Bab I

3.6K 148 0
                                    

Harap bijak dalam membaca

Haruto menghadiri sebuah acara bersama temanya (asahi). Baru saja masuk ke dalam dirinya sudah merasakan ada bau yang menganggu indra penciumanya.

"Bau ini!" Haruto mencium bau seorang omega, haruto ini alpha dominan jadi dia memiliki indra penciuman yang tajam.

"Eh bau, bau apa?" Asahi merasa kebingungan pasalnya ia tak mencium bau apapun.

"Bau seorang omega"
"hah yang benar, aku tidak bisa merasaknya sama sekali" tentu saja asahi tidak bisa mencium bau omega tersebut karna asahi adalah seorang beta (disini beta tidak bisa mencium phernomon alpha maupun omega).

Mata haruto tertuju pada seorang pelayan bertubuh kecil di ujung aula perjamuan.

"Aku bisa merasakan bau itu menyebar di antara para undangan dan orang yang hadir di sini" sambil menatap pelayan tersebut.

"Ah ini karna aku seorang beta jadi aku tidak bisa mencium aromanya", asahi baru tersadar bahwa ia seorang beta.
(Mohon dimaklumi namanya juga asahi🙂🙏)

"Ya saat aku mendengar bahwa master di undang aku mengira mereka tidak akan mengundang orang sebanyak ini, haruskah aku mencari tau berapa banyak orang di sini?" Tanya asahi sambil berbisik.

"Lupakan yang lebih penting jangan panggil aku master!" Haruto berkata sambil melotot.

"Kenapa, setidak nya biarkan aku memanggilmu master di sini", goda asahi. "Sudah ku bilang jangan" haruto tambah melotot mendengar lelucon dari asahi.

"Sudah ku duga aku seharusnya tidak datang kesini, haruskah aku mengabaikan mereka atau mengusir mereka keluar" haruto bingung mengapa ia bisa menghadiri undangan ini.
(emang agak lain si tono🙂)

"Aku akan pergi mengambil makanan untuk kita", Asahi pergi mengambil makanan dan meningalkan haruto sendirian.

Saat asahi pergi haruto melihat sekitar banyak pasang mata yang meliriknya dengan tatapan penuh nafsu, "Menjijikan" batin haruto.

Pikiran haruto teralihkan oleh bau omega pada awal tadi, "sepertinya seseorang dalam heat, aku tetap bisa mencium phernomon nya dari tadi". Haruto terus melamun hingga..

"Aku seorang alpha" ia dikejutkan dengan terikan seorang pelayan. "Kamu?, dilihat dari penampilanmu bukankah kamu seorang omega?" Kata orang di depan pelayan tersebut.

"Sudah ku bilang aku alpha!" Bantah pelayan tersebut. "Apa yang kamu bicarakan jadi semua phernomon yang ku cium ini bukan milikmu?" Kata pria tersebut sambil tersenyum remeh.

"Aku tidak berbohong"
"Benarkah?, baiklah jika kau seorang alpha coba ajak bicara alpha yang duduk di sana" kata orang tersebut sambil menunjuk haruto.

Haruto yang tiba-tiba ditunjuk pun merasa bingung. "Lakukanlah kalau kau benar-benar seorang alpha" ejek pria tersebut. Jeongwoo pun melihat alpha yang ditunjuk oleh pria tersebut (ya pelayan yang sedaritadi berdebat dan menyangkal bahwa dirinya omega adalah Park Jeongwoo).

Mata haruto dan jeongwoo pun bertatapan. "Mari kita lihat apakah terjadi sesuatu atau tidak saat kau mendekatinya".

Orang itupun dengan tidak sopanya memegang dagu jeongwoo. " oh wajahmu sungguh tipeku" kata pria tersebut sambil terus menatap jeongwoo. Jeongwoo yang di tatap seperti itupun menjadi sangat risih "menjijikan" batinya.

Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil jeongwoo "disini", lantas jeongwoo melihat ternyata orang tersebut meminta air. "Saya.." belum selesai bicara pria tadi melepaskan jeongwoo pergi.

Asahi pun datang membawa makanan yang ia katakan tadi " tuan mudaa". Tiba-tiba pria yang mengajak jeongwoo bicara tadi menghampiri haruto " wah lihatlah siapa ini, Watanabe haruto".

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang