105- Tamu Tak Diundang

2.8K 414 26
                                    

2022

Jaemin masih sama. Keadaannya belum ada kemajuan, meski kata dokter luka luarnya perlahan membaik, namun sepertinya Jaemin masih belum ingin bangun dari mimpi indahnya. Namun meski begitu, Jeno tidak pernah sekalipun absen menjenguk Jaemin. Bahkan kadang kerjaan ia bawa ke ruangan Jaemin, menemani sang kekasih sembari mengerjakan tugas, tak ada yang bisa menahan perbuatan si tengah Jung. Toh, semua urusan yang ditugaskan padanya selalu beres.

Renjun hari ini datang bersama Karina, Shotaro, Yeji, Somi, dan Yangyang. Mereka kebetulan libur, sehingga mereka bisa menjenguk Jaemin.

TOK TOK TOK

"Masuk!" Renjun segera membuka pintu setelah mendapat izin. Saat mereka masuk, mereka melihat Jeno yang baru saja mengancingkan baju pasien Jaemin. Pria itu membawa baskom berisi air dan handuk itu ke kamar mandi.

"Sudah berapa lama dia koma?" Tanya Somi.

"Semingguan." Jawab Jeno sembari merapikan kembali tampilannya.

"Haechan tak ikut?" Tanya Jeno saat melihat Renjun pergi sendirian.

"Appa menahannya, katanya appa mau balas dendam karena Haechan cepat sekali kabur saat makan siang dan membuat appa kelimpungan." Jawab Renjun, dia geleng kepala sendiri kalau ingat itu. Appa dan kekasihnya itu benar-benar punya tingkah yang unik.

"Ah benar, aku mau cerita." Karina duduk di salah satu sofa di sana, diikuti oleh Somi, Yeji, Shotaro, Yangyang, dan Renjun.

"Cerita apa?" Tanta Yangyang penasaran.

"Sejak kejadian penguntit itu, meski pelakunya sudah ditangkap, aku mengalami ketakutan setiap sendirian, karena itu aku minta tolong pada bibi untuk dicarikan apartement baru, tentu setelah aku menceritakan apa yang terjadi. Aku dua minggu lalu baru saja pindah ke gedung apartement yang sama dengan Yeji, hanya di lantai yang berbeda," Yeji mengangguk membenarkan, "Aku ada di lantai lima belas."

"Di apartement Yeji, satu lantai ada empat unit, menandakan setidaknya minimal penghuninya satu lantai ada empat orang. Nah, kebetulan waktu aku pindahan, aku bertemu dengan seorang wanita, dia tetangga sebelahku." Semua masih diam mendengarkan, Jeno sendiri sudah duduk di sebelah Yangyang.

"Aku awalnya tidak terlalu memperhatikan, hanya ku sapa ramah karena dia tetanggaku, tapi ya begitu, dia cuek, jadilah aku biarkan, sampai tiba-tiba dia mengundangku dan tetangga yang lain untuk datang makan-makan ke rumahnya. Dia bilang hari itu adalah hari gajian. Aku tidak bisa menolak karena dia memohon padaku untuk datang." Karina menghela nafas pelan.

"Saat itu, kami bercengkrama, mulai mencoba mengenal satu sama lain, sampai aku izin untuk menggunakan kamar mandi karena panggilan alam, kamar mandi ada tepat di sebelah kamar, saat aku melintas kamar itu terbuka separuh, dan aku-" Karina menggigit bibir bawahnya.

"Aku apa?" Tanya Yeji.

"Kau menemukan mayat tergantung?" Ceplos Yangyang.

"Kau menemukan pakaian dalam berjejer rapi?" Tanya Somi.

"Atau kau menemukan pakaian berjamur berserakan?" Tanya Shotaro dengan polosnya.

"Atau kau menemukan bekas kondom yang ada di mana-mana?" Terka Renjun.

"Bukan semua, lebih mengerikan dari itu," ujar Karina, "Lantas apa itu?" Tanya Jeno.

"Aku- aku menemukan banyak foto Jeno tertempel di sana, dari berbagai ukuran." Mendengar itu tentu saja membuat yang lain kaget.

"Kau yang benar saja?!" Somi tak percaya ada penguntit manusia es macam Jeno.

"Kau yakin itu foto Jeno?" Tanya Shotaro memastikan.

[BL] OUR BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang