2017
Hari Minggu yang ditunggu oleh Jeno dan Jaemin akhirnya tiba. Sejak semalam Jaemin tidak bisa tidur karena sudah tidak sabar bertemu dengan Jeno dan membicarakan hal yang mengganggunya, yang untung saja tidak mengganggu pekerjaannya, meski sempat terdistrak namun Jaemin berhasil menguasai dirinya kembali. Sedangkan di sisi Jeno, dari semua hari dia paling menanti hari Minggu, karena hanya di hari Minggu dia bisa bertemu dengan Jaemin. Rencana awal mereka akan bertemu di hari Sabtu, tapi tidak bisa karena Jeno ada 'urusan' yang mendadak, Jeno menggantinya di hari Minggu, beruntung Jaemin menerimanya, meski sedikit kesal karena harus diundur, tapi tidak masalah, yang penting Jaemin bertemu dengan Jeno, dan Jeno bertemu dengan satu-satunya orang yang selalu ingin ia temui.
Nam Eunhee? Rabu, Kamis, dan Jumat rasanya sekolah bagai neraka untuk Jeno, dia selalu dibuat emosi karena siswi itu selalu mengganggunya dengan keras kepalanya, Jeno lelah jujur saja. Namun, beruntungnya Jeno, dia punya teman sekelas yang peduli padanya. Teman sekelasnya akan membuat Jeno sibuk, sehingga menghindarkan Jeno dari Eunhee.
Kembali pada hari ini, Jeno sudah siap akan menjemput Jaemin. Jam sembilan dia sudah harus ada di depan rumah Jaemin, dia tidak ingin kejadian dulu terulang, membuat Jaemin menunggu lama. Jeno segera meraih ponsel juga dompetnya. Dia keluar kamar menuju kamar Mark, untuk meminjam mobil.
"Mark hyung?" panggil Jeno sembari mengetuk pintu, tapi tidak ada sahutan dari dalam. Jeno mengetuk lagi namun tidak ada respon, saat dia mencoba masuk, dia melihat jika Mark masih bergelung dengan selimut. Jeno menghembuskan nafas dan pergi keluar dari kamar menuju lantai satu.
"Ada apa? Kenapa wajahmu murung begitu?" tanya Jaehyun yang kebetulan melihat Jeno turun dengan wajah lesu.
"Mau pinjam mobil pada Mark hyung, tapi sepertinya masih tidur." Jaehyun menatap Jeno sebelum pergi untuk mengambil kunci mobil.
"Ini, pakai mobil yang ini, surat-suratnya sudah ada di dalam dashboard mobil." Jeno menerima kunci itu dan menatap daddynya.
"Mobil siapa?" tanya Jeno.
"Itu mobil untukmu, daddy berencana memberikannya nanti jika kau sudah naik kelas tiga, tetapi melihat kau sering pinjam mobil Mark, lebih baik daddy serahkan sekarang saja." Ujar Jaehyun, Jeno menatap kunci itu lagi lalu mengangguk.
"Terimakasih, dad, aku pergi dulu." Jeno segera pamit pergi, saat dia mencari menemukan mobil yang diperuntukkan padanya, Jeno tersenyum kecil. BMW 760iM ada di hadapannya, Jeno segera menaikinnya, senyum tidak lepas dari bibirnya, segera ia tancap gas menuju kediaman Nakamoto.
_OUR BOY 42_
"Mama, kalau Jaemin menerima Jeno tidak apa kan?" tanya Jaemin pada Winwin yang sedang menonton tv.
"Mama dan Papa tidak melarang, selama kalian nanti bertanggungjawab akan hubungan kalian." ujar Winwin. Jaemin menunduk dan memainkan jemarinya.
"Apa ini? Aku didahului adikku?" tanya Dejun tiba-tiba, muncul sembari membawa sewadah berukuran sedang berisi cookies.
"Gege saja yang lama geraknya." ledek Jaemin, Dejun mendengus.
"Diam saja ya!" kesal Dejun, Jaemin hanya meledeknya, Winwin yang melihat keduanya hanya bisa tertawa gemas.
"Oh ya, Ma, Papa kemana? Kok udah menghilang sejak selesai sarapan?" tanya Dejun.
"Tadi katanya mau ketemu dengan Paman Johnny, pasti juga nanti akan bertemu dengan Paman Jaehyun juga, ada apa?" tanya Winwin balik.
"Tidak, hanya heran saja, biasanya juga Papa setelah sarapan berleha-leha di depan tv." jawab Dejun.
"Nyonya, Tuan Muda, ada Tuan Muda Jeno di depan." Ujar seorang pelayan pada mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] OUR BOY
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ "Jangan sampai aku mengangkat senjataku lagi hanya untuk menghabisi nyawa satu sekolah." -Nakamoto Yuta Start : 04/12/2021 End. : -