97- 🙈

3.9K 530 41
                                    

2022

Jaemin keluar dari rumah sakit besok paginya, dokter mewanti-wanti agar Jaemin bisa lebih mengontrol emosinya jika tidak ingin masuk ke rumah sakit lagi.

Dia pulang dijemput Papa tercintanya, di mobil dia bersenandung senang karena akhirnya bisa keluar dari rumah sakit.

"Mama kemana Pa?" Tanya Jaemin mengenai keabsenan sang mama yang biasanya tidak mau ketinggalan menjemput anaknya.

"Mama ada urusan katanya, tidak tahu apa, yang pasti katanya akan kembali sebelum makan malam." Jawab Yuta.

"Tumben, apa akademi ada masalah? Panti? Tapi gege kelihatan tidak stres karena sebuah masalah. Mama kenapa ya?" Jaemin bertanya-tanya akan tingkah mamanya. Sebenarnya sejak kemarin ia merasa mamanya sedikit berbeda, mamanya terlihat begitu marah meski wajahnya berusaha terlihat tenang.

"Biarkan saja, Mama juga tidak akan aneh-aneh kok." Ujar Yuta menenangkan putra bungsunya.

"Papa tidak curiga mama selingkuh gitu?" Tanya Jaemin.

"Heh! Mama mana ada main belakang, lagipula Papa tahu kok Mama kemana meski Mama bilang ada urusan. Mamamu tidak akan selingkuh dari Papa." Jawab Yuta.
L
"Baguslah, tidak bisa bayangkan mama selingkuh lalu papa depresi." Yuta geleng kepala dengan segala pemikiran putra bungsunya. Sebenarnya kalau Winwin selingkuh atau main belakang, Yuta tidak akan marah, karena dia bisa langsung melenyapkan selingkuhan Winwin tanpa banyak kata setelah mendapat banyak bukti. Dia lebih cepat bertindak daripada buang tenaga dengan marah-marah.

"Pa, beli macaron!"

"Kau dan segala kesukaanmu pada macaron."

_OUR BOY 97_

Mobil BMW itu melintasi sepinya jalanan, di kursi belakang terikat sosok seorang wanita dengan kepala tertutup kain dan tubuh terikat.

"Lepaskan aku! Sialan! Kau siapa?! Berani sekali menyentuhku!" Teriak wanita tersebut.

"Sialan! Jawab aku! Kau siapa?! Berani sekali kau mengikatku! Sialan! Hey! Brengsek!" Cacian dan makin terus terdengar, namun pria yang mengendari mobil itu hanya mendengus dan tetap fokus menyetir.

"Bajinga*!"

_OUR BOY 97_

Sore itu saat Jeno tengah santai bersama Haechan di depan tv kediaman Jung, dikejutan dengan sebuah berita.

Breaking News!

Ditemukan jasad seorang wanita tanpa kepala dalam keadaan telanjang di dekat pelabuhan. Tidak ada saksi mata akan kejadian ini, seorang kapten kapal yang hendak melakukan pelayaran terkejut melihat jasad tersebut dan segera menghubungi pihak berwajib. Sampai saat ini kepolisian tengah menyelidiki kasusnya dan tengah mencari bagian kepalanya. Identitas korban masih belum diidentifikasi.

"Astaga! Kelakukan siapa ini?!" Haechan tidak habis pikir dengan siapa yang melakukan pembunuhan keji tersebut.

"Bukan kalian?" Tanya Mark yang baru turun dan bergabung dengan mereka.

"Hyung yang benar saja! Kami bahkan sejak pagi ada di sini dan tidak keluar kemana-mana." Tutur Haechan, tidak suka jika dituduh, dan lagi dia hanya bergerak saat mendapat perintah, dia tidak bergerak sembarangan.

"Kalaupun kami yang melakukannya, kami lebih memilih untuk melenyapkannya tanpa jejak tidak seperti ini." Tambah Jeno.

"Berita tentang penemuan jasad itu ramai dimana-mana." Keluh Jaehyun yang keluar dari ruang kerjanya.

"Daddy sudah hubungi Bubu dan Sungchan? Mereka saat ini tengah di luar dan belum kembali sejak siang." Tanya Jeno.

"Sudah, Sungchan bilang dia dan bubu kalian sudah dalam perjalanan pulang. Hahh~ sebenarnya apa yang terjadi saat ini?" Tiga pria lebih muda dari Jaehyun itu menggeleng.

"Ah aku harus pulang, mae minta dibelikan kue, daddy Jeff aku pamit pulang, salam untuk Bubu dan Sungchan." Tiga Jung di sana mengangguk.

"Masih heran, kenapa dia datang kemari? Biasanya juga menghabiskan waktu dengan Renjun." Mark menatap ke arah Jeno yang mengangkat bahu.

"Dia bilang hanya ingin main karena sudah lama tidak main." Jawab Jeno, tidak lama kemudian terdengar suara Taeyong dan Sungchan.

_OUR BOY 97_

"Astaga anak itu ternyata masih sama mengerikannya. Bergerak dalam diam untuk menghabisi hama yang mengganggu." Baekhyun geleng kepala, menatap Jongin yang tengah menyesap teh sorenya.

TAK

Jongin meletakkan cangkirnya dengan anggun lalu menatap ke arah Baekhyun.

"Memang pada dasarnya jangan mengusik kesayangannya, jadinya begitu." Komentar Jongin akan perkataan Baekhyun yang baru saja mematikan tabnya.

"Tidak ada yang pernah tau apa isi pikirannya. Cakarnya masih sangat kuat ternyata." Tutur Baekhyun sebelum memanggil pelayan untuk mengambilkan kembali kudapan sore.

"Dia banyak diam karena sudah banyak yang bergerak, tapi yang kali ini sepertinya dia sedang kesal ditambah dalam mood yang buruk, jadinya begitu. Kasihan sih wanita yang jadi korbannya, aku bertanya-tanya apa yang dilakukannya hingga kematiannya begitu tragis. Kepalanya bisa ditebak telah dibakar habis di tempat kremasi." Kekeh Jongin.

"Yang menakjubkan ia mampu menghindari segala cctv dan saksi mata." Jongin mengangguki ucapan Baekhyun sebelum kedua suami mereka datang bergabung.

"Sudah selesai memisahkan Chenle, Renjun, dan Jisungnya?" Tanya Baekhyun pada Chanyeol dan Sehun.

"Astagaa~ aku tidak tahu mereka bertiga kalau bertemu bisa sama-sama keras kepala kalau jadi satu." Keluh Chanyeol.

"Suho hyung dan Irene noona enak main pergi honeymoon, kita yang ngurus anaknya." Tambah Sehun.

"Tidak boleh begitu, Sehunnie, saat kita pergi, kita merepotkan mereka untuk merawat Jisung." Tanggap Jongin.

"Hahh~" dua kepala keluarga itu sama-sama menghembuskan nafasnya yang ditanggapi tawa kecil dari pasangan mereka.

_OUR BOY 97_

"Mama!!!" Jaemin yang baru keluar kamar segera memeluk Mamanya yang juga baru saja keluar kamar.

"Halo sayang, maaf ya tadi tidak ikut menjemput." Winwin mengusap kepala Jaemin dengan sayang.

"Mm, tidak apa, tadi Mama kemana?" Tanya Jaemin, Winwin tidak menjawab dan hanya tersenyum.

"Ayo turun dan makan." Jaemin mendengus pelan saat tahu sang mama mengalihkan pembicaraan.

"GEGE PULANGGG!!!!" teriakan dari pintu mengalihkan keduanya. Mereka melihat Dejun yang berjalan gontai mendekati keduanya.

"Mama huwaaaaaaaaaaaaa!!!" Winwin langsung panik dan memeluk putra sulungnya. Jaemin malah diam bengong, tidak tahu harus apa melihat gege kesayangannya mendadak menangis.

BRAK

"ADA APA?! GEGE KENAPA?!"

Jaemin berbalik menatap Papanya yang keluar kamar dengan panik, namun wajah Jaemin memerah malu saat sadar jika-

"ASTAGA! PAPA PAKE BAJU DULU! ITUNYA KEMANA-MANA!! ASTAGA!! MAMAAAA HUWEEEEE!! MATA NANA TERNODA!!"

"NAKAMOTO YUTAAA!!"

"AAAMMPPUUNNNN!!"

_OUR BOY 97_

[BL] OUR BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang