Bab XVI

927 56 2
                                    

Harap bijak dalam membaca






"Kau tau arah jalan ke kafenya bukan, jangan sampai tersesat saat pergi kesana, dan pastikan kau membawa pesanan dengan benar" pagi-pagi haruto sudah mengomeli jeongwoo dengan berbagai wejangan.

Karna hal itu jeongwoo jadi kesal, ia menghentikan kegiatan memakai sepatunya.

"Membuat kesalahan pada saat pertama itu tidak apa-apa, tapi pada selanj.." omongan haruto terpotong.
"HAH AKU MENGERTI OKAY" marah jeongwoo.

"Aku menyelesaikan interview nya, menyelesaikan masa percobaanku. Dan mendapatkan penerimaan pegawai hari ini. Jadi apa masalahnya?" Jeongwoo jadi kesal sebenarnya haruto ini siapa, apakah dia itu ibunya kenapa dia crewet sekali seperti ibu-ibu.

"Tetap saja" haruto.
"Kenapa kau peduli, ini bahkan bukan masalahmu💢" jeongwoo.

"Jika kau datang lagi aku akan membunuhmu" brakk, haruto selalu saja datang untuk melihat jeongwoo bekerja pada saat masa percobaan berlangsung.

"Sial ini akan membuatku kawatir sepanjang hari, aku tidak bisa merasa tidak kawatir" ingatan pada saat masa percobaan jeongwoo terputar. Saat itu jeongwoo membawa nampan berisi 5 minuman dengan sangat hati-hati, ia membawa nampan itu seperti bocah 3 tahun yang baru belajar membawa nampan.

"Dia bilang dia keluar dari sekolah dan langsung bekerja. Diluar dugaanku dia cukup baik, tapi bagaimana bisa orangtua begitu tidak perhatian pada bocah yang ceroboh ini".

(To kau itu sebenarnya orang tua jeongwoo atau apa?)

Haruto melihat jam tanganya.
"Hah waktunya sudah tiba?".































Ditempat pacuan kuda

Terlihat wonyoung dan haruto yang sedang latihan berkuda disana.

Hah hah huft
Wonyoung mengelus kudanya, "ini sudah lama sejak roki berlari seperti ini, kehilatanya ia sangat semangat".

"Sejujurnya, kita tidak perlu berpakaian serapi ini untuk berkuda" haruto bingung dengan kakaknya ini, kenapa harus mengenakan pakaian berkuda yang sangat rapih hanya untuk latihan biasa saja?.

"Hey kau tidak tau kapan ada omega yang datang melihat ku" jawab wonyoung dengan percaya diri.

"Bukankah itu watanabe haruto dari watanabe group".
"T-tidak mungkin, dia sangat tampan".
Bukanya melihat wonyoung omega-omega itu malah terpesona dengan haruto.

"Noona apakah kau pernah membenci omega" tanya haruto dengan muka serius.
"Nope, aku malah berencana membenci para alpha" tolong sadarkan wonyoung kalau dia itu juga seorang alpha.

"Kenapa?, bukankah kau tidak pernah bertemu omega satu pun. Jadi yang mana beta atau alpha?, katakan ini untuk lirik yang aku tulis" haruto.

"Oh i see, jadi seseorang tidak menyukaimu. Tapi kau tidak melakukan kesalahan apapun?" Wonyoung tersemyum miring.

"Tentu saja bukan, tapi tetap saja" haruto.
"Hmm memeliki omega yang membenciku lebih baik daripada berhubungan dengan sesama alpha" jawab wonyoung.
"Jika itu aku, aku akan melakukan apapun untuk membuat omega itu menjadi milik ku. Solusi terbaik dari masalah ini adalah melakukan sex yang luarbiasa, sex membuag omega meleleh dan otak mereka menjadi blank" ternyata mulut fulgar haruto ia dapatkan dari keluarganya.

Haruto menatap wonyoung.
"Kita sudah melakukan sex itu" bantin haruto.

"Ughh dari tadi hanya membicarakan omega, aku tidak bisa menahannya lagi" wonyoung mulai mendekati gerombolan omega yang sedang menonton mereka.

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang