82- Renjun Diculik (2)

2.7K 451 26
                                    

2021

Dejun dan Renjun membicarakan banyak hal selama perjalanan, dari hal yang serius hingga ke yang random. Pembicaraan mereka mengalir begitu saja. Baik Dejun dan Renjun sama-sama sudah merasa nyaman akan kehadiran satu sama lain, selain orang tua mereka yang dekat, mereka juga tumbuh bersama dari kecil. Dejun sudah menganggap Renjun seperti adik kandungnya sendiri.

"Ge, aku mau beli minum dulu di supermarket, ada tidak yang dekat dengan akademi?" Tanya Renjun.

"Ada kok, nanti kita mampir." Jawab Dejun, matanya fokus lagi ke jalan.

"Ge, aku putar musik ya?" Dejun mengangguk saja, toh terlalu sunyi juga tidak nyaman.

Renjun pun memutar lagu dari ponselnya, Unbreakable Love yang dicover oleh Huang dan Xiao dari grup idol yang tengah naik daun.

"Tidak mau yang lebih ceria? Kenapa jadi mellow begini? Kau tidak sedang galau kan?" Tanya Dejun pada Renjun yang ikut menyanyi.

"Aku galau tau ge! Haechannie belum mengabariku sama sekali!" Dejun mendengus mendengarnya.

"Nana yang tidak dikabari Jeno saja tidak sampai sepertimu." Renjun berdecak.

"Kan hubungan tiap orang beda-beda, ge." Dejun menggumam membenarkan.

"Gege dengan Dery ge memang tidak pernah seperti ini? Maksudku seperti misalnya Dery ge pergi beberapa hari jauh dari gege, gege tidak rindu?" Tanya Renjun.

"Rindu pasti, tapi sebelum berangkatkan kita sudah tahu tujuannya apa. Kalau dia pergi ke luar kota untuk bekerja aku tidak akan mempermasalahkannya. Kalau pergi tapi untuk urusan lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan atau keluarga, aku baru cemas, apalagi pergi tanpa bilang dengan benar mau kemana." Jawab Dejun.

"Gege percaya pada Dery ge?" Tanya Renjun.

"Kalau aku tidak percaya padanya, kami tidak akan bertunangan, Renjun. Komunikasi dan kepercayaan adalah dua hal yang sedang aku dan Dery coba lakukan saat ini. Kau mungkin melihatku dan dia tidak ada manis-manisnya, tapi tanpa kalian tahu Dery itu bisa bersikap manis, perhatian kecilnya, guyonannya yang membuatku tertawa, dirinya yang selalu ada untukku, hal-hal seperti itu sudah cukup untukku. Kami masih punya banyak pr untuk mempertahankan hubungan kami, semua itu dimulai dari komunikasi dan membangun kepercayaan satu sama lain." Jelas Dejun, Renjun mengangguk kecil. Si sulung Na itu membelokkan mobil menuju supermarket.

"Nah kita sampai, kajja turun!" Renjun dan Dejun sama-sama turun dari mobil, mereka berdua segera masuk supermarket.

Saat Dejun sedang memilih camilan, matanya menatap ke arah jendela, dia melihat sebuah mobil suv merk toy*ta warna putih terparkir tepat di sebelah mobilnya.

"Aku lihat dari spion mobil sejak tadi mobil itu mengikutiku." Gumam Dejun, dia mengeluarkan ponselnya dan memotret mobil tersebut diam-diam.

"Aku harus waspada, terlebih aku membawa Renjun saat ini." Gumam Dejun, dia segera mengambil beberapa snack lalu menuju kasir. Renjun tidak lama datang dengan dua botol air putih dan dua minuman kaleng.

[BL] OUR BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang