Bab LXXXVIII

433 39 3
                                    

Harap bijak dalam membaca














Malam harinya di bar tempat junghwan bekerja. Junghwan bersikap berbeda dari hari biasanya, kalau biasanya ia akan selalu menujukan senyum palsunya sekarang ia bahkan tidak tersenyum sedikitpun. Sampai-sampai semua pelanggan yang ada disana heran. Kenapa pelayan yang selalu tersenyum sekarang hanya memasang wajah datar?.

Kling...

"Woahhh".

"Apa dia seorang wanita?".

"Cantik sekali".

Mendengar keributan itu junghwan lalu melirik ke arah pintu masuk, dan bisa ia lihat disana ada yoshi yang tengah berdiri sambil menatap wajahnya.

Junghwan yang awalnya kaget kemudian langsung memalingkan mukanya dan hendak pergi namun ysohi menahan pergerakan junghwan.

"Tunggu aku ingin berbicara dengan mu. Hanya sebentar saja" yoshi.

"Aku bekerja jadi jangan mengangguku" junghwan.

Yoshi kemudian menundukan wajahnya sambil berusaha mempertahankan senyumnya yoshi kembali berbicara dengan bibir yang bergetar.

"Aku hanya ingin berbicara sebentar" yoshi.

"Hah" junghwan menghela nafasnya panjang.

"Junghwan pergilah" menejer.















Setelah di izinkan menejer yoshi dan junghwan mulai berbicara di belakang bar.

"Okay apa yang mau kau bicarakan?" Junghwan.

Yoshi mulai menangis, melihat itu junghwan langsung memalingkan wajahnya.

"Hah yang benar saja" junghwan.

"Apa kau benar-benar membenciku sekarang?. Begitu membenciku sampai-sampai t-tidak mau melihat wajahku?. Apa kau juga berfikir aku ini pembuat masalah?" Yoshi.

Muka junghwan mulai memerah, ia tak dapat membendung air matanya lagi.

"Arghh ini semua karna jika aku melihat wajahmu aku tau aku akan merubah pikiranku. Yang benar saja begitu banyak hal dikepalaku rasanya seperti semua itu akan terbakar. Disatu sisi aku berfikir bagaimana bisa kau melakukan hal semacam itu, dan disisi lain aku memikirkan diriku sendiri mungkin aku harus melupakan semua itu dan hidup berdua dengamu. Bahkan setelah semua ini aku tidak tau apa yang harus kulakukan, aku berfikir bagaimana bisa seseorang mencampakanmu seperti itu?, atau menyakitimu sekejam itu. Bagaimana?!, ketika aku masih sangat-sangat mencintaimu. Aku hanya selalu berharap kau bukan salah satu dari bajingan kaya yang tidak peduli dengan rasa sakit orang lain. Kumohon bisakah aku bertanya padamu sebanyak itu?".

Junghwan terus menengadahkan wajahnya keatas, air matanya sudah turun membasahi pipinya.

Yoshi sedikit terkejut mendengar pengakuan junghwan. Tapi setelah itu ia kembali menundukan kepalanya.

"Aku minta maaf, aku sudah melakukan yang terbaik. Tapi aku tidak berfikir mereka akan memaafkanku, aku bukanya sengaja ingin menyakiti diriku sendiri. A-aku hanya ketakutan hik hiks..." yoshi.

Yoshi tersenyum masam dan mulai menutupi seluruh wajahnya.

"Bagaimana jika kau tidak memaafkanku bahkan setelah pertemuan ini?. Aku tidak pernah merasa sehancur ini bahkan saat bersama jaehyuk, kau adalah satu-satunya harapanku. Jika kau juga ikut mendorongku maka a-aku......maka aku akan hiks huaa" yoshi.

Mendengar tangisan pilu yoshi junghwan mulai ikut menangis.

"Aku tidak bisa bilang okay karna separuh orang yang kau sakiti itu" junghwan.

"Aku tau, aku akan terus berusaha. Aku juga akan meminum obatku" junghwan merentangkan tanganya dan membiarkan yoshi masuk kepelukanya.

"Aku lega, aku akan membantumu" mendengar itu air mata yoshi turun semakin deras.

"Aku akan selalu berada disisimu" junghwan.
















Sementara itu di rumah jaehyuk......

"Yoshi melakukan apa?" Jaehyuk.

"Aku juga terkejut, aku mengira dia sedang merekam atau apa" asahi.

"Ini sangat mengejutkan. Yoshi bukan orang yang akan menundukan kepalanya ke orang lain" jaehyuk.

"Nyonya bukan maksudku aku tidak pernah berharap mendapatkan permohonan maaf darinya. Ngomong-ngomong aku tidak merasa terlalu baik, dia terlihat sangat berantakan dan lemah. Aku ini sebenarnya memiliki kelemahan pada objek lembut dan cantik" wajah jeongwoo dan yoshi muncul dikepala asahi.

"Apa yang kau pikirkan tentang itu master?" Asahi.

"Ya yoshi memiliki segalanya tapi aku tidak berfikir itu adalah sebuah kelebihan. Aku berharap dia akan menemukan tempat tujuanya" jaehyuk.

Asahi mulai menempel pada jaehyuk.

"Apa kau masih memiliki perasaan pada mantan istrimu?" Asahi.

Mendengar itu muka jaehyuk langsung panik. Ia tak mau asahi salah paham.

"Tidak, itu tidak seperti itu!" jaheyuk.

"Okay akau akan berhenti menganggumu" asahi mulai tertawa karna berhasil mengerjai jaehyuk.

"Ngomong-ngomong itu akan jadi lebih baik jika semua orang yang ada di dunia ini merasakan kebahagiaan" asahi mengenggam tangan jaehyuk kemudian memejamkan matanya.












Pagi harinya di rumah jeongwoo....

Jeongwoo sampai tidak bisa berkata-kata, apa otak temannya itu sudah bergeser. Iakan sudah bilang bahwa mantan istri jaehyuk itu berbahaya tapi apa ini?!.

"What the hell" batin jeongwoo.

"Junghwan apa kau ini tidak waras!!".

"Umm yoshi bilang dia sangat-sangat ingin meninta maaf padamu" junghwan.

"Maaf tentang yang terakhir kali" yoshi.

"Ohh" jeongwoo tertegun melihat kecantikan yoshi. Tidak-tidak ingat jeongwoo yoshi itu orang berbahaya.

"Aku ingin memiliki anak tapi aku belum mendapatkanya, jadi aku cemburu padamu. Bahkan omega biasa sepertimu bisa memiliki anak bagaimana bisa omega sepertiku tid..." sebelum selesai berbicara junghwan langsung membekap mulut yoshi.

"Oh aku minta maaf aku berfikir bayimu itu imut. Apa kau akan menerima permintaan maafku?" Yoshi mengulurkan tanganya pada jeongwoo.

Dengan muka yang merona perlahan jeongwoo mulai menjabat tangan yoshi. Setelah itu yoshi langsung tersenyum senang.

"Hah aku lega" batin junghwan.

"Apa kau juga akan menerima permintaan maafku?" Yoshi menyamakan tingginya dengan byul sambil mengulurkan tanganya.

Sama seperti jeongwoo byul menerima uluran tangan yoshi dengan muka yang merona.

"??".

"Huh?" Yoshi.

"Tunggu sebentar kalian berdua, kenapa muka kalian memerah?!" Junghwan merasa curiga pada kedua ibu dan anak ini.

"Hah?, uh t-tidak kami tidak merona. Iya kan byul?" Jeongwoo.

Byul menjawab dengan menganggukan kepalanya.

"Aku tidak tersipu!" jeongwoo.

"Iya kau tersipu byul juga" junghwan.

"SUDAH KUBILANG TIDAKKK....".
















Bersambung............

Akhirnya kelar juga masalah kedua pasangan ini.




Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang