104- Koma

3.5K 476 37
                                    

2022

Koma. Jaemin dinyatakan koma oleh Sehun, keadaannya yang kritis akibat kecelakaan membuat bocah manis itu jatuh pada koma. Yuta, Winwin, Dejun, dan Jeno yang mendengar itu hancurlah hati mereka. Lemas sudah mereka mendengarnya.

"Pulang dan besok kemarilah kembali, Nana akan aku awasi dulu, besok kalian bisa mengunjunginya." Ujar Sehun, awalnya Winwin menolak, namun Sehun memberikan pengertian jika percuma di sini saat mereka sendiri tidak bisa melihat Jaemin.

"Hyung, aku mohon tolong jaga Nana." Sehun mengangguk.

"Kembalilah dulu, istirahatlah, setelah itu besok kembali kemari, aku akan pindahkan Jaemin ke kamar yang lebih nyaman." Yuta membawa istri dan anaknya untuk pulang, sedangkan Jeno masih diam di sana.

"Jeno, kembalilah dulu, nak." Tegur Sehun.

"Ah ne, nanti aku kembali, aku ingin di sini beberapa saat." Sehun menepuk bahu Jeno.

"Berdoalah, saat ini semua kembali pada Jaemin sendiri, dia mau kembali atau tidak. Teruslah berdoa agar dia kembali bersama kita lagi. Aku pergi dulu." Jeno mengangguk.

"Mm" Sehun segera kembali bertugas, Jeno duduk di sana menatap ke arah Jaemin berada. Dia menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, mengontrol emosi yang bergejolak dalam dirinya.

"Terkadang kita sudah berhati-hati tapi orang lain tidak, sialan sekali! Kenapa harus Nanaku yang menjadi korban kecerobohan orang lain!" desis Jeno, dia baru bangun dari posisinya lalu pergi. Heeseung dan Karina yang masih ada di sana hanya bisa berdoa Jeno tidak berbuat hal gila.

'Nana, kau harus kembali, aku masih sangat membutuhkanmu. Orang tua dan kakakmu pun sama.'

_OUR BOY 104_

"Bibi tolong siapkan makanannya ya?" pinta Yuta, bibi dapur mengangguk dan meminta pelayan lain membantunya.

Yuta mengusap bahu Winwin, di sebelahnya ada Dejun yang menunduk dan memainkan jemarinya.

"Nana kita akan baik-baik saja, kita berdoa untuknya ya? Kalau kau seperti ini terus pun Nana tidak akan senang saat dia bangun nanti." Bujuk Yuta.

"Dia terbaring di sana... hiks... dia hari ini sangat bahagia karena akan menerima gaji... tapi kenapa dia ada di sana? Kenapa dia terbaring di sana?" isak Winwin akhirnya. Yuta tidak menjawab dan hanya memeluk pasangannya.

"Papa, Nana benar akan bangun kan? Adikku akan kembali kan?" Dejun bertanya dengan nada lirih, Yuta yang mendegar itu menatap putra sulungnya dan mengangguk.

"Nana anak kuat kan? Dia pasti akan kembali pada kita, apapun itu dia pasti akan kembali pada kita." Ujar Yuta, dia rangkul putranya, membuat dirinya yang di tengah merangkul dan menenangkan kedua kesayangannya.

"Sudah ya.. sudah.. Nana pasti kembali, kita berdoa untuknya ya? Kita doakan semoga Nana cepat sadar dan kembali lagi pada kita." Yuta ingin menangis, hatinya hancur melihat salah satu malaikatnya terluka dan terbaring lemah.

Yuta tidak menyalahkan Winwin dan Dejun yang sampai seperti ini. Jaemin tidak sekali dua kali masuk rumah sakit, sejak kecil rumah sakit adalah rumah keduanya. Ketakutan akan dia tidak kembali membuka mata sangat besar.

Saat ini yang bisa Yuta lakukan adalah menguatkan dua malaikatnya yang lain juga dirinya sendiri. Dia tidak akan menunjukkan kerapuhan hatinya, saat ini, jika dirinya ikut jatuh, keluarganya tidak akan ada yang menopang lagi.

"Tuan, makanannya sudah siap." Bibi memberitahu, Yuta yang mendengar itu mengucap terimakasih.

"Ayo kita makan dulu, setelah itu istirahat, kita tenangkan diri masing-masing ya? Besok kan kita sudah bertemu Nana lagi, oke?" bujuk Yuta. Winwin dan Dejun mengangguk.

[BL] OUR BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang