111

2.9K 572 68
                                    


   Bell pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu.
Reno juga sudah bersiap untuk pulang, tapi ketika sudah berada di dalam mobil dia teringat dompetnya ketinggalan membuatnya mau tidak mau harus kembali masuk ke dalam untuk mengambil dompetnya yang tertinggal.

"Injun, Injun tunggu di sini bentar ya, om mau ambil dompet sebentar" pinta Reno.

  Renjun hanya mengangguk saja sambil asik memakan snack nya.

"Hallo adek manis, mau balon gak, om punya balon loh"

   Renjun menatap seseorang yang tiba-tiba menghampiri nya, entah bagaimana orang itu bisa masuk ke dalam lingkungan sekolah milik om nya tersebut.

"Dak Jun agi mam" jawabnya membuat pria tersebut berdecak pelan.

"Om juga punya jajanan loh, oiya di sana juga ada kelinci, adek mau ikut gak? Nanti kita main sama sama" bujuknya kembali namun sekarang Renjun juga ikut menatapnya.

"Ayo ikut om, kita pulang kerumah om" lirihnya dengan seringainya.

  Renjun mengangguk pelan dengan pandangan yang kosong membuat pria itu langsung membuka pintu mobil yang kebetulan tidak di kunci oleh Reno.

  Dengan buru buru dirinya menuntun Renjun keluar dari lingkungan sekolah tersebut, tidak ada yang curiga karena melihat Renjun yang hanya diam saja dan pria tersebut mengatakan bahwa dia kerabat keluarga Renjun.

"Sshhhttt"

  Pria tersebut memukul tengkuk Renjun saat sudah tiba di dalam mobilnya membuat Renjun langsung tidak sadarkan diri membuat pria tersebut menyeringai.

"Tidurlah anak manis, kita akan bersenang senang setelah ini"






"Ada-ada aja, gimana bisa nih dompet ada di bawah meja" ujar Reno hendak membuka pintu mobil.

   Namun dia langsung tersadar saat melihat pintu satunya terbuka dan tidak ada keponakannya di sana, hanya ada tas dan bungkus snack yang Renjun makan tadi.

"Loh Renjun mana, perasaan tadi suruh nunggu di sini" ujar Reno.

  Perasaan Reno sudah tidak enak, tidak mungkin Renjun pergi begitu saja, mau ke kantin tapi kantin sudah tutup dan juga biasanya Renjun selalu anteng jika sudah di suguhkan makanan.

"Astaga kemana kamu Jun" Reno terus berlarian mengelilingi area sekolah bahkan beberapa kali bertanya pada muridnya ataupun pada guru yang berpapasan dengan dirinya, siapa tau melihat keponakannya itu.

  Hingga kini Reno berlari menuju pos satpam untuk bertanya.

"Pak liat Renjun gak?" Tanyanya membuat pak satpam sedikit mengernyit heran.

"Loh bukannya tadi udah di jemput ya pak, katanya udah bilang sama pak Reno juga, dia bilang kerabatnya nak Renjun" ujarnya membuat Reno langsung terdiam.

"Gak ada pak, saya tadi ke dalam ngambil dompet dan kerabat, adik saya sama suaminya ada di luar kota dan lusa baru balik sedangkan ayahnya itu anak tunggal dan mamanya gak punya saudara lagi selain adik ipar saya" ujar Reno membuat pak satpam terkejut.

"Tadi nak Renjun juga diem aja pak, mangkannya saya heran tumben gak ceria" ujarnya.

"Sial, keponakan saya di culik itu namanya" Reno langsung segera berlari menuju mobilnya.






"Sshhttt"

  Oma Rosa langsung menatap putrinya.

  Wendy sendiri masih terdiam menatap mengelap jarinya dengan tissue setelah tidak sengaja teriris pisau saat dia memotong sayur.

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang