68- Lembar Baru (2)

4.5K 618 65
                                    

2020

Pemakaman Nyonya Besar Jung Joo Eun dilakukan secara privasi, hanya Jung Jaehyun dan Jung Bong Ahn yang melakukan acara pemakamannya. Hanya keduanya yang datang, anak-anak Jaehyun hanya datang untuk memberi salam terakhir pada nenek mereka sebelum pergi dan besoknya kembali untuk mengecek keadaan ayah dan kakek mereka.

Meski dilanda duka, penyelidikan tetaplah berjalan sebagaimana mestinya. Yunho memberikan penghormatan terakhirnya juga kepada Nyonya Besar Jung Joo Eun sebelum kemudian kembali melakukan penyelidikan bersama timnya.

Tiga hari berjalan, hari ini adalah hari dimana Jaehyun dan Jung Bong Ahn akan memakamkan Jung Joo Eun. Jung Bong Hyun sudah dilarikan ke rumah sakit semenjak mengetahui keadaan sang istri, pria baya itu mengalami struk sebagian, membuat ia harus menjalani perawatan. Sidang juga belum, interogasi belum selesai, hadeuhh~

"Jaehyun" Jaehyun menoleh menatap pamannya tersebut.

"Aku tahu harimu akhir-akhir ini sangat berat, istri yang kecelakaan, kasus keluarga Jung yang melibatkan orang tuamu juga anak-anakku, kematian ibumu, dan ayahmu yang menjalani perawatan, aku tahu kau telah mengalami hari yang tidak mudah." Jaehyun menghembuskan nafas pelan dan mengangguk.

"Tapi, kau masih punya Taeyong, kau masih punya anak-anakmu, kau masih punya aku, dan kau masih punya teman-temanmu. Kami semua ada untukmu, bukalah matamu dan lihatlah sekelilingmu. Lupakan semua ajaran kurang baik yang diajarkan ibu dan ayahmu, jadilah dirimu sendiri, kau bukanlah boneka, kau punya hak untuk menjalani hidup sesuai yang kau mau." Jaehyun tersenyum dan mengangguk.

"Aku mengerti, Paman, terimakasih." Bong Ahn menggeleng.

"Kita keluarga, seburuk apapun kelakuan orang tuamu, kita tetaplah keluarga. Jaehyun-ah, setelah ini, rangkulah kembali anak keduamu, tidakkah kau merasa jika dia semakin jauh dari hari ke hari?" Jaehyun menunduk dan mengangguk, Jeno, putra keduanya memang terasa semakin menjauh.

"Sebelum terlambat, berbaikanlah kembali dengannya, akurlah dengannya, dia tidak butuh uang atau hartamu, yang dia butuhkan adalah cinta dan kasih darimu juga Taeyong. Sungchan sudah merangkulnya, tapi Mark masih kesulitan merangkul kedua adiknya. Ajak anak sulungmu untuk meraih kembali Jeno dan Sungchan dalam pelukan kalian. Biarkan Jeno memilih apa yang ia mau, jangan paksakan apapun padanya, tapi bukan berarti kau membebaskannya melakukan apapun sesuka hati, hanya tolong jangan paksakan kehendakmu kepadanya, awasi dia, jika dia melampaui batas, segera tarik dan rangkul kembali. Anakmu, anak keduamu tepatnya, sudah menunggu lama pelukan darimu." Jaehyun mengepalkan tangannya dalam diam, mengatur emosinya yang saat ini ingin sekali ia menangis.

"Paman- dia bahkan tidak mau berada di satu ruangan yang sama denganku dalam waktu yang lama." Lirih Jaehyun.

"Contohlah Johnny dan Yuta, mereka berdua bisa merangkul anak-anak mereka. Mereka bisa menjaga keutuhan keluarga mereka. Lakukan semua dari awal, ajak dia bicara, kalau memang tidak bisa bicara, ajak dia duduk bersamamu, tidak perlu lama-lama, untuk kali pertama batas waktu satu menit, percobaan kedua dua menit, dan seterusnya hingga dia merasa terbiasa dengan kehadiranmu, baru setelah itu ajaklah dia berbicara, tidak perlu topik yang berat, topik sepele seperti menu makan malam atau menu sarapan itu bisa digunakan. Baru setelah dia merasa nyaman, merasa dirinya bisa menerima keberadaanmu, ajaklah ia bicara dari hati ke hati, dan jangan lupa meminta maaflah padanya. Tidak melulu anak yang harus meminta maaf pada orang tua, orang tua juga harus meminta maaf pada anak jika dirinya berbuat salah. Jangan juga berpatok pada yang tua lebih berpengalaman dan mengetahui segala hal, ada kalanya yang muda akan mengajari yang tua tentang hal baru." Jaehyun mendengarkan itu dengan baik.

"Kalau kau merasa butuh bantuan, datanglah padaku, aku akan membantumu, atau kalau kau merasa sungkan, datanglah pada Johnny atau Yuta, mereka tidak akan membiarkanmu terpuruk sendirian, meski Yuta sangat keras dan sering mengutuk kelakuanmu, dia adalah yang paling peduli padamu. Untuk kau tahu, perusahaan Lee yang harusnya juga menjalani penyelidikan karena sudah ada di bawah namamu, olehnya dikecualikan." Jaehyun mendongak dan menatap pamannya terkejut, dia baru tahu hal ini, sungguh.

[BL] OUR BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang