70- Pendekatan (2)

4.5K 595 22
                                        

2020

"Kenapa wajahmu suntuk begitu?" tanya Mark pada si bungsu Jung yang kini nampak tidak terlalu menikmati acara.

"Daddy dan Jeno hyung belum datang juga, padahal Dejun ge yang katanya datang terlambat sudah datang lebih dulu." Ujar Sungchan.

"Mereka pasti datang, mungkin masih ada sesuatu." Tutur Mark menenangkan.

"Kalau mereka bertengkar di jalan bagaimana?" tanya Sungchan cemas.

"Daddy bukan anak-anak, apalagi bertengkar dengan Jeno." Sungchan yang mendengar itu merengut.

"Kan siapa tahu" gumam Sungchan.

"Sudah jangan pasang wajah suntuk begitu, sana temani Chenle dan Jisung." Sungchan mengangguk dan bangun dari posisinya, pergi ke arah kedua sahabatnya yang merupakan pasangan kekasih.

"Merusuh di sana saja lah" ujar Sungchan, Mark geleng kepala melihat tingkah Sungchan yang mengambil suapan daging dari Chenle untuk Jisung.

"JUNG SUNGCHAN!" yang lain hanya bisa menghela nafas maklum, Chenle dan Sungchan itu sudah sering bertengkar adu mulut, mereka terbiasa dengan Sungchan yang jahil pada Chenle.

"Mark, ini beneran aku tidak apa di sini?" tanya Koeun, Mark yang mendengar itu mengangguk.

"Memang kau dengar mommy dan lainnya mengusirmu?" tanya Mark balik, Koeun mendengus.

"Bukan begitu, tampan! Aku takut mereka tidak nyaman saja." Mark terkekeh dan menggeleng.

"Tidak apa, mereka tidak mempermasalahkanmu, tuh lihat Lucas, dia membuat rusuh dan diomeli mommy Taeil dan Paman Doyoung biasa saja." Koeun menatap datar pada Mark.

"Ya tolong jangan disamakan aku dengan Lucas juga, Mark." Mark tertawa.

"Sudahlah, tidak apa." Ujar Mark menenangkan.

"Mark" pria itu menoleh dan menemukan mommynya berjalan mendekat.

"Sudah selesai memperebutkan Jaeminnya dengan Mama Winwin?" Taeyong tertawa kecil. Panggilan Mark pada seluruh 'ibu' yang dikenalnya memang terdengar lucu ditelinga Taeyong. Dulu Mark memanggil Winwin dengan 'Paman' tapi berubah menjadi Mama. Yang belum berubah panggilan Lucas pada para 'ibu' di sana. Dan hanya Chenle yang memanggil Winwin dengan 'Bibi'.

"Kau tidak mengenalkan dia pada mommy?" tanya Taeyong dengan kerlingan menggoda.

"Ah itu- benar, Koeun, ini mommy Taeyong, mommyku, dan mommy, ini adalah Koeun, dia selalu teman satu kelasku sejak SMA." Taeyong menaikkan sebelah alisnya.

"Teman, eh?" Mark memalingkan wajahnya.

"Aku datang!!" Jeno masuk dengan langkah santai, di belakangnya ada Jaehyun yang mengikuti.

"Kenapa lama sekali?" tanya Johnny.

"Kau menjemput daddymu di kantor, Jen, bukan di Antartika, lama sekali." Komentar Ten. Entahlah ibu yang satu sejak tadi begitu sensitif.

"Daddy ada pekerjaan tadi, jadi aku membantunya dulu." Jawab Jeno.

"Daddy mau makan?" Jaemin menawari Jaehyun sepiring daging yang baru ia ambil, daging yang dipanggang oleh Paman Doyoung sangat lezat dan Jaemin ingin membaginya dengan yang lain juga, salah satunya Jaehyun.

"Boleh, terimakasih Jaeminnie." Jaemin tersenyum lucu dan mengangguk.

"Nana, Papa tidak dapat?" tanya Yuta.

"Papa bisa ambil sendiri." Jawab Jaemin dengan polos, Yuta merengut sebal.

"Nana sudah tidak sayang Papa ya?" Jaemin menatap Papanya datar, tapi tidak lama dia menerjang Papanya dengan pelukan.

[BL] OUR BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang