48- Tuan Nam Minta Dilenyapkan

6.5K 834 123
                                    

23 April 2017

"Aku dengar putra kedua Anda berulang tahun, apa itu benar Tuan Jung?" Jaehyun yang sibuk dengan laporan dari sekretarisnya hanya menggumam. Pria ini datang tidak diundang, muncul tiba-tiba dan tidak akan pergi sebelum diperhatikan.

"Apa yang Anda inginkan Tuan Nam?" tanya Jaehyun sembari meletakkan pen dengan rasa kesal.

"Bagaimana jika di hari ulang tahun putramu, kita tunangkan kedua anak kita? Bukankah itu akan menjadi hal yang menguntungkan kita berdua, perusahaan kita? Nama keluarga kita juga akan semakin besar dan dikenal masyarakat luas." Jaehyun menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir ada orang seperti ini.

"Tuan Nam saya sibuk, silakan keluar." Jaehyun mengusirnya.  Nam Shiwan yang tidak senang dengan sikap Jaehyun berdiri dari tempatnya dan menggebrak meja Jaehyun, namun Jaehyun tidak bergeming sama sekali.

"Lihat saja nanti! Kau akan menyesal! Kubuat kau bersujud memohon di bawah kakiku!" Nam Shiwan mengancam Jaehyun yang nampak tidak takut sedikitpun.

TOK TOK TOK

"Masuk!" Nam Shiwan dan Jaehyun menoleh ke arah orang yang masuk ke dalam ruangan, itu adalah Yuta dan Kun.

"Araa~ kita bertemu lagi, Tuan Nam?" Nam Shiwan menatap terkejut, dia berusaha menormalkan sikapnya, namun Jaehyun melihat itu, dia menyimpulkan Nam Shiwan takut pada Yuta, entah untuk alasan apa.

"Ada apa hyung?" tanya Jaehyun.

"Aku ingin membicarakan mengenai produk laptop yang akan kau keluarkan, kau bilang ingin membuat laptop dan perangkat yang digunakan untuk para gamers." Jaehyun mengangguk.

"Benar, duduklah. Dan Tuan Nam, silakan pergi!" Nam Shiwan menatap mereka bertiga dan pergi dari sana. Yuta menatap punggung pria itu dan berdecih, dia mengeluarkan ponselnya, mengabaikan sejenak Jaehyun dan Kun, dia mengirim pesan berisi perintah kepada Yuto dan Rowoon.

"Kun ge, kenapa kau juga ada di sini?" tanya Jaehyun bingung.

"Aku direktur utama  dari perusahaan software yang kau ajak kerja sama, Jaehyun." Jaehyun mengerjap dan ber'oh' ria saat sadar perusahaan mana yang Kun maksud.

"Lalu yang menandatangani surat kerjasama itu siapamu ge?" tanya Jaehyun, Yuta duduk di sebelah Kun setelah selesai dengan urusannya.

"Itu adalah wakilku, Junhui." jawab Kun.

"Ah, begitu rupanya." gumam Jaehyun.

"Mari bicarakan bisnis kita, karena harus segera kembali pulang, Winwin sedang sakit." Jaehyun mengangguk, dan ketiga orang dewasa tersebut membahas mengenai kerja sama.

_OUR BOY 48_

"Gege sekolah saja dengan benar, Nana bisa rawat Mama, sebentar lagi Papa juga pulang kok. Gege tidak perlu khawatir, demam Mama akan turun saat Gege pulang." Jaemin berbicara ditelpon pada Dejun yang saat ini menghubunginya, cemas pada keadaan Mama mereka yang hampir tidak pernah jatuh sakit.

"Gege cemas duh! Kau ini!" kesal Dejun dari seberang.

"Ish! Gege! Dengar ya, Mama tidak akan senang jika tahu gege seperti ini, tidak bisa fokus pada sekolah, Mama pasti merasa bersalah karena membuat Gege tidak bisa fokus. Nana akan jaga dan rawat Mama, Gege tidak perlu khawatir, Mama saat ini juga sudah tidur karena efek obat." Jaemin memberi pengertian pada Dejun diseberang sana.

"Gege nanti tidak akan ikut jam tambahan, Gege akan bilang pada Papa untuk dijemput nanti." Jaemin menghembuskan nafas pelan dan mengangguk.

"Baiklah, terserah gege saja, tapi gege harus belajar yang benar ya?" Dejun terdengar menggerutu diseberang.

[BL] OUR BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang