90- Karina's Case (4)

2.6K 442 24
                                    

2021

"Bagaimana?" tanya Xiao saat yang tadi masuk ke kantor polisi sudah keluar. Karina terlihat lemas.

"Kau mau pulang dengan salah satu dari mereka? Aku bawa motor, takutnya noona kenapa-kenapa." Karina menggeleng akan perkataan Heeseung.

"Aku akan pergi denganmu saja." Heeseung awalnya cemas, namun dia mengangguk saja akhirnya.

"Polisi sudah mencatat, dan mereka baru sadar kalau Karina sudah pernah membuat laporan sebelumnya. Mereka itu bagaimana sih kerjanya? Katanya sedang banyak kasus ditangani, kasus apa yang ditangani saat aku melihat sebagian dari mereka leha-leha di dalam kantor?" tanya Renjun kesal.

"Yang bekerja mereka yang punya jiwa kepolisian tinggi, yang punya jiwa melindungi begitu besar, bukan orang-orang yang sudah masuk lewat jalur menyogok tapi tidak mau kerja turun langsung ke lapangan." Ujar Wooyoung.

"Ah iya benar~ mereka yang benar-benar mau jadi polisi atau pekerjaan lain harus kalah dengan yang menggunakan uang juga koneksi. Yasudahlah, itu akibatnya, kalaupun ada yang menyogok tapi dia sangat niat, ya itu tidak akan menghasilkan masalah apapun." Komentar Jaemin.

"Sudahlah, ayo kembali, Karina, apartementmu kami tempati dulu, okay? Tenang saja kami tidak akan masuk kamar, tapi kami pinjam dapurnya, sekalian nanti kami stok isi kulkasnya." Karina mengangguk, meski ia juga mengatakan agar Jaemin tidak perlu sampai mengisi kulkasnya.

"Aku dan Moonbin akan kembali, kami bawa perlengkapan kita dulu, jadi nanti menyusul ke sana." Ujar Juyeon.

"Oke, lalu San dan Changbin masih kuliah?" tanya Younghoon.

"Sebentar lagi juga selesai, hari ini kuliah mereka hanya satu mata pelajaran saja." Jawab Hwiyoung.

"Baiklah, kita berpisah, Heeseung bawa motornya hati-hati!" pesan Renjun, Heeseung mengangguk. Dan mereka semua pun akhirnya berpisah jalan.

_OUR BOY 90_

Jeno dan Haechan berjalan di belakang Renjun dan Jaemin yang sedang memasukkan berbagai jenis bahan makanan untuk mereka semua di apartement Karina nanti.

"Tidakkah kita terlihat seperti pasangan yang baru menikah dan sedang memilih menu makan malam, eh?" tanya Haechan, Jeno memandang kanan-kiri dan mengangguk.

"Benar, ibu-ibu di sana membicarakan kita." Ujar Jeno, Haechan hanya geleng kepala. "Biasalah orang lain kalau belum membicarakan masalah yang bukan miliknya itu rasanya tidak lengkap hidupnya. Aku dan Renjun kadang menggosipkanmu dan Jaemin atau menggosipkan keluargamu." Jeno berhenti dan menatap ke samping.

"Wae? Aku bahkan menggosipkan daddy, mae, mommy, gege, dan Dejun ge, satu yang tidak bisa kugosipkan, Paman Yuta dan Paman Winwin, membicarakanmu dan gege tanpa Jaemin dan Dejun ge itu kurang lengkap." Jeno mendengus pelan.

"Dasar pasangan penggosip." Cibir Jeno, Haechan bangga akan itu dan tertawa sembari memukul bahu tegap Jeno.

"Haechan!" keduanya nyaris bertengkar di tengah supermarket kalau Renjun tidak segera memanggil nama keduanya. Jeno dan Haechan segera mendorong dua troli mendekati pasangan masing-masing.

"Kalian mau bertengkar di supermarket, hah?" omel Renjun.

"Hampir sih" gumam kedua dominan tersebut. Renjun berkacak pinggang, "Awas kalian berulah!" ancam Renjun, Jeno dan Haechan hanya mengangguk.

"Sudah semua, waktunya bayar!" dan ini adalah tugas Jeno dan Haechan.

_OUR BOY 90_

CKLEK

"Kami datanggg~" Renjun, Jaemin, Jeno, dan Haechan masuk ke dalam apartement Karina dimana menjadi "base" sementara bagi squad Rowoon.

[BL] OUR BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang