2016
Sekolah Menengah Atas. Jaemin akhirnya bisa merasakan rasanya sekolah di sekolahan formal. Memakai seragam, membawa tas ke sekolah, membawa buku pelajaran, duduk di kelas, makan di kantin, mengikuti ekstrakulikuler, mengikuti les, bertemu banyak orang, dan memiliki teman. Usianya baru akan enam belas tahun bulan Agustus nanti, selisih lima hari dengan sang kakak.
Dia mendapatkan izin dari Yuta dan Winwin untuk menempuh jenjang pendidikan formal. Keduanya memasukkan Jaemin ke sekolah yang sama dengan Dejun. Bukan karena keinginan Yuta dan Winwin, tapi keinginan Jaemin sendiri yang ingin sekolah di sekolah yang sama dengan Dejun. Terlebih sekolah Dejun adalah tujuan Renjun, Park Renjun, sahabatnya satu-satunya. Dia ingin satu sekolah dengan gege dan sahabatnya.
Renjun dan Jaemin mulai bersahabat baik sejak usia mereka sebelas tahun, saat Chanyeol dan Baekhyun berkunjung ke kediaman Nakamoto membawa anak mereka. Renjun sangat cepat beradaptasi dengan orang baru dan dia orang pertama yang mengulurkan tangan pada Jaemin, tentu saja disambut dengan baik, terlebih Renjun anak yang baik meski mulutnya terkadang kejam.
Kembali pada Jaemin, hari ini dia sudah bersiap dengan seragamnya. Ini kali pertama ia mengenakan seragam, dan rasanya aneh namun menyenangkan. Dia mematut dirinya di cermin beberapa kali, memastikan penampilannya sempurna. Jaemin menyisir rambut hitam halusnya dengan rapi. Setelah dirasa siap, ia meraih tasnya yang belum terisi banyak buku karena jadwal pelajaran belum dibagi, kelas saja baru akan dibagi hari ini, jadi dia membawa buku kosong dan kotak pensil. Tidak lupa ia membawa ponsel yang sudah ia isi daya baterainya semalam. Tidak lupa ia membawa inhaler miliknya.
Jaemin mengidap asma sejak usia sebelas tahun, namun seiring berjalannya waktu asma yang dideritanya mulai jarang muncul, tetapi untuk jaga-jaga dia akan membawa inhaler miliknya. Pemicu asma yang dimilikinya adalah karena menangis, saat usia sebelas tahun Dejun sempat mengalami kecelakaan yang membuat kakaknya itu harus menggunakan kursi roda selama dua tahun karena berusaha menolongnya. Rasa bersalah yang besar pada sang kakak membuat dia selalu larut dalam tangisannya, hingga membuatnya mengidap asma, selain itu juga asmanya dipicu karena udara dingin, itulah kenapa dia benci udara dingin apalagi musim dingin. Saat musim dingin dia akan sering sakit dan kesulitan bernafas.
Tapi seperti yang ia katakan tadi, asmanya sudah mulai berangsur membaik, meski tetap dia harus menjaga diri agar tidak kambuh.
Kembali pada keadaan sekarang, Jaemin baru saja keluar dari kamarnya dan menuju ruang makan, dimana Papa dan Mama juga kakaknya telah menunggunya.
"Kau lama sekali" dengus sang Kakak, Jaemin hanya nyengir dengan polosnya.
"Aku ingin memastikan jika tampilanku rapi hari ini." jawab Jaemin jujur, Dejun tertawa mendengar itu dan mengusap kepala sang adik.
"Kau sudah terlihat rapi, manis, dan tampan. Segera duduk atau kita akan terlambat." Jaemin mengangguk, dia duduk di sebelah kakaknya. Mamanya menyiapkan dua kotak bekal untuk masing-masing putranya. Dejun selalu senang membawa kotak bekal dari mamanya, meski di SMA sudah diberi makan, tapi terkadang Dejun tidak suka menunya, dan dia lebih suka bekal buatan mamanya.
"Papa, apa aku juga harus seperti yang lain? Ikut les dan kegiatan lainnya?" tanya Jaemin.
"Tidak harus, Papa tidak akan memaksamu ikut lesa jika kau tidak mau." jawab Yuta.
"Kalau kau ikut les pulangmu bisa sampai jam sembilan malam." sambung Dejun.
"Kalau gurunya yang datang ke rumah, bagaimana?" tanya Jaemin.
"Seperti gegemu?" Jaemin mengangguk. Benar, Dejun memang mengikuti les, tetapi guru lesnya yang datang ke rumah, tentu saja guru lesnya bukan yang amatiran, Yuta dan Winwin selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] OUR BOY
Fiksi Penggemar⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ "Jangan sampai aku mengangkat senjataku lagi hanya untuk menghabisi nyawa satu sekolah." -Nakamoto Yuta Start : 04/12/2021 End. : -