2016
Yuta sampai lupa bicara dengan Jaemin karena terlalu cemas pada anak pertamanya. Selepas dia mengerjakan pekerjaannya, dia memilih untuk masuk ke kamar Jaemin dimana ternya tiga orang yang ia sayangi ada di sana semua. Duduk di atas kasur Jaemin dan tengah berbagi cerita.
"Apa Papa mengganggu waktu kalian bertiga?" tanya Yuta setelah ia membuka kamar anaknya.
"Sama sekali tidak, Papa kemari!" Jaemin memanggilnya dan Yuta pun mendekat dia duduk di tepi ranjang.
"Kenapa kalian ada di sini semua?" tanya Yuta.
"Menikmati macaroon bersama. Nana juga bercerita tentang harinya." ujar Winwin.
"Nana cerita tidak mengajak Papa huh?" tanya Yuta, Jaemin tersenyum manis.
"Papa sibuk." Yuta mengusap kepalanya dengan lembut.
"Ah benar, kemarin itu Papa ingin bicara sesuatu dengan Nana, karena Nana bilang tidak mau ikut klub, daripada bakat Nana terbuang sia-sia, Papa punya tawaran untuk Nana, tawaran yang bisa menghasilkan uang sendiri juga untuk Nana." ujar Yuta, tiga orang di depannya menatap bingung.
"Tuan Seo Johnny meminta bantuan Nana untuk menjadi fotografer produk miliknya, karena fotografer beliau mengalami kecelakaan dan memutuskan untuk berhenti, lalu katanya Tuan Seo sudah melihat hasil foto Nana, dan dia secara pribadi meminta pada Papa untuk merekrut Nana, Nana mau?" tanya Yuta.
"Apa itu nanti akan sangat sibuk? Nana juga butuh belajar kan?" tanya Jaemin.
"Hmm... baiklah, kapan waktu akan Papa bicarakan lagi, kalau semisal Nana berkenan, Nana mau hari apa?" tanya Yuta.
"Jumat dan Sabtu, karena di hari Jumat dan Sabtu sekolah akan libur kecuali bagi mereka yang memiliki ekstrakulikuler." jawab Jaemin.
"Papa, kalau Tuan Seo ini mau merekrut Nana, tolong katakan padanya untuk tidak mempekerjakan Nana secara gila. Tapi, bukankah mempekerjakan anak dibawah umur itu dilarang ya?" tanya Dejun.
"Orang itu bebal, keras kepala, dia kalau sudah niat tidak bisa dibantah. Menyebalkan berurusan dengan orang sepertinya, Papa kalah bicara dengannya. Tapi tenang saja, Papa tidak akan membuat anak Papa kelelahan sendiri. Papa akan bernegosiasi dengannya lagi. Tapi nanti kalau Papa mood bertemu dengannya." Dejun dan Jaemin saling pandang bingung, sedangkan Winwin hanya bisa menghela nafas.
"Oh benar, tadi di kelas Nana ada kelas musik, gurunya Zhang Yixing ssaem, beliau sangat keren, lalu di kelas musik tadi kami diminta untuk bermain musik, Nana main piano, lalu Haechan main drum, dan Jeno main gitar akustik. Kelas musik sangat menyenangkan." Jaemin menceritakan harinya kepada seluruh keluarganya dengan senyum lebar.
"Papa, apa Papa tahu siapa itu konglomerat Park?" tanya Jaemin.
"Park yang mana dulu? Park Chanyeol jelas Papa tahu." Jaemin menatap kesal Yuta.
"Tidak tahu, tapi anaknya bernama Park Yoojin. Dia masih di hari pertama tapi sudah berani berkelahi, yang dilawannya adalah anak beasiswa. Tidak tahu apa masalahnya, sekelas Nana tidak mau ikut campur, lalu tadi Soobin ketua kelas Nana bilang agar kami menjauhi apapun interaksi dengan Park Yoojin. Park Yoojin satu sekolah dan satu kelas dengan Soobin di SMP. Kekerasan yang ia lakukan sudah terjadi sejak SMP, setiap dia berulah Soobin bilang kalau tidak ada guru yang berani menegur karena taruhan mereka adalah pekerjaan mereka. Dulu katanya ada guru yang berani menegurnya bahkan sampai mendatangkan kedua orang tuanya, lalu besoknya guru itu dipecat lalu tidak diterima bekerja dimanapun." Winwin dan Yuta mendengar itu tentu saja terkejut.
"Kalau memang seperti itu jangan sampai kau berhadapan dengannya, mengerti?" Jaemin mengangguk. Dejun tidak tahu kalau ada anak baru seperti itu di sekolahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] OUR BOY
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ "Jangan sampai aku mengangkat senjataku lagi hanya untuk menghabisi nyawa satu sekolah." -Nakamoto Yuta Start : 04/12/2021 End. : -