Harap bijak dalam membaca
Area 18+
Wajah mereka semakin mendekat. Perlahan-lahan haruto mulai memegang pipi jeongwoo.
Jeongwoo memejamkan matanya saat tangan besar haruto menyentuh pipinya.
Cup
"Ini bukan mimpi kan?" Haruto rasanya tak percaya jeongwoo tidak menolak ciumanya."Ngg mmmn ngh" ciuman haruto semakin dalam, tangan jeongwoo sudah mengalung pada leher haruto.
Tangan haruto mulai menjelajahi tubuh jeongwoo. Ia mengelus-elus perut jeongwoo yang sekarang sudah membesar.
"Mmph nghh ahh hmm?" Jeongwoo merasa pahanya menyentuh sesuatu yang keras.
"Mmnnh" jeongwoo melepas ciuman panas mereka dan melihat ke arah bawah, haruto mengikuti arah pandang jeongwoo dan wala ternyata benda keras yang jeongwoo sentuh tadi adalah milik haruto yang sudah sangat keras.
"Oh i-ini, ini hanya.." belum sempat menyelesaikan perkataanya haruto dikejutkan dengan aksi jeongwoo.
"Nghh" haruto.
"Ini sangat keras" jeongwoo mulai mengurut milik haruto secara perlahan.Tangan jeongwoo mulai masuk kedalam celana piama haruto, ia secara perlahan mulai mengeluarkan milik haruto dan mulai mengocoknya.
"Oh ahh nggh ahh" haruto memejamkan matanya merasakan rasa nikmat dari tangan hangat jeongwoo.
Tidak lama kemudian haruto bangkit dan menindih jeongwoo. Cup, ia mulai melumat bibir jeongwoo lagi. Kemudian ia pegang tangan jeongwoo yang sedang memanjakan miliknya.
"Hentikan jika kita melakukanya lagi aku tidak akan bisa menahan diriku, kita harus menghentikan ini" haruto.
"Kenapa?" jeongwoo kebingungan.
"Waktu melahirkanmu hanya kurang 3 minggu lagi" haruto kawatir ia akan melukai jeongwoo."Ini karna perutku, apakah aku terlihat menganggu?" Sepertinya jeongwoo salah paham lagi.
Haruto langsung mengeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat. "Bukan-bukan karna itu".
"Kau.., kau sangat cantik" wajah jeongwoo seketika memerah mendengar pujian dari haruto.
"Tapi asahi selalu bilang kalau aku itu jelek" jeongwoo.
"Asahi itu tidak tau apapun" haruto.
"Hahaha ya asahi itu seorang idiot" jeongwoo."Dia tertawa karna perkataanku?" Haruto tanpa sadar mengembangkan senyumanya saat melihat jeongwoo tertawa.
Haruto mulai menyentuh perut jeongwoo dengan perlahan. "Aku akan selembut mungkin".
Cup, haruto mulai mengecup pucuk kepala jeongwoo. Cup kemudian leher jeongwoo.
"Haah anghh ahh uhh" jeongwoo tidak bisa menahan desahanya saat bibir haruto sibuk mencumbui badan jeongwoo disana-sini.
Perlahan haruto mulai membuka kancing piama jeongwoo hingga sebatas dada. Cup ia mulai mengecupi dada jeongwoo, setelah puas ia mulai memperhatikan puting jeongwoo yang sudah mengeras. Tanpa basa-basi ia langsung mengulumnya sepeeti bayi yang menyusu.
"Ahhh ahh mnnh ahh" kaki jeongwoo bergerak tidak karuan karna merasakan nikmat dari tidakan haruto.
"Oh!" Tiba-tiba jeongwoo menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan sebagian mukanya.
"Bayinya tidak boleh melihay ini" haruto hanya tersenyum saat mendengar penuturan yang lucu dari jeongwoo.
"Ahh" mereka melanjutkan kegiatan panas itu, haruto melakukanya dengan sangat perlahan. Ia takut akan menyakiti jeongwoo kalau main dengan kasar.
Tangan mereka mulai bertautan menikmati setiap detik yang mereka habiskan bersama.
"Bisakah aku memberitahunya, bahkan saat bayinya lahir aku tetap ingin bersamanya. Aku tidak ingin dia pergi, aku ingin membesarkan anak ini berdua denganya. Aku ingin dia bersamaku dan aku ingin dia menjadi milik ku..." haruto.
Mereka berdua sudah terlelap setelah kegiatan panas mereka berakhir.
"Aghh" saat tidur tiba-tiba jeongwoo merintih kesakitan.
"Ada apa?" Haruto langsung terbangun saat mendengar suara jeongwoo, ia langsung memeriksa keadaan jeongwoo."Ughh ini sakit, perutku rasanya sakit" .
Bersambung......
Detik-detik launching dedek gemoy😆.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is An Illusion | Hajeongwoo
Romance"Aku bukan omega!!" jeongwoo "Mau kau menyangkalnya dengan cara apapun itu tidak akan mengubah fakta kalau kau itu seorang omega" haruto Mengambil cerita dari manga "Love Is An Illusion" Bercerita tentang kisah dua orang asing yang akhirnya terjebak...