Bonus Chapter XV 🦋🐺

565 39 5
                                    

Harap bijak dalam membaca















Malam harinya jeongwoo tengah berbaring dikamarnya sambil terengah-engah, wajahnya dipenuhi dengan semburat merah serta keringat yang mengucur deras.

Ternyata sedari tadi jeongwoo berusaha untuk memuaskan nafsunya menggunakan dildo yang pernah ia beli.

"Hah hah aku sudah tidak tahan lagi. Aku tidak memiliki energi tapi aku masih merasa sangat horny. Aku tidak ingin mengakuinya tapi.....".

Yang ada dipikiran jeongwoo saat ini adalah benda panjang dan besar milik haruto.

"Tapi-tapi, kenapa aku harus mengatakan itu!!" Jeongwoo teringat jika ia menolak dengan keras ajakan haruto karna beralasan tidak akan ada yang menjaga byul. Kini ia menyesali perbuatanya.

Jeongwoo bangun dari tidurnya lalu mengambil ponsel miliknya.

"Aku tidak tahan lagi. Aku hanya melakukan apa yang perlu aku lakukan untuk bertahan hidup!" Jeongwoo.

Ringg......

(Halo ada apa?, aku sedang sibuk) asahi.

"Asahi..." jeongwoo sedikit malu untuk mengatakanya.

(Ada apa dengan suaramu?, apa telah terjadi sesuatu?) Asahi.

"Hah apa yang harus kulakukan untuk sampai ke tempatmu sekarang?" Pasrah jeongwoo.

Setelah mendengar penjelasan jeongwoo membuat asahi tidak habis pikir dengan pasangan ini yang selalu menjadikan dirinya jembatan untuk cinta mereka berdua.

(Ughh kalian berdua ini benar-benar!!) Asahi.
















Akhirnya asahi memesankan tiket pesawat untuk jeongwoo.

Jeongwoo bersikap santai saja dan tidak terlalu perduli jika asahi akan memarahinya. Tapi yang lebih menyesakan karna ia tidak bisa membawa byul pergi bersamanya jadi ia harus menitipakan byul pada jihoon dan hyunsuk.

Beberapa jam yang lalu.....

"Momy akan menemui dadymu okay?. Momy akan segera kembali, hanya dua malam" jeongwoo.

Byul yang ada digendongan jihoon langsung merengek.

"Bagaimana dengan byul?, bagaimana dengan byul?" Byul.

Hyunsuk lalu mengampiri jeongwoo dan menyuruh jeongwoo untuk segera pergi sebelum byul mengamuk.

"Waaaa byul juga mau ikut!!" Akhirnya jihoon membawa byul masuk ke dalam.

"Pergilah nak kami akan menjaga byul. Tidak apa-apa haruto menjadi sibuk setelah kau melahirkan jadi kalian berdua tidak punya cukup waktu bersama. Gunakan waktu ini untuk menghabiskan waktu bersama" hyunsuk.

"T-tapi..." sejujurnya jeongwoo merasa tidak enak karna harus merepotkan mertuanya.

"Tidak apa-apa kami bisa mengatasinya" hyunsuk tersenyum lembut ke arah jeongwoo membuat jeongwoo merasa terharu. Kenapa bisa ada manusia selembut ini?.

"Terimakssih ibu, dasar haruto sialan itu!" Jeongwoo pergi berlari keluar rumah.

Hyunsuk lalu melambaikan tanganya,  tapi tunggu apa ia baru saja mendengar umpatan?.

Dan begitulah jeongwoo mendapati dirinya berdiri di depan pintu kamar haruto setelah menempuh penerbangan selama 8 jam.

Jeongwoo menatap pintu kamar haruto dnegan gugup.

"Haruto berada dibalik pintu ini. Aku meminta asahi untuk merahasiakan ini. Tapi sekarang setelah aku sampain disini aku tidak bisa melakukanya, aku ingin kembali!!" Kaki jeongwoo rasanya mati rasa.

"Ada apa denganku?, apa aku sudah gila disini?!".

Cklekk...

Tib-tiba pintu kamar terbuka membuat jeongwoo melotot kaget.

Deg deg deg

Baik haruto dan jeongwoo sama-sama membeku ditempat.

"Ap-ap, apa yang harus kulakukan?!!" Batin jeongwoo malu, bahkan muka jeongwoo sudah memerah sepenuhnya.

Haruto kemudian mengedipkan matanya sambil menguceknya berulangkali.

"Apa aku sedang berhalusinasi lagi?" Haruto.

"DASAR BODOH!!" dengan cepat jeongwoo menyundul dagu haruto membuat mereka jatuh dengan posisi jeongwoo berada di atas tubuh haruto.

"Ughh apa itu benar-benar kau?" Haruto.

"YA INI AKU!" setelah mengatakan itu jeongwoo kembali memeluk tubuh haruto dengan erat.

"Hah ini adalah aroma yang kurindukan, akhirnya aku bisa bernafas" batin jeongwoo.

"Oh aku mengerti bukan hanya aku yang merindukanya?" Batin haruto.
Area 18+






































Tanpa basa-basi jeongwoo langsung mencium bibir haruto.

"Mnhhh engg" awalnya jeongwoo yang memimpin ciuman itu, tapi beberapa menit kemudian haruto tersadar dan langsung meraih rahang jeongwoo untuk memimpin ciuman mereka.

"Nghhh!, ahhh ugnhh" jeongwoo merasakan ada benda keras yang menusuk-nusuk lubangnya.

Karna sudah tidak tahan haruto langsung membalik tubuh jeongwoo lalu melepaskan kaos yang ia kenakan. Melihat pemandangan tubuh haruto yang sexy membuat jeongwoo semakin bernafsu.

"Kau juga sangat merindukanku ya?" haruto mengeluarkan miliknya sambil tersenyum.

"Benar kan?".

Glupp, jeongwoo meneguk ludahnya kasar. Presetan dengan rasa malu, yang penting sekarang ia memuaskan nafsunya dulu.

"Aku tidak bisa menyangkalnya lagi" dengan tidak sabara jeongwoo membuka celananya memperlihatkan lubangnya yang sangat basah.

"Ughh ahh".

Haruto langsung memasukan miliknya dengan sekali hentakan.

"ANGHHH!".

"Ah kau membuatku kaget, bagaimana kau bisa datang sendirina kesini hmm?" Haruto bertanya sambil terus memompa miliknya pada lubang jeongwoo.

"Ah ah ahh aku bertanya pada asahi" jeongwoo.

"Jadi asahi sudah menyiapkan hadiah kejutan untuku huh?💢".

Plok plok plok

"Apa kau mendengarnya?, ini gila. Kau sangat basah. Apa kau datang jauh-jauh kesini dengan keadaan seperti ini sayang?" Haruto semakin mengoda jeongwoo dengan cara menciumi telinga jeongwooo.

"Hah masa bodoh, ini adalah kejutan terbaik yang pernah aku dapatkan" lanjut haruto.

"Ahh uhh" jeongwoo akhirnya melakukan pelepasan pertamanya.

"Huh apa kau sudah keluar, apa kau menyukainya huh?" Haruto.

"Mnghh enghh".

"Hmm benar bukan?" Haruto tersenyum jail ke arah jeongwoo membuat jeongwoo semakin malu.

"Ughh dia mulai mengoceh lagi. Diam saja okay??".

Jeongwoo kemduian menarik muka haruto untuk mendekat ke arahnya.

"YEAH AKU SANGAT MENYUKAINYA, PUAS?!!" jeongwoo.

Cup

Jeongwoo kembali menciumi bibirnya membuat haruto tertawa geli karna tingkah istri manisnya ini. Setelah itu mereka melanjutkan kegiatan panas mereka sampai puas.





























Bersambung...............

Devinisi malu tapi mau🤣👍.






Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang