Bab LXXVI

533 51 11
                                    

Harap bijak dalam membaca















Pagi harinya byul ngambek pada jeongwoo, karna kemarin jeongwoo memarahinya. Lihatlah itu punggung kecilnya sedang membelakangi jeongwoo.

"Byul momy akan berangkat sekolah, ayo ucapkan selamat jalan" haruto berusaha membujuk byul.

Tapi byul tetap saja tidak mau mengalah, ia masih terus menggelengkan kepalanya.

"Byul momy sudah bilang maaf, ayo berikan momy ciuman" haruto.

Tetap tidak ada pergerakan apapun dari byul.

"Terserahlah aku tidak membutuhkan itu!!, aku akan pergi sekarang" jeongwoo melangkah pergi dan membiarkan byul tetap merajuk padanya.

Brakk...

"Dada" byul mengarahkan tanganya pada haruto dan meminta untuk digendong.

"Kemarilah, sudah lama sekali ya kita tidak menghabiskan waktu bersama" haruto.

"Kyahaha" byul.

"Byul kenapa kau melakukan itu?, sepertinya momy sangat kecewa tadi. Apa momy menyakiti perasaanmu kemarin?" Muka byul langsung murung, tanpa menjawab byul langsung tiduran di atas tubuh haruto.

"Apa kau membenci momy?" Dengan cepat byul menggelengkan kepalanya.

"Ya ampun aku tau dia itu anaku, tapi dia ini terlalu imut. Tentu saja imut seperti jeongwoo♡".

(Dasar buchenn)

"Byul kau tau aku sekarang sedang memikirkan apa momy baik-baik saja di sekolah?" Haruto.










Jeongwoo baru saja menyelesaikan kelasnya, ia keluar kelas dengan muka masam.

"Dia jadi marah hanya karna satu hal itu?, untuk apa aku pulang cepat setiap harinya demi menumui dia?. Dasar byul bodoh, anak nakal"

Saat asik menendang-nendang angin jeongwoo tidak sengaja melihat gerombolan teman-temanya yang akan pergi minum bersama.

"Hey umm" jeongwoo.

Ryujin dan yuna langsung menengok ke sumber suara.

"Oh oppa apa kau akan pulang ke rumah?" Yuna.

"Tidak, kemana kalian akan pergi hari ini?" Jeongwoo.

"??" Ryujin/yuna.









Di dalam restoran jeongwoo benar-benar merasa canggung, sedaritadi ia hanya duduk diam sambil minum bir. Yuna dan ryujin sedang mengambilkan cemilan untuk jeongwoo, mereka senang sekali akhirnya bisa pergi keluar bersama jeongwoo.

"Ini pertama kalinya aku pergi minum malam-malam setelah pesta penerimaan siswa baru, aku merasa sanggat canggung".

"Yo" yeonjun.

"Apa yang membuatmu datang kemari hari ini?, ku kira kau akan mengurung dirimu dirumah" yeonjun.

"Kenapa aku harus bertemu dia disaat seperti ini?" Batin jeongwoo.

"Kau seharu..." yeonjun.

"Hey minggir ini tempat duduk kami" dengan sengaja yuna mendorong yeonjun pergi.

"Ck" yeonjun berlalu pergi sambil menatap jeongwoo.

"Bagaimana oppa?, apa kau bersenang-senang?" Ryujin.

"Oh iya" jeongwoo.

"Kau harus datang lebih sering, benarkan ryujin" yuna menyenggol bahu ryujin dan hanya di angguki oleh ryujin sebagai jawaban.

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang