79- Setelah Malam 'Itu'

4.2K 600 28
                                    

2021

Berharap keadaan tenang tanpa berita saat semua ada saksi mata melihat juga percuma, saat ini Yuta dan keluarganya sedang di rumah sakit dibuat pusing gara-gara wartawan yang berusaha masuk. Beruntung keamanan di rumah sakit Sehun ini begitu ketat, kepala keamanan yang merupakan mantan anggota pelatihan dibawah pengawasan Mike dan Eros, meminta seluruh bagian keamanan untuk terus menjaga semua pintu dan melarang wartawan masuk, selain untuk keamanan keluarga Yuta, tapi juga untuk keamanan pasien lainnya.

Berita kejadian di acara pertunangan Hendery dan Dejun mulai tersiar, banyak komentar yang ditinggalkan oleh para netizen, tapi ya apapun itu tidak dipedulikan oleh keluarga Na dan Seo.

"Kau bilang kemarin sudah mengurusnya, lalu kenapa para kuli tinta haus berita itu masih berkeliaran seperti zombie lepas kandang?" tanya Yuta pada Yuto yang tengah asyik memakan sarapan di kantin rumah sakit.

"Paman, aku sudah berusaha, aku, Rowoon, Eunwoo, Jungwoo, dan Minho hampir tidak tidur hanya mengurus mereka, kalau mereka tetap ngotot ya jangan salahkan aku. Mereka bebal." Jawab Yuto.

Yuta dan Yuto ini sebenarnya sepupu, namun karena jarak usia yang jauh, Yuto malah terlihat seperti keponakan, makanya daripada rancu dia panggil Paman sekalian Yutanya, sedangkan di kasus Younghoon dia memanggil Sehun hyung karena memang hyungnya meski beda orang tua.

"Lagipula ya Paman, kejadian kemarin itu terlihat sebagai ladang uang bagi mereka, jadi mau dilarang kalau berita kemarin tapi mereka keburu butuh uang dan ingin berlomba-lomba membuat headline yang memancing para pembaca, tentu saja keras kepala sangat dibutuhkan. Aku kalau di posisi mereka juga pasti akan memilih untuk menerbitkan beritanya, uangnya lumayan apalagi berita besar itu kemarin." Seloroh Yuto, membuat Yuta memukul kepala Yuto.

"Bicaramu!" Yuto meringis dan menatap sengit sepupu rasa pamannya itu.

"Kan aku bicara fakta!" Yuta mendengus.

"Cepat selesaikan makanmu, ini daritadi Nana rewel entah kenapa." Yuto mengangguk meski bibirnya mengerucut kesal.

"Tumben Nana rewel, biasanya dia tidak rewel." Yuta menggelengkan kepalanya, baru kemarin ia disuguhi sisi gelap anaknya, kini ia disuguhi sisi manis anaknya kembali. Meski saat ini Yuta juga tidak tahu kenapa anaknya bisa rewel, sejak pagi tadi anaknya menangis dan sangat manja padanya. Jeno juga merasa tidak membuat masalah sama sekali. Dia dan Winwin ikut bingung juga dengan tingkah anak bungsu mereka. Apalagi Dejun yang baru bangun dari pengaruh biusnya disuguhi sosok adiknya yang rewel.

"Apa dia membaca berita dan komentarnya?" pertanyaan dari Yuto membuat Yuta terdiam seketika, dia menatap sepupu rasa keponakannya.

"Kenap aku tidak kepikiran?! Aku kembali duluan!" belum sampai Yuto membalas Yuta sudah kabur duluan.

"Tumben dia tidak peka pada anaknya." Yuto mengangkat bahunya acuh dan kembali makan, sebelum-

"Akhirnya aku menemukanmu! Akhirnya bisa masuk juga." Yuto meletakkan alat makannya dan menatap wartawan di depannya, dia memasang senyum manis.

"Ada yang bisa kubantu?" Wartawan itu mengangguk.

"Ceritakan detail kejadian semalam padaku, aku yakin banyak hal terjadi, dan siapa sebenarnya sosok Tuan Na?" Yuto tersenyum.

"Katakan padaku, mau dikubur di bawah tanah atau dilempar ke kandang singa?"

_OUR BOY 79_

"Keluarga pembunuh dong mereka?"

"Kenapa kelihatannya mudah sekali bagi dia menarik pelatuk ya?"

"Mengerikan! Mengerikan! Mereka keluarga yang mengerikan!"

"Ini tidak benar! Seharusnya mereka tidak melakukan itu!"

[BL] OUR BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang