Bab XXXIV

729 56 11
                                    

Harap bijak dalam membaca




"Bangun kau bocah nakal" asahi.

Jeongwoo bangun dari tidurnya dan mulai menatap tajam mata asahi.

Dua bulan yang lalu....

Jeongwoo tengah berbaring dikasur rumah sakit, tubuhnya sangat lemas karna ia baru saja melahirkan. Saat tengah asik melamun jeongwoo mendengar suara keributan dari luar kamarnya .

"Bagaimana bisa ia tidak mau melihat anaknya, apa dia robot. Sungguh manusia berhati dingin" asahi.

"Dia bukan bermaksud seperti itu" haruto.

Jeongwoo hanya terdiam mendengar umpatan-umpatan dari asahi. "Kutuk aku semau kalian, seperti kau akan bertanggung jawab atas hidupku saja", setelah itu jeongwoo mulai teringat dengan anaknya.

"Aku menyimpan kata-kata ku sampai saat aku melahirkan, aku melahirkanya dengan diam. Aku melakukan apa yang kujanjikan selama enam bulan terakhir, tapi dia lahir prematur apakah dia benar baik-baik saja" jeongwoo mulai berdiri dan mengambil alat infusnya.

Ia mulai berjalan keluar kamar dengan perlahan. "Hanya kesempatan terakhir, untuk terakhir kalinya aku.." langkah jeongwoo terhenti saat mendengan perbincangan asahi dan haruto.

"Apa yang akan kau lakukan, kau tidak terlihat seperti akan memberinya uang dan membiarkanya pergi" asahi.

"Itu bukan pilihan, tapi jika itu yang dia mau" haruto.

"Oh ayolah kau bisa mengabaikan kontrak itu, itu bahkan tidak bermatrai" asahi.

"Apa?" jeongwoo sedang kebingungan sekarang, apa yang sebenarnya sedang dibicarakan dua orang itu.

"Apakah dia berpikir setelah melahirkan dia bisa kabur dari semuanya, dia juga harus ikut bertanggung jawab mengurus bayi in.." omongan asahi terpotong.

"APA YANG BISA DIA LAKUKAN JIKA IA SEORANG OMEGA" haruto.

Jeongwoo langsung shock saat mendengan kata itu, badanya langsung bergetar muka jeongwoo juga sudah saangat pucat. Dengan cepat ia putar balik dan berlari, ia teringat masa kecilnya yang tidak diinginkan oleh ayahnya karna fisiknya yang mirip seperti omega.

"Sepertinya dia merubah pikiranya saat bayinya lahir, dia mungkin juga ketakutan" jeongwoo berlari dengan sekuat tenaga menuju kamarnya.

Hah hah hah
"Bagaimana jika dia menyerahkan bayinya padaku, tidak aku tidak bisa" jeongwoo benar-benar tengah salah paham sekarang.

Ia berpikir haruto tidak menginginkan bayinya karna ia terlahir dari seorang omega yang lemah sepertinya. Padahal haruto tidak bermaksud seperti itu.

"Barang-barang ku, semuanya dibawa asahi" dengan cepat jeongwoo mengambil tas dan membawa baju seadanya.

Ia mulai mencopot jarum infus yang terpasang ditanganya. Saat ia berbalik ia dikejutkan dengan kedatangan seseorang.

"Mau kemana kau, apa kau akan pergi ke suatu tempat?" asahi.

"Kalian berdua bohong padaku!" Jeongwoo.

"Apa?" Asahi benarbenar tak paham maksud jeongwoo.

"Kau bilang kontraknya sudah bermatrai" jeongwoo.

"Oh jadi dia mendengar kami" batin asahi.

"Itu" belum sempat asahi berbicara jeongwoo sudah memotong omonganya.

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang