Bonus Chapter VI 🦋🐺

557 43 8
                                    

Harap bijak dalam membaca


























"Kau, Kau!!" Yedam.

"Apa yang bajingan itu lakukan disini?, aku benar-benar lupa tentangnya. Jika maniak tukang cemburu itu tau sudah dipastikan aku akan mati" batin jeongwoo panik.

"HEY KAU INGAT AKU KAN?!. KAU INGAT KAN?" yedam.

Melihat yedam yang bersikap tidak sopan pada jeongwoo membuat haruto semakin murka. Ia kembali menarik kerah baju yedam sampai membuat yedam tercekik.

"Hik a-aku bisa jelaskan uhuk uhuk" yedam.

"MENJELASKAN APA HAH?!. APA YANG KAU INGINKAN DENGAN MENYEBAR BERITA PALSU SEPERTI ITU?!!" haruto.

Mendengar itu jeongwoo jadi merasa bersalah karna apa yang dikatakan yedam itu sebuah kebenaran.

"HEY hentikan itu!!" jeongwoo berusaha menjauhkan tubuh haruto dari yedam.

"Iya kumohon tenanglah haruto".

"DIA SELALU SAJA SEPERTI INI. SEBENARNYA APA YANG TELAH KULAKUKAN PADAMU HAH?!. DIA HARUS DIBERI SEBUAH PELAJARAN" haruto.

Yedam yang sudah geram akhirnya memberanikan diri untuk berbicara.

"K-kita TIDAK MELAKUKANYA OKAY?. KITA TIDAK TIDUR BERSAMA!!" yedam.

Mendengar itu tubuh haruto langsung mematung seketika.

"Fuck kau senang sekarang?" Yedam.

"Aku tidak bisa, aku mencoba tapi dia sudah terikat dengan seseorang bagaimana aku bisa melakukan hal itu!!. Jika aku tau kalau dia adalah pasanganmu aku tidak akan pernah mau melakukanya" lanjut Yedam.

Keheningan menerpa seluruh restoran saat ini.

"Huh?" Asahi.

"Jika mereka hampir tidur bersama berarti?".

"Itu artinya semua hal yang dia katakan benar?".

Haruto menengok ke arah jeongwoo yang sama terdiamnya seperti yang lainya.

"Hah ayolah kita sudah menjadi teman sejak sekolah menengah. Ck baiklah aku akan mengaku, aku iri okay?. Kau adalah alpha sempurna yang memiliki segalanya terlebih lagi kau seorang dominan. Aku hanya merasa iri karna aku hampir saja memiliki semua hal yang kau punya. Walaupun aku lahir dengan mempunyai segalanya, aku merasa seperti pecundang jika berada di sampingmu. Tapi tetap saja aku sebenarnya ingin menjadi tema...." omongan yedam terpotong oleh asahi.

"Berhenti kita tidak memintamu untuk menceritakan kisah hidupmu okay?. Hanya bersyukurlah bahwa hal ini tidak menjadi terlalu buruk, kau tau hal apa yang akan terjadi jika hal ini menjadi buruk kan?" Asahi menepuk-nepuk pundak yedam.

"Jika kau berusaha mengunjing kami dibelakang lagi seperti ini. Akan ku pastikan aku akan menghancurkanmu dengan kekuatan yang aku miliki".

Asahi tersenyum dingin pada yedam membuat yedam merinding seketika bahkan teman-teman yedam tidak ada yang berani menolong yedam.

"O-okay" yedam.

"Kirimi aku daftar tamu hari ini" haruto berjalan pergi.

Melihat itu jeongwoo langsung berlari menyusul haruto.

"Wow haruto sangat keren".

Sementara itu gwanhe hanya bisa terdiam di pojok ruangan.

"Wow dia langsung datang kemari seperti hantu" sepertinya gwanhe tidak boleh membuat masalah dengan haruto.















Haruto dan jeongwoo baru saja sampai dirumah mereka.

"Dimana byul?" Haruto.

Jeongwoo melirik cemas ke arah haruto.

"Aku menitipkan dia di rumah tetangga kita minji" jeongwoo.

Jeongwoo baru sadar jika tangan haruto berdarah.

"Kita harus mengobati lukamu terlebih dahulu" jeongwoo.

Haruto tetap diam tapi ia menuruti keinginan jeongwoo. Dia langsung duduk diam dikarpet ruang tamu. Melihat itu jeongwoo segera membawakan kotak P3K untuk mengobati tangan haruto.

Saat sedang mengobati luka haruto entah kenapa jeongwoo duduk bersimpuh tidak seperti biasanya jeongwoo akan duduk sembarangan.

"Kenapa kau duduk seperti itu?" Haruto.

"Ugh" haruto menatap tajam mata jeongwoo.

"Apa itu benar yang dikatakan oleh yedam?" Haruto.

Bagaimana ini jeongwoo sangat panik sekarang. Ia benar-benar merasa bersalah pada haruto.

"Iya".

Mendengar itu haruto kembali murka sampai-sampai ia meremat bungkusan salep yang jeongwoo bawa hingga hancur.

"Kejadianya di hari itu saat aku kembali ke rumah lalu kabur lagi" jeongwoo menundukan kepalanya.

"Haha jadi kau pergi meninggalkanku dan mencoba untuk tidur dengan temanku?!" Haruto.

"AKU SEDANG BINGUNG SAAT ITU!. Aku ketakutan, melihat dia juga orang kaya kupikir dia bisa melindungiku" jeongwoo.

"Memangnya siapa yang bilang aku akan melakukan hal macam-macam padamu?" Haruto.

"Aku tidak tau kenapa dulu aku mengira hal itu akan terjadi. Ngomong-ngomong itu tidak bekerja karna kita berdua sudah terikat" haruto tentu saja semakin terkejut.

"Terikat?. Aku bahkan tidak berfikir bagaimana caranya kau tau bahwa kita sudah terikat. Aku hanya merasa sangat bahagia saat kau kembali" haruto tersenyum masam.

"AKU JUGA SAMA!!. Aku benar-benar sudah melupakan semua hal itu sampai sekarang" jeongwoo.

"Bahkan setelah kau melahirkan byul kau berusaha untuk meninggalkanku. Dan apapun yang kau lakukan setelah itu tidaklah penting, jadi aku tidak boleh menyerah atas semua itu. Itulah yang seharusnya kupikirkan" mendengar itu hati jeongwoo jadi menghangat.

"Tapi hanya memikirkanmu bersama alpha lain benar-benar membuatku gila. Bagaimana cara dia berbicara tentangmu kepada orang lain juga membuatku gila!. Kau adalah orang yang selalu ku fikirkan".

"Aku merindukanmu bahkan setelah kita bertemu. Aku bahkan selalu bermimpi denganmu, jika aku mengatakan semua hal itu kau pasti akan melarikan diri dariku. Haha haruskah aku pergi menemui dokter seperti yang yoshi lakukan?" Haruto menyembunyikan wajahnya pada kedua lututnya.

"Dady kau akan dalam masalah!!".

"??" Haruto.

"Itulah yang akan byul katakan. Hah apa kau ini bodoh?" Jeongwoo.

Jeongwoo meraih tangan haruto lalu kembali mengobati tangan itu.

"Lihat dia bahkan tidak mendapatkan pukulan sama sekali tapi tanganmu jadi sobek begini. Jika kau tidak bisa menahan dirimu maka wajahnya yang akan berdarah seperti ini. Jadi berhentilah kawatir okay?. Aku milikmu dan bukan orang lain, hah kemarilah dasar kau idiot" jeongwoo merangkul haruto sambil mengusap-usap kepala haruto.

"Aku bersyukur kau sudah tenang. Kau menyelamatkan banyak orang dari masalah hari ini" muka haruto jadi memerah mendengarkan ucapan manis dari orang yang dicintainya.

"Ha hahaha" haruto.

"A-ada apa?" Jeongwoo jadi ngeri melihat haruto tiba-tiba tertawa.

"Rasanya sangat nyaman saat kau memeluku seperti ini, yah ini seperti yang kau katakan".

Haruto membalas pelukan jeongwoo dengan erat. Bahkan saat ini haruto sedang tersenyum sendiri seperti orang gila.

Melihat itu jeongwoo jadi merinding.

"Pria brengsek ini sepertinya benar-benar gila".




























Bersambung................

Pasangan satu ini kalau berantem emang gak bisa lama-lama🤣🤣.






Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang