116- Lamaran Hendery dan Jeno (1)

2.2K 293 18
                                    

2023

Kediaman Jung

"Jeno, daddy mau ngomong sama kamu, sini bentar." Jeno yang sedang asyik main game dengan Sungchan terpaksa harus menghentikannya dan mendekat ke arah daddynya.

"Ada apa, dad?" Tanya Jeno langsung.

"Jeno, ngga malu sama Nana? Nana lamar Jenp duluan, emang kamu ngga ada niat mau nikahin Nana?" Tanya Jaehyun, Jeno yang mendengar itu menghela nafas.

"Bukannya ngga ada niat, dad, Jeno masih memikirkan kesiapan diri Jeno. Kalau daddy tahu, sejak lamaran dadakan itu, Jeno sedang memikirkan apakah diri Jeno sudah siap atau belum, dan jawabannya belum ketemu." Jeno menunduk, memainkan jemarinya, Jaehyun yang melihat itu diam sejenak.

"Dad, kenapa ngga tanya hyung dulu? Siapa tahu hyung sudah siap." Jeno menatap ke arah daddynya yang kini ganti menghela nafas.

"Setelah perkumpulan hari itu, Mark dan Koeun putus, jadi hyungmu sekarang jomblo, dia menggalau sebulanan ini, mana pekerjaan ngga ada yang beres pula. Pusing daddy~" Jaehyun memijit pelipisnya, mendadak pening jika ingat kelakuan anak sulungnya yang menggalau sebulan penuh karena putus cinta.

"LOH? PUTUS?!" Kaget Sungchan yang baru saja sadar apa yang dibicarakan oleh kakak keduanya dengan sang ayah.

"Iya putus, kamu ngga tau?" Sungchan mengangguk.

"Katanya, Koeun tidak bisa melanjutkan hubungan mereka lagi, bukan karena hyungmu kurang kaya, Koeun tidak segila itu dengan uang, tapi karena Koeun tidak bisa LDR, sebentar lagi kan hyungmu akan daddy kirim ke Kanada untuk mengurus perusahaan yang ada di sana." Jeno dan Sungchan saling pandang.

"Wahh~ kasihan sekali kakak sulung kita."

_OUR BOY 116_

"HENDERYY!! DADDY MAU BICARA CEPAT TURUNNN!!"

Haechan yang ada di sebelah daddynya sampai terlonjak kaget karena suara menggelegar yang daddynya keluarkan tiba-tiba.

"Dad! Apa tidak bisa lebih tenang?!" Johnny tidak terlalu memikirkan protes anak tengahnya, dia malas naik ke lantai dua dan ponselnya sedang habis daya, jadi teriak adalah jalan pilihannya. Kebetulan kedua istri dan anak bungsunya sedang tidak di rumah, jadi Johnny bebas.

"Sshhhtt!! Diam dulu, ini daddy sekalian mau bicara denganmu juga." Haechan hanya menaikkan sebelah alisnya namun tak bersuara lebih.

"Daddy kenapa teriak-teriak sih? Bisa kan minta Haechan hubungi gege atau daddy bisa kirim pesan." Johnny mendongak saat melihat anak sulungnya turun sembari mengomel.

"Daddy lupa, sudah ayo sini duduk, daddy mau bicara penting dengan kalian berdua." Hendery melirik Haechan yang hanya mengangkat bahu, si sulung pun akhirnya menyerah dan duduk di sofa lain yang berhadapan dengan daddy dan Haechan langsung.

"Jadi, ada apa? Daddy mau bicara apa dengan kita?" Tanya Hendery.

"Kalian tidak mau melamar kekasih kalian?"

....

"Ne?!"

_OUR BOY 116_

Yuta mengerang malas saat Jaehyun dan Johnny datang ke kediamannya dengan muka serius. Dia bertanya-tanya, apa yang membuat dua kepala keluarga itu menatapnya dengan serius seperti ini?

"Kalian mengacaukan hari santaiku dengan Winwin." Dengus Yuta, semenjak perusahaan diambil alih oleh Jeno dan akademi resmi dipegang oleh Dejun, Yuta dan Winwin, terutama Yuta sendiri, pekerjaannya hanya bersantai di rumah dan menerima laporan saja. Mereka menikmati masa tua terlalu dini, namun hari ini kacau karena kedatangan Jaehyun dan Johnny.

"Cepat katakan apa maksud kedatangan kalian di hari santaiku ini." Titah Yuta, tak peduli jika dulu ia sempat takut pada Johnny, namun saat ini ia harus berani melawan Johnny karena pria itu sudah merusak harinya bersama istri tercintanya.

"Hyung, begini, kalau seandainya Jeno dan Hendery melamar kedua putramu, bagaimana?" Tanya Jaehyun takut-takut.

Yuta mengernyit, "Kau bilang... apa?"

Johnny menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, "Yuta, kalau anak kami melamar kedua anakmu, apa kau akan mengizinkannya?"

....

Johnny dan Jaehyun diam menatap ke arah Yuta yang terbengong, apa pertanyaan mereka membuat Yuta hilang kewarasan?

"HAH?!"

Johnny dan Jaehyun hanya tertawa datar, "Telat sekali responnya."

_OUR BOY 116_

Winwin mengerjap saat tidak sengaja mendengar perkataan Yuta dan dua kepala keluarga lainnya.

"Oh astaga! Kedua anakku akan dilamar?!" Winwin berjalan keluar dengan nampan di tangannya, menghampiri tiga kepala keluarga, dengan suaminya yang nampak terkejut.

"Ini, minumnya." Johnny dan Jaehyun mengucap terimakasih, Winwin duduk di samping sang suami dan menatap kedua tamunya.

"Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian, apa benar akan dilamar? Kedua anakku?" Tanya Winwin.

"Jika kedua anak kami sudah siap, maka iya, kami akan melamarnya." Jawab Johnny

"Status Dejun harus diganti dari tunangan menjadi istri, kalau semisal untuk Jaemin terasa terlalu cepat, setidaknya Dejun bisa diizinkan." Jelas Johnny.

"Yuta hyung?" Winwin menatap suaminya yang masih terkejut.

"Lamar?" Gumam Yuta.

Tiga orang yang bersamanya saling tatap sebelum mereka akhirnya mereka sadar, Yuta belum siap ditinggal kedua anaknya berumah tangga.

_OUR BOY 116_

[BL] OUR BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang