2017
Senin kemarin, tidak ada kejadian yang berarti terjadi. Semuanya berjalan baik-baik saja, Jeno dan Jaemin bahkan masih saling berkontak, tidak jarang jika jam istirahat Jeno akan menghubungi Jaemin atau Jaemin yang menghubungi Jeno.
Selasa, Jeno berangkat lagi dengan Mark dan Sungchan, mengingat kejadian kemarin, kini Mark yang menyetir. Baik Mark dan Sungchan tidak akan membuat Jeno menunggu lagi, mereka tidak mau menantang maut seperti kemarin.
Pagi ini Mark berkendara dengan santai, karena mereka tidak sedang terburu memang, tidak seperti kemarin. Jeno memandang malas keluar jendela dan Sungchan sibuk menggerutu di bangku belakang.
"Aish! Aku baru tahu jika Chenle begitu cerewet!" kesal Sungchan.
"Ada sesuatu?" tanya Mark.
"Aku bilang kalau aku tidak lupa tugas kelompok kami, tapi dia mengirimiku pesan spam tidak berhenti." Jawab Sungchan bersungut.
"Tugas apa? Bukannya baru belajar minggu ini?" tanya Mark.
"Tugas seni, angkatanku kan seninya tidak hanya seni lukis dan seni musik, tapi juga ada seni rupa, dimana kami kemarin diminta untuk membuat sebuah karya tangan tiga dimensi, aku satu kelompok dengan Jisung dan Chenle, hyung tidak lupa kan kalau Sabtu atau Minggu kemarin mereka datang ke rumah? Nah, kita mengerjakan itu dibantu mommy sedikit sih." Mark mengangguk paham.
"Jeno, kau kemana semalam? Kenapa baru pulang jam sembilan?" tanya Mark, Jeno tidak menjawab.
"Jeno, daddy dan mommy khawatir padamu kemarin karena tidak pulang, mereka takut terjadi sesuatu padamu." Jeno menatap Mark malas.
"Menyetir saja sana, aku kemarin dari rumah teman." Jawab Jeno, Mark hanya bisa menghembuskan nafas. Sungchan di kursi belakang mendengus pelan, bukan untuk Jeno, tapi untuk Mark.
Tidak lama mobil mereka sampai, sebelum masuk ke dalam area sekolah, mereka sempat melihat mobil yang dikendarai Tuan Na, menurunkan Dejun. Jeno memandang sendu.
"Aku rindu melihatnya mengenakan seragam." Gumam Jeno tanpa sadar, dan terdengar oleh Mark dan Sungchan.
"Kau kan masih bisa menemuinya di hari Minggu seperti biasa dengan Haechan dan Renjun." Tutur Mark, Jeno yang mendengar itu hanya menghembuskan nafas pelan.
"Ayo masuk!" Mark mengendarai mobil masuk area parkir sekolah dan memarkirkannya. Jeno keluar dari mobil lebih dulu, baru Sungchan dan Mark.
"Jeno!" Jeno menoleh saat ada yang memanggilnya, ia kira yang memanggilnya itu teman perempuan sekelasnya, tidak tahunya si anak baru, memang teman sekelas, tapi dia tidak pernah nyaman ada sosok itu di kelasnya. Dia bahkan sudah lupa namanya.
"Siapa itu hyung?" tanya Sungchan.
"Tidak tahu, siswi baru di kelasku tapi aku tidak tahu namanya." Jeno dan Sungchan berjalan lebih dulu, Mark mengerjap sebelum dia berlari kecil menyamakan langkah dengan kedua adiknya.
"Kau yakin tidak mau berhenti dan menunggunya? Dia nampak kesal." Ujar Mark.
"Biarkan saja, aku tidak peduli. Ayo!" Jeno menarik lengan kedua saudaranya untuk segera masuk ke dalam kelas.
"Jeno, tunggu!" Jeno tidak mau dengar.
"Jeno! Hey!" baru yang ini Jeno menoleh, itu Somi dan Nancy.
"Kalian ke kelas sana, aku akan bersama Somi dan Nancy." Ujar Jeno, Mark dan Sungchan saling pandang dan mengangguk. Sungchan dan Mark berjalan di depan Jeno dan kedua teman perempuannya.
"Jeno, dia tadi hampir berusaha menyela diantara kau dan Mark sunbae." Uajr Nancy.
"Itu kenapa kalian memanggilku?" tanya Jeno, Nancy dan Somi mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] OUR BOY
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ "Jangan sampai aku mengangkat senjataku lagi hanya untuk menghabisi nyawa satu sekolah." -Nakamoto Yuta Start : 04/12/2021 End. : -