2016
Jeno, Jaemin, Haechan, dan Renjun kini sedang ada sesi belajar bersama di hari Minggu dengan Dejun sebagai tutor mereka. Keempatnya selalu datang setiap pukul empat sore hingga pukul tujuh malam, terkadang di rumah Jaemin, rumah Haechan, atau rumah Renjun. Jeno tidak pernah mengizinkan teman-temannya datang ke kediamannya.
Dejun selalu mengajari mereka dengan sabar, tapi karena pada dasarnya mereka semua anak-anak cerdas, jadi memberi sedikit arahan pun mereka langsung paham, tidak seperti saat ia mengarahkan Hendery dan Lucas, dia dan Mark harus benar-benar punya stok kesabaran yang tinggi.
"Gege mau ke perpustakaan, nanti kalau ada yang sulit dan tidak bisa menemukan jawabannya, datang ke perpustakaan, oke?" setelah mendapat anggukan, Dejun pun pamit pergi setelah memastikan adiknya akan baik-baik saja bersama teman-temannya.
"Gege pergi ke perpustakaan? Butuh camilan?" tanya Winwin yang melihatnya keluar dari area belajar.
"Tidak usah Ma, Dejun nanti bisa ambil sendiri, Mama lebih baik tawari teman-teman Jaemin, tadi Gege lihat Jeno nampak lelah." Winwin tersenyum dan mengangguk.
"Nanti kalau mau ambil camilan dan minum seperti biasa ya tempatnya?" Dejun mengangguk, Winwin pun lantas pergi menuju ruang belajar dimana di sana Jaemin terlihat memijat pundak Jeno, dan Jeno sendiri nampak terlihat sangat lelah. Haechan dan Renjun di sisi lain belajar berdua.
"Nana, apa Mama mengganggu?" Jaemin menoleh ke arah sang ibu dan tersenyum, lalu menggeleng.
"Ada apa, Ma?" tanya Jaemin.
"Butuh camilan? Teman-temanmu sepertinya sudah hampir sekarat begitu?" Jaemin menatap teman-temannya lalu mengangguk.
"Nana ambil sendiri ya?" tanya Jaemin, Winwin menggeleng.
"Tidak usah biar Mama ambilkan, kau bisa lanjut pijat bahu Jeno." Ujar Winwin dengan kalimat menggoda di akhir, Jaemin yang mendengar itu merona merah.
"MAMA!!!" Winwin tertawa lalu pergi untuk mengambilkan camilan dan minum.
Jaemin menghembuskan nafas pelan lalu menatap Jeno yang mukanya memerah.
"Jeno, sudah tidak pegal?" tanya Jaemin.
"Sudah tidak, terimakasih ya?" Jaemin mengangguk dengan senyum manis.
"Jeno sebenarnya akhir-akhir ini kenapa? Kok kelihatannya lebih lelah dari biasanya." Tanya Jaemin.
"Ada sesuatu yang sedang aku kerjakan, sesuatu yang yah~ katakan saja sangat cocok untukku." Jawab Jeno.
"Apa menyenangkan?" tanya Jaemin.
"Mm, untukku itu menyenangkan." Jawab Jeno.
"Meski itu membuat Jeno lelah?" tanya Jaemin, Jeno mengangguk.
"Tapi Jen, kau benar-benar terlihat lebih lelah dari sebelum-sebelumnya." Ujar Haechan yang kini ikut berkomentar.
"Begitukah?" Haechan mengangguk. Jeno pikir jatah latihannya pas untuknya, tapi mungkin karena belum terbiasa jadi tubuhnya mengeluarkan lebih banyak tenaga dan membuatnya lebih lelah.
Tak lama Winwin kembali dengan seorang pelayan, mereka menyediakan camilan dan minum untuk Jaemin juga teman-temannya. Jam makan malam masih cukup lama.
"Sudah ya? Kalau butuh sesuatu bilang pada Mama, mengerti?" Jaemin mengangguk. Winwin pun meninggalkan para remaja tersebut.
"Hahh~ pasti kediamanmu setiap hari sangat menyenangkan dan tenang." Ujar Haechan.
"Waeyo?" tanya Jaemin.
"Mama Winwin sangat baik dan lembut, dia juga memperlakukanmu sama rata dengan Dejun ge, Papa Yuta juga sama, kau dilimpahi banyak kasih sayang." Ujar Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] OUR BOY
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ "Jangan sampai aku mengangkat senjataku lagi hanya untuk menghabisi nyawa satu sekolah." -Nakamoto Yuta Start : 04/12/2021 End. : -