39- Jaemin dan Jeno Curhat Soal Perasaan

6.1K 778 38
                                    

2017

Jaemin pulang dengan Yuta selepas dari perusahaan Johnny, sedangkan Yuto dan Rowoon sudah pergi lebih dulu untuk memberi titah pada rekan mereka, sesuai perintah yang diberikan Yuta tadi.

"Papa, aku sudah lama tidak melihat Kazuki nii-san dan Lin Ying, apa Papa tahu mereka dimana?" tanya Jaemin.

"Mereka ada di Jepang saat ini, ada sesuatu yang Papa minta keduanya atasi di Jepang, mungkin minggu depan mereka juga kembali." Jawab Yuta, Jaemin mengangguk.

"Gege sudah dirumah?" tanya Jaemin, Yuta mengangguk.

"Papa, ayo beli macaron rasa mint choco, untuk gege, ne?" Yuta terkekeh dan mengangguk.

"Ayo kita beli, siapa tahu nanti gege akan sembuh lebih cepat." Ujar Yuta, Jaemin mengangguk semangat.

"Gege selalu sakit kalau masuk semester baru, tapi kenapa saat SMA ini ya? Saat SMP dulu gege tidak pernah sakit saat masuk semester baru." Tanya Jaemin heran.

"Mungkin karena beban di SMA lebih berat, dan jadwalnya lebih berat, jadi gege merasa cepat lelah hingga jatuh sakit, mungkin saja sih." Jawab Yuta.

"Ah ne, Nam Shiwan itu siapa?" tanya Jaemin.

"Hanya seorang pengganggu, tidak perlu kau pikirkan." Jawab Yuta.

"Tapi Nana punya firasat buruk, dia tipe orang yang akan melakukan apapun, meski sudah diperingatkan." Ujar Jaemin, Yuta melirik putra bungsunya dan mengangguk.

"Papa juga tahu kok, tapi kau tidak perlu mengkhawatirkan itu." Tanggap Yuta.

"Papa yakin?" tanya Jaemin.

"Kalau dia berulah, Papa sendiri yang akan beri dia pelajaran." Yuta mengusap kepala putra bungsunya dengan lembut.

"Ayo turun, kita sudah sampai di tokonya." Jaemin dan Yuta pun turun untuk membeli macaron choco mint, rasa favorit Dejun. 

_OUR BOY 39_

Jeno pulang lebih awal, dia izin tidak ikut jam belajar tambahan. Wali kelasnya hanya bisa memberikan anggukan, wajah Jeno mengerikan dan itu jujur saja membuat wali kelasnya takut.

Jeno pulang bersamaan dengan Sungchan yang dijemput oleh Taeyong. Jeno diam saja sejak di dalam mobil, wajahnya nampak keras, terlihat tidak ingin diganggu, Taeyong yang melihat itu menahan diri untuk tidak bertanya yang macam-macam. Sungchan sendiri juga memilih diam, dia tahu hyungnya saat ini tidak bisa diajak bicara, dia sudah dengar apa yang terjadi di lantai kelas tiga tadi.

Saat sampai di rumah, Jeno segera keluar dan masuk duluan. Taeyong hendak menegurnya, namun Sungchan menahan ibunya.

"Tidak mom, biarkan hyung mendinginkan kepalanya sebentar, nanti Sungchan ceritakan apa yang terjadi pada mommy, ne?" Taeyong menghembuskan nafas dan mengangguk.

"Mm, baiklah, segera naik ke kamarmu dan ganti pakaianmu." Sungchan mengangguk menurut, dia mencium pipi Taeyong sebelum naik ke lantai dua.

"Terjadi sesuatu?" Taeyong berbalik dan melihat suaminya keluar dari ruang kerja. Beberapa hari terakhir ini Jaehyun memang mengurus perusahaan dari rumah. Dia sedang dalam mood malas pergi ke kantor, kecuali jika ada rapat atau saat ada klien yang minta temu secara langsung.

"Sepertinya begitu, Sungchan bilang akan cerita nanti, kita tunggu saja." Ujar Taeyong, Jaehyun menghembuskan nafas pelan dan mengangguk. Salah satu alasan Jaehyun jadi sering di rumah adalah karena Jeno juga. Semenjak pertemuan keluarga, Jaehyun merasa semakin jauh dengan Jeno, dia merasa Jeno menjaga jarak darinya.

Tidak lama Sungchan turun dari kamarnya, sudah dalam keadaan segar, dia turun dan duduk di sebelah mommynya setelah meminta dibuatkan minuman kepada pelayan.

[BL] OUR BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang