2016
Saat jam istirahat, Haechan dan Renjun sudah menunggu Jaemin dan Jeno di depan kelas keduanya. Renjun menatap Haechan yang hari ini nampak berbeda dari biasanya.
"Kau- ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya Renjun, Haechan menatap Renjun dan mengangguk kecil. Dia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana seragamnya.
"Semalam Daddy, Mae, dan Mommy berbicara padaku tanpa Gege." jawab Haechan, Renjun cukup terkejut, dia tidak menyangka Haechan akan menjawab pertanyaannya bahkan bercerita padanya.
"Tanpa Gegemu? Apa kau membuat salah lagi hingga orang tuamu menegurmu?" tanya Renjun, Haechan mendengus.
"Bukan begitu, justru mereka ingin bicara serius padaku." jawab Haechan.
"Haechan, Renjun!" keduanya menoleh saat Jaemin memanggil nama mereka, Jeno berjalan di belakang remaja Na tersebut.
"Nanti saja kita bicara lagi." ujar Haechan, Renjun tidak tahu harus apa selain mengangguk.
"Ayo ke kantin! Dejun ge bilang dia sudah menunggu kita di sana." ajak Jaemin. Di tangannya ada bekal, lalu dia menarik lengan Renjun untuk berjalan bersamanya. Haechan dan Jeno berjalan di belakang kedua remaja manis tersebut.
"Chan, aku rasa kau tambah tinggi." ujar Jeno, Haechan mendengus.
"Kau juga ya, sialan." timpal Haechan. Jeno tertawa mendengar umpatan Haechan untuknya.
Saat mereka sampai di kantin, mereka melihat Dejun yang nampak kebosanan menunggu mereka.
"Gege!" Dejun mendongak dan senyumnya langsung cerah.
"Didi! Kemari-kemari!" mereka berempat segera mendekati tempat Dejun. Haechan celingukan mencari gegenya.
"Dejun ge tidak dengan Dery ge?" tanya Haechan.
"Tidak, mereka sibuk, Lucas dan Mark sibuk dengan urusan Dewan Siswa, Hendery tadi dipanggil guru." jawab Dejun.
Haechan mengangguki ucapan Dejun, dirinya dan Jeno yang tidak membawa bekal memilih untuk mengambil makanan yang sudah disediakan pihak sekolah. Kalau jam istirahat pertama biasanya sih yang disediakan sandwich atau waffle. Baru nanti saat istirahat kedua, saat sudah masuk jam makan siang, sekolah memberikan jatah makan siang. Sekolah mereka membebaskan siswanya untuk membawa bekal atau memakan makanan dari sekolah.
Kembali pada Jeno dan Haechan yang baru saja kembali mengambil jatah sandwich dan susu kotak mereka. Keduanya duduk di depan tiga remaja manis, yang salah satunya lebih tua setahun dari mereka.
Banyak yang mereka bicarakan, dari masalah klub, pelajaran, teman sekelas, atau bahkan begosip. Dejun adalah teman yang asik untuk diajak bergosip.
Mereka menghabiskan waktu hingga bel masuk berbunyi. Mereka berpisah di kantin dan menuju kelas masing-masing.
"Kami duluan!" Jaemin dan Jeno berjalan menuju kelas mereka, Haechan dan Renjun hanya mengangguk dan masuk ke kelas mereka sendiri.
"Haechan" remaja Seo itu menatap teman mungilnya.
"Ada apa?" tanya Haechan.
"Apa kau sudah lebih baik? Ekspresimu lebih baik daripada tadi." Jawab Renjun, Haechan yang mendengarnya hanya tertawa kecil.
"Aku sudah lebih baik, mungkin." Ujar Haechan.
"Hey, ssaem tidak masuk, beliau hanya meninggalkan tugas dan memberi kita waktu free, tapi tidak boleh ribut hingga kelas lain dengar." Ujar ketua kelas mereka, seluruh kelas bersorak senang. Renjun dan Haechan memilih untuk mengerjakan tugas bersama.
"Haechan" panggil Renjun dengan nada merengek tanpa sadar. Pelajaran selepas jam istirahat adalah Fisika. Renjun ada beberapa yang tidak dia pahami.
"Ada apa?" Haechan menghentikan kegiatannya dan menatap Renjun yang menatapnya dengan kesal.
"Aku tidak tahu bagaimana mengerjakan nomor yang ini, sejak tadi sudah kucari dengan rumus, tapi jawabannya tetap tidak ada." Haechan terkekeh dan memilih untuk membantu Renjun.
Saat tugas mereka sudah selesai, Haechan merebahkan kepalanya di meja, sedangkan Renjun sibuk dengan ponselnya, namun karena bosan dia menatap Haechan.
"Haechan, bukankah kau akan melanjutkan pembicaraan yang tadi?" tanya Renjun.
"Benar, ayo ke tempat lain." Ajak Haechan, dia mengajak Renjun keluar kelas, menuju halaman belakang yang sepi, toh selepas pelajaran Fisika mereka akan masuk jam makan siang, lalu pelajaran Bahasa Inggris terakhir.
"Apa yang daddy, mae, dan mommymu bicarakan denganmu?" tanya Renjun.
"Mereka tahu aku berbakat dalam musik, mereka tahu aku sangat menggilai musik, mereka mengatakan padaku, jika aku bisa mengeluarkan lagu sendiri dan lagu itu laku di pasaran, mereka akan memberiku studio rekaman pribadi, mengenalkanku pada producer musik terkenal, dan bisa membuat lagu-laguku sendiri." Jawab Haechan.
"Lalu kau respon apa?" tanya Renjun.
"Aku mengatakan jika aku akan memikirkan tawaran mereka. Aku sejak dulu memang selalu ingin menjadi producer, ingin menghasilkan musikku sendiri. Aku hanya tidak tahu apa yang merasuki ketiga orang tuaku hingga mereka mengizinkanku terjun di dunia entertaiment." Ujar Haechan.
"Tapi bukankah bagus? Kalau mereka sudah memberimu izin, berarti kau tidak perlu takut untuk melangkah kan?" tanya Renjun.
"Hanya saja aku tidak tahu harus mulai darimana. Aku memang ingin menghasilkan musikku sendiri, tapi aku masih perlu belajar dari awal dulu." Ujar Haechan.
"Appa mungkin bisa mengajarimu." Haechan menatap ke arah Renjun.
"Kau tahu? Appaku juga termasuk salah satu producer musik, appa punya studio rekaman sendiri, kau tidak lupa kan jika appa dan eommaku punya bisnis di dunia entertaiment? Kerish Label Entertaiment." Haechan menatap Renjun dengan mata membulat, dia lupa bisnis ayah Renjun.
"Zhang ssaem termasuk teman Appa, Zhang ssaem juga ada di label yang sama dengan appa. Musik-musik Kerish Label adalah karya keduanya. Kau bisa belajar dari mereka, bukankah bagus?" tanya Renjun.
"Kau benar, kenapa aku lupa pada pekerjaan ayahmu?" Renjun terkekeh mendengarnya.
"Jangan galau lagi, aku akan membantumu, aku akan menemanimu belajar juga." Ujar Renjun, Haechan menatap tidak percaya.
"Kau yakin mau menemaniku? Aku bisa saja mengganggumu sampai kau kesal setengah hidup padaku, loh~" Renjun mendengus.
"Kalau kau membuatku kesal aku akan memukuli tubuhmu dan berteriak di telingamu." Haechan terkekeh. Hingga sebuah pikiran melintas di otaknya-
"Hey, Renjun, kenapa kau tidak menjadi penyanyi pertama yang menyanyikan lagu buatanku?"
_OUR BOY 16_
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] OUR BOY
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ "Jangan sampai aku mengangkat senjataku lagi hanya untuk menghabisi nyawa satu sekolah." -Nakamoto Yuta Start : 04/12/2021 End. : -