109- Kabar Baik (?)

2.8K 468 16
                                    

2022

Jeno menatap Jonghyun yang berdiri di sampingnya.

"Wakil Kim, apa hukuman yang Anda berikan pada mereka?" Tanya Jeno pada Jonghyun yang kini menatap ke arah lima orang pria yang berusaha mencari masalah dengan mereka.

"Jeno-ya, kau siap menghadapi penurunan saham dan bekerja siang-malam untuk menaikkan nama perusahaan kembali?" Tanya Jonghyun.

"Apapun itu saya siap." Ujar Jeno dengan penuh keyakinan.

"Benar-benar siap?" Jeno mengangguk, tanpa menatap ke arahnya, Jonghyun menunjuk kelima orang di sana.

"Putuskan kontrak kerjasama dengan mereka, meski saham mereka yang ditanam pada perusahaan kita tidak terlalu banyak dibanding yang lain, tetap ambil itu, karena itu sesuai dengan perjanjian tertulis, siapapun yang mengakhiri kontrak dengan sengaja dan sebelum masa kontrak habis maka saham yang ditanam tidak akan bisa ditarik kembali, ingat?" Jeno mengangguk paham.

"Dan serahkan mereka pada Yuta dan Yuto, mereka lebih dari tahu apa yang harus dilakukan. Kau tak perlu mengotori tanganmu, tugasmu adalah memperbaiki perusahaan." Jeno menatap ke arah Jonghyun yang kini baru menatapnya.

"Masalah mereka bukan urusanmu, pekerjaanmu hanya memimpin perusahaan, memperbaiki perusahaan jika ada masalah, kau bertugas melindungi perusahaan, itu tugasmu, paham?" Jeno mengerjap beberapa kali.

"Anda- yakin?" Jonghyun mengangguk.

"Ketua Adachi, lebih tau hukuman apa yang cocok untuk mereka, yang berusaha menjatuhkan nama perusahaan yang dibangun oleh hasil jerih payah Yuta." Tubuh kelima orang itu menegang saat mendengar kata "Ketua Adachi", tahu benar seberapa besar pengaruh orang itu.

"K-Kami akan mencabut kerjasama dengan GT dan akan kembali pada perusahaan Nakamoto."

"Benar, kami- kami akan kembali sehingga tak perlu memanggil Ketua Adachi."

"Kami salah, kami salah, maafkan kami, kami akan kembali."

"Kami tak ada niat untuk menghancurkan, maaf karena kami buta akan tawaran menggiurkan dari GT."

"Tolong ampuni kami, kami tahu kesalahan kami sangat fatal, maafkan kami."

Kelima orang itu langsung mengeluarkan permintaan maaf bersamaan, bersahutan, terlalu berisik, membuat Jeno menggebrak meja. Jonghyun dan Moonbin saja sampai kaget.

BRAKKKK!!!

"Bisa diam?!" Kelimanya langsung diam dan menunduk. Mereka boleh lebih tua, tapi aura dominasi Jeno sangat besar, membuat mereka bahkan kesulitan mengangkat kepala, terlalu takut dengan tatapan mengintimidasi Jeno.

"Kalian itu percuma meminta ampun padaku, aku saja tak ingat siapa nama kalian dan darimana kalian berasal. Sejak pertama kali rapat para petinggi, aku sudah tahu kalian berlima akan membawa kesialan, aku tidak tahu apa yang membuat Papa dulu menerima kerjasama dengan kalian. Aku memang tidak ingat nama kalian tapi aku ingat jelas kelakuan saat rapat para petinggi, kalian jelas memberikan ujara merendahkan padaku dan pada Papa meski perkataanya kalian perhalus." Mereka berlima tak berani bergerak sedikitpun.

"Jangan kalian pikir aku tidak tahu kelakuan kalian." Moonbin menyerahkan sebuah map berwarna coklat pada Jeno.

"Kelakuan buruk kalian bahkan sudha terekam. Jadi, aku memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan kalian, kalian hanya bisa membawa dampak buruk, tidak andil dalam pembuatan produk perusahaan tapi minta diberi saham besar, menjijikkan." Jeno meletakkan map itu di atas meja lalu menatap kembali lima orang tersebut.

"Sepertinya hukuman pemutusan kontrak tidak cukup untuk kalian, aku akan membuat kalian tidak bisa menjalin bisnis dengan perusahaan manapun, akses kalian akan dibatasi, dan siapkan banyak uang untuk bayar tagihan dan hutang yang kalian dan keluarga kalian buat." Jeno menyeringai, membuat kelima orang yang mendongak menatap Jeno pucat.

[BL] OUR BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang