2016
Jika Jaemin pulang lebih awal dengan Lin Ying, beda dengan Dejun yang dijemput oleh Yuta sendiri karena anak sulungnya pulang pukul enam sore.
"Dejunnie? Kenapa lemas begitu?" tanya Yuta saat menyambut sosok putra sulungnya.
"Tidak tahu Papa, kepala Dejun pusing." keluh Dejun. Yuta yang mendengar keluhan anaknya tidak bisa tidak panik, anak sulungnya sangat jarang sakit, tidak seperti anak bungsunya yang kerap sekali sakit.
"Tahan ya, kita pulang sekarang." Yuta segera menjalankan mobilnya dan memacu kendaraannya dengan kecepatan lumayan agar sampai di rumah. Beruntung jalanan tidak terlalu ramai.
Sampai di rumah Dejun langsung digendong oleh Yuta, pria itu masih sangat kuat untuk menggendong kedua anaknya yang sudah besar.
"Yuta hyung? Dejunnie kenapa?" Winwin terkejut saat keluar kamar dia melihat Yuta menggendong Dejun masuk ke dalam rumah.
"Dia mengeluh pusing, bisa tolong ambilkan termometer, aku merasakan tubuhnya panas." Winwin segera bertindak cepat. Jaemin yang melihat gegenya sakit terdiam di tempatnya. Dia paling benci saat melihat saudaranya sakit.
'Kenapa Gege juga harus sakit? Aku saja sudah cukup, jangan buat gegeku juga menderita sakit, meski itu hanya sakit kepala ringan atau demam ringan.'
Jaemin berjalan mendekati pintu kamar Dejun dan melihat ke dalam kamar gegenya.
"Mama, gege baik-baik saja kan?" tanya Jaemin, Winwin tersenyum dan mendekati putra bungsunya.
"Gege baik, gege memang demam, tapi tidak tinggi, doakan gege sembuh ya?" Jaemin mengangguk.
"Gege sakit mungkin karena belum terlalu siap dengan perubahan jadwal sekolahnya. Sepertinya besok-besok mama harus bawakan bekal lebih agar gegemu punya tenaga lebih." Jaemin menatap gegenya.
"Kenapa Nana disini? Sana pergi belajar saja, gege baik-baik saja, Papa akan merawat gege sampai gege sembuh." Yuta mengusap kepala anak bungsunya.
"Papa, Mama, maafkan Nana, kalau saat itu Nana tidak ceroboh dan melihat jalan, gege tidak harus terbaring di rumah sakit, gege tidak harus menderita, hiks maafkan Nana, gara-gara Nana gege sakit." Yuta meraih putra bungsunya dan memeluknya.
"Ssshhhtt- Nana tidak salah, hari ini gege sakit karena kelelahan, bukan salah Nana, sudah ya? Itu masa lalu, jangan diingat lagi, bukankah gege pernah bilang kalau gege tidak suka kalau Nana mengingat itu? Tidak apa, tenang sayang, gege pasti lusa sudah sembuh, Papa akan pastikan itu. Seperti kata Mama, gege pasti belum terbiasa dengan perubahan jadwalnya. Sekarang Nana pergi belajar ya? Kalau sudah waktunya tidur segera tidur agar tidak sakit juga, ne?" Jaemin mengangguk. Yuta mencium kening putra bungsunya.
"Sudah sana, belajar saja, atau mengedit? Tadi Nana bilang sudah janji akan mengedit foto-foto teman sekelas Nana. ring the bell?" Jaemin mengerjap, dia baru ingat jika dia sudah ada janji akan segera mengirim fotonya malam ini.
"Benar, Nana lupa, lagipula Kim ssaem hari ini absen. Nana ke kamar dulu ya Papa, Mama." Yuta dan Winwin mengangguk dan membiarkan Jaemin masuk ke dalam kamarnya.
"Hyung, mau check up kan Dejun ke rumah sakit?" tanya Winwin.
"Besok saja, kalau sekarang nanti Nana malah panik karena kita pergi membawa Dejun." Winwin mengangguk paham.
_OUR BOY 06_
Keesokan harinya Jaemin berangkat diantar Yuta tapi tanpa gegenya. Gegenya masih sakit, tapi kata gegenya keadaannya sudah lebih baik dari kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] OUR BOY
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ "Jangan sampai aku mengangkat senjataku lagi hanya untuk menghabisi nyawa satu sekolah." -Nakamoto Yuta Start : 04/12/2021 End. : -