesayangan jeongwoo masih tertata rapi di atas kasur.

"Apa kau ingin tidur disini?, kau ingin tidur dikamar momy ya?. Tolong berhentilah menangis byul" haruto mulai meletakan byul dikasur jeongwoo.

"Waaaaa" byul masih saja menangis sampai ia menoleh kesamping dan menemukan boneka kelinci milik jeongwoo. Saat melihat boneka itu byul mulai berhenti menangis.

"Apa kau menyukai boneka ini?" Haruto mengarahkan tangan byul ke telinga boneka itu, saat menyentuh boneka itu byul jadi senang dan mulai mengantuk.

"Daa" byul.
"Kau seharusnya tidur disini setiap malam mungkin karna itu kau mnyukainya" haruto.
"Humm..." byul mulai mengedip-mengedipkan matanya, tidak lama kemudian matanya tertutup dan ia terlelap menuju alam mimpi. Haruto yang melihat itu tersenyum lalu memotret byul mengunakan kamera miliknya.







Haruto duduk dimeja yang ada diruangan jeongwoo dan mulai menempelkan foto byul yang ia ambil barusan disebuah buku. Haruto mulai menuliskan sesuatu dibuku yang berisi foto-foto byul.

"Malam ini dia tidur dikamarmu, sepertinya dia menyukai boneka kelincimu. Dia terus-terusan menangis tadi, tapi itu bukan suatu masalah karna dia terlihat mengemaskan saat tertidur" saat menulis senyum haruto mulai luntur perlahan.

"Aku berharap kau bisa melihatnya.." haruto mulai tidur dan meletakan kepalanya diatas buku yang ia tulis tadi.





















Pagi-pagi asahi sudah berada di depan kantor Ace agency.

Clak
Asahi mulai memasuki suatu ruangan.

"Aku tau kau menunggu untuk ini, sekarang kau bisa mulai langkah yang baru".

"Terimakasih banyak, terimakasih" saat wanita itu akan pergi dia melihat asahi, setelah melihat asahi dia langsung berlalu pergi.

"Kau disini lagi asahi?" Doyoung.
"Berapa lama lagi aku harus menunggu?" Asahi.

"Aku kan sudah bilang saat kau memberikan uangnya aku akan melakukanya" Doyoung.

"Tapi bukankan kau melakukan bisnis ini untuk menolong omega yang sedang kesusahan" asahi.

"Aku melakukanya, aku memberi identitas baru pada mereka. Mengirim mereka pergi dan juga memberikan pekerjaan pada mereka" doyoung.

"Untuk omega yang ingin meninggalkan negara tidak ada yang lebih baik daripada itu, tapi omega yang menginginkan hal itu dengan gratis tidak ada yang lebih buruk dari mereka. Aku tidak bisa melakukan ini hanya karna rasa simpatik, mereka bisa terbebas dari semua masalah yang mereka hadapi. Tapi hal yang paling sulit adalah membuat identitas baru. Jadi bawalah uangnya asahi, lalu aku akan menjadikan dia yang teratas didaftarku" lanjut doyoung.

Asahi hanya diam sambil menatap tajam mata doyoung.
















Sekarang asahi sudah menuju perjalanan pulang menaiki bus. "Sial siapa yang menyangka aku perlu menunggu selama ini. Selama ini master tidak ikut campur dalam pencarian jeongwoo. Tapi itu mungkin tidak akan lama lagi, aku hanya butuh uang tapi bagaimana aku bisa menghasilkan uang sebanyak itu?".

Saat sedang memikirkan uang tiba-tiba wajah jaehyuk terlintas dipikiranya. Tapi setelah itu asahi menggeleng-gelengkan kepalanya.

























Di rumah jeongwoo sedang menulis sesuatu di i-pad nya.

"Selanjutnya berita terbaru, seon grub electronic menjadi perusahaan nomor satu di industri. Mereka berhasil membuat chip komunikasi multi mode memanfaatkan komunikasi seluler 5G" saat mendengar itu jengwoo langsung melihat siaran tv.

"Pada tanggal 15 seon electronic berhasil menciptakan transformasi dan mulai melakukan uji cob.." jeongwoo dengan cepat membesarkan volume tv.

"Aku menonton tv setiap hari. Tapi aku tidak pernah melihat berita tentang watanabe haruto atau bayi rahasia keluarga watanabe" jeongwoo dengan kasar menghempaskan kepalanya dimeja.

"Tapi itu hal yang bisa terjadi, mungkin dia membuang bayi itu tanpa meninggalkan apapun. Dia mungkin tipe orang yang melakukan segala hal tanpa berpikir duakali, apa kau benar-benar orang seperti itu?".

Jeongwoi mulai teringat kebaikan yang haruto lakukan padanya, kehangatan yang haruto berikan padanya serta perhatianya yang melebihi siapapun.

"Apa mungkin?" Dengan cepat jeongwoo memukul kepalanya yang terus-terusan teringat oleh kenanganya bersama haruto.

Bep bep bep
Clak, asahi baru saja memasuki rumah. Saat melihat asahi masuk jeongwoo langsung membereskan barang-barangnya dan akan pergi ke kamarnya lagi.

"Ngomong-ngomong kenapa kau selalu menulis dialat itu?" Asahi.

"Itu bukan hal yang penting" jeongwoo dengan buru-buru berlari namun hal tak terduga terjadi.

Bruk...
Semua barang yang dibawa jeongwoo jatuh kelantai, tubuh jeongwoo melemas dan mulai terduduk dilantai.

"Ahh" jeongwoo.

Asahi yang melihat jeongwoo menjadi aneh mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Hah hah hah
Phernomon jeongwoo mulai menyeruak memenuhi seluruh ruangan.

"P-perasaan ini?!".




























Bersambung.....





Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang