XLV

761 59 9
                                    

Harap bijak dalam membaca

Area orang dewasa, anak kecil gak boleh baca ya. Nanti dimarahin emak kalian okey.
Area 18+












































Jeongwoo sedang duduk di kasur dengan perasaan cemas. Ia memandangi sekotak kondom yang haruto siapkan, saat melihat ukuranya jeongwoo langsung terkejut apa benar milik haruto sebesar itu?. Pasalnya dikotak itu tertulis ukuran XXL, yang benar saja.

"Ukuran XXL kondom alpha" saat tengah melamun suara pintu kamar mandi yang terbuka mengejutkanya.

Dengan cepat ia menaruh kotak kondom itu kekasur dan ia langsung menoleh ke arah lain saat melihat tubuh haruto yang hanya tertutupi handuk sebatas pinggang.

Haruto yang baru saja keluar kamar mandi teralihkan perhatianya saat melihat jeongwoo yang tengah duduk canggung dikasur sambil memalingkan mukanya yang memerah. Haruto yang melihat itu jadi gemas sendiri.

"Kau sedang melihat apa hmm?" Haruto mulai duduk di samping jeongwoo.

"Hey tolong lihat aku ya" dengan perlahan haruto memalingkan muka jeongwoo untuk menghadap ke arahnya.

Cup
"Mmmnh" haruto mulai mencium jeongwoo dan mendorong badan jeongwoo perlahan ke kasur.

"Haahh ngahh ahh" jeongwoo merasa kewalahan mengimbangi ciuman panas haruto. Pasalnya haruto tidak memberikan jeda sedikitpun pada ciuman panas mereka.

"This is fucked up" jeongwoo.

"Nghhh haa nghh pwahh" haruto melepaskan ciumanya dan mulai menatap wajah jeongwoo yang memerah seperti tomat.

"Hah hah" jeongwoo mulai mutup mulutnya yang terengah engah sambil mengambil nafas.

"Kenpa kau sangat tegang?, santailah sedikit" haruto.

"AKU TIDAK TEGANG" jeongwoo.

"Aku melihat kau tidak tenang sepanjang hari dan itu membuatku merasa buruk" haruto mulai menciumi leher jeongwoo.

Cup cup
"Nghhah" jeongwoo mulai memejamkan matanya.

"Kau tidak perlu bersikap seperti itu saat bersamaku" lanjut haruto.

"Ahh nghh fuc..TUNGGU" jeongwoo.

Dengan cepat jeongwoo berbalik menjauh dari haruto dan menutupi badanya menggunakan selimut.

"Kenapa?" Bingung haruto.

"Itu BYUL, sepertinya byul bangun" jeongwoo mulai mencari-cari alasan.

"Dia tidak bangun" haruto.

"KALAU BEGITU DIA AKAN BANGUN SEKARANG" jeongwoo berteriak berharan byul akan terbangun dan maulai menangis. Tapi itu adalah hal yang mustahil, pasalnya kamar haruto itu kedap suara. Jadi mau jeongwoo berteriak sekeras apapun orang-orang di luar tidak akan ada yang mendengar suaranya.

"Itu akan baik-baik saja jika kita hanya melakukanya selama 4 jam" haruto.

Jeongwoo yang mendengar itu semakin terkejut 4 jam?!, jika dirinya digempur selama 4 jam sudah dipastikan seluruh tubuhnya akan remuk.

"Terserah aku ingin berhenti sekarang" jeongwoo.

"Dia bertingkah seperti kita baru bertemu, itu tidak seperti kami belum pernah melakukanya. Bahkan dulu dia pernah yang mulai berinisiatif menyentuhku duluan" haruto menatap jeongwoo dari atas.

"Tapi hari ini aku tidak akan membirkanya" dengan cepat ia menarik selimut yang jeongwoo kenakan.

"Aku belum ingin mati" haruto berbisik perlahan ditelinga jeongwoo.

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang