2016
Jeno menatap terkejut Jaemin yang baru saja masuk ke dalam kelas. Wajah anak itu bahkan masih terlihat rona pucatnya.
"Jaemin, bukannya kau masih harus dirawat?" tentu saja pertanyaan Jeno membuat teman yang lain menatap mereka. Dan saat itu teman sekelas mereka menyadari rona pucat di wajah Jaemin.
"Jaemin? Kenapa masuk kalau sakit?" tanya Nancy.
"Lihat, wajahmu masih pucat, pergilah ke UKS aku akan izinkan pada ssaem nanti." ujar Jinyoung.
"Tidak tidak, aku baik-baik saja." Jaemin mencoba menenangkan teman-temannya.
"Kau yakin? Tapi wajahmu pucat begitu." Yiren bertanya yang dijawab anggukan oleh Jaemin.
"Lagipula pelajarannya hari ini tidak akan membuatku lelah." ujar Jaemin.
"Yasudah, tapi kalau merasa tidak enak badan segera bilang ya? Atau kau bisa minta antar Jeno nanti ke UKS, paham?" tegas Soobin, Jaemin mengangguki ucapan ketua kelasnya.
"Paham!" Soobin mengusap kepala Jaemin sebelum dia pergi keluar untuk mengambil absen.
"Dimana Na Jaemin?" tubuh Jaemin menegang. Di depan kelas mereka Park Yoojin berdiri dengan angkuhnya.
"Kau mau apalagi sekarang? Kemarin sunbae sudah memperingatimu untuk tidak mengganggu kelas kami." kesal Yeji.
"Diam kau! Aku tidak ada urusan denganmu! Menyingkir!" namun Yeji tidak menyingkir, saat Park Yoojin hendak menyingkirkan Yeji, sebuah tangan menarik kerah belakangnya. Tangan Adachi Yuto.
"Aku sudah memperingatimu, dan sepertinya kau mengabaikan itu." Park Yoojin yang merasa tercekik berusah memberontak, saat ia lepas, dia berbalik dan hendak memukul Yuto, namun gerakannya dihalau sangat mudah. Yuto berpindah ke belakang Park Yoojin dan menendang punggung itu hingga remaja Park itu terjerembab keluar kelas 1-3.
"Aku tidak mau membuat kerusuhan pagi-pagi, aku tidak mau tenagaku terbuang sia-sia, sudah kutegaskan padamu, jangan sentuh kelas ini, terutama Na Jaemin, tapi kau sepertinya sangat bebal, apa otakmu tidak bisa mencerna bahasa manusia." Park Yoojin yang merasa dipermalukan mendesis tidak senang.
"Awas saja, kau akan habis setelah ini!" desisnya. Yuto hanya memandang malas bocah Park yang kini berlalu dari kelas 1-3. Yuto keluar dari kelas 1-3 dan pergi menuju lantai kelasnya karena bel sebentar lagi berbunyi, Jaemin yang tadi hendak mengejarnya jadi urung.
_OUR BOY 12_
Zale dan Lee Know saat ini ada di depan seorang siswa bernama Han Soorim. Siswa yang menolak masuk karena tidak ingin menjadi bulan-bulanan Park Yoojin. Siswa yang tidak ingin ditindas oleh Park Yoojin. Baru dua minggu tapi Park Yoojin sudah memperbudaknya, dan saat ia memberontak itu, tidak ada satupun teman sekelasnya yang membantunya.
"Jadi, kau benar-benar tidak ingin kembali?" tanya Zale.
"Aku tidak mau ditindas lagi. Aku tidak mau berurusan dengannya." ujar Han Soorim. Zale menghembuskan nafas.
"Kalau kau tidak masuk dan memberikan pengakuan, siswa lain akan kena dampaknya. Kemarin ada satu siswa yang menjadi targetnya, tapi karena seorang siswa kelas tiga membantu siswa tersebut, siswa itu selamat, tapi tidak tahu hari ini." Han Soorim tentu tidak ingin ada lagi yang menjadi korban Park Yoojin, tapi dia juga tidak mau mencari gara-gara lagi, keluarganya tidak punya apa-apa, dan jika dihancurkan oleh keluarga Park, keluarganya benar-benar akan hancur.
"Aku... tetap tidak mau." Zale mengangguk pada akhirnya.
"Baiklah, kalau begitu kami permisi." pamit keduanya. Lee Know segera menghubungi Yuto untuk mengabari apa yang mereka dapatkan, penolakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] OUR BOY
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ "Jangan sampai aku mengangkat senjataku lagi hanya untuk menghabisi nyawa satu sekolah." -Nakamoto Yuta Start : 04/12/2021 End. : -