Berusaha Baik-Baik Saja -26

7.8K 1K 75
                                    

2016

Jeno, Haechan, dan Renjun saat ini sedang berkunjung ke kediaman Jaemin. Semenjak Jaemin benar-benar resmi keluar dari sekolah, karena traumanya pada sekolah akibat kejadian yang menimpanya beberapa hari lalu, ketiganya selalu menyempatkan diri untuk datang ke kediaman Na. Awalnya Jaemin menolak kehadiran mereka, namun pada akhirnya Jaemin mau menerima mereka, meski ada jarak diantara mereka bertiga dengan Jaemin.

Hari ini adalah hari Minggu, seperti biasa di sore hari Jeno, Haechan, dan Renjun pergi belajar kelompok, namun belajar kelompok hari ini berbeda karena mereka sekalian akan menghibur Jaemin. Mereka tidak hanya bertiga, namun berenam karena Mark, Hendery, dan Lucas teman satu kelompok Dejun dan ketiganya juga berencana mengerjakan tugas di kediaman Na.

Jeno berangkat dengan Mark, sedangkan Haechan berangkat dengan Hendery. Renjun tentu saja berangkat sendiri, begitu juga dengan Lucas.

Saat mereka sampai di kediaman Na, mereka disambut sendiri oleh Yuta yang mendengus melihat mereka.

"Benar-benar kalian ini, sana masuk, Dejun ada di gazebo belakang, Jaemin ada di kamar, jangan ribut!" ingat Yuta, mereka berenam mengangguk patuh.

"Paman" panggil Jeno saat dia berjalan paling belakang, Yuta menatapnya bertanya.

"Itu, daddy bilang Paman mau tidak ikut acara makan malam minggu depan di kediaman Jung?" tanya Jeno, Yuta mendengus pelan.

"Tidak tahu, Paman paling malas ikut acara begituan, tapi lihat saja minggu depan." Jawab Yuta lalu berjalan pergi menuju ruang kerjanya. Jeno mengangkat bahu dan pergi menuju kamar Jaemin, dimana Haechan dan Renjun hanya berdiri di depan pintu.

"Kenapa tidak masuk?" tanya Jeno, Renjun memberinya tanda untuk berhenti bicara, di dalam sana Jeno bisa melihat Jaemin yang sepertinya tertidur di sofa karena kelelahan membaca. Wajahnya nampak begitu tenang.

"Kita masuk atau menunggu di ruang belajar seperti biasa?" tanya Haechan pelan.

"Masuk saja bagaimana?" tanya Renjun.

"Yasudah masuk sajalah, selama tidak berisik." Setuju Jeno, mereka bertiga pun melangkah perlahan memasuki kamar Jaemin, dan ketiganay duduk di atas karpet sembari mengeluarkan buku mereka. Masih tanpa suara, mereka belajar dengan buku masing-masing.

"Hng?" dengungan pelan terdengar, Jaemin nampak menggeliat pelan sebelum dia membuka matanya. Mengucek matanya lalu menatap teman-temannya yang duduk di atas karpet.

"Kalian sudah datang?" tanya Jaemin dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Mm, kalau masih mengantuk tidur lagi juga tidak apa kok, Na." ujar Renjun, Jaemin menggeleng pelan, ia menutup bukunya lalu pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, tak lama ia keluar dengan wajah lebih segar.

"Kalian belajar apa?" tanya Jaemin.

"Kami belajar hal yang berbeda, Jeno belajar Kimia, aku belajar Fisika, sedangkan Renjun belajar Biologi." Jawab Haechan.

"Tumben, kenapa tidak belajar satu pelajaran yang sama?" tanya Jaemin.

"Kalau kami belajar satu pelajaran yang sama, yang ada kami ribut nanti dan mengganggu istirahatmu." Jaemin mengambil duduk di sebelah Jeno dan menggeleng.

"Ayo belajar satu mata pelajaran saja, aku juga ingin belajar bersama kalian." Ajak Jaemin.

"Baiklah, Tuan Muda ini ingin belajar apa, hm?" tanya Jeno sembari membenahi tatanan rambut Jaemin.

"Bahasa Inggris."

_OUR BOY 26_

Dejun, Mark, Hendery, dan Lucas mengerjakan tugas di gazebo belakang. Mereka ada tugas untuk presentasi mengenai sejarah revolusi dunia. Dejun dan Mark yang mencari materinya, sedangkan Hendery dan Lucas tugasnya adalah meringkas dan menyusun Power Pointnya. Laptop, buku, dan beberapa literatur lainnya berserakan disekitar mereka.

[BL] OUR BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang