"Morning bes tai" Ujar Utet yang baru saja mensejajarkan langkahnya dengan Oca.
Oca menoleh dan mendelik "morning too upil dugong"
Utet refleks menggeplak bahu Oca.
"Sakit anjir!"
"Ke kantin yuk Ca?"
Kedua alis Oca mengerut "Ngapain?"
"Lo bentar lagi lulus.. tanpa gue jawab pun lo gak bego-bego amat, orang ke kantin ngapain, masa mau berak?!"
"Ck..ck... astagfirullah masih pagi utet, emang bener ya perut lo gak ada kenyang-kenyangnya" Oca sampai menggeleng-gelengkan kepala.
"Gue belum sarapan bes TAI" Ucap nya dengan serius dan mata menajam.
"Ya udah ayo!!" Ajak Oca kemudian.
******
"Ca?" Bisik Utet disela jam pelajaran berlangsung.
"Sstttt.. diem lo gak liat noh didepan Pak Rudi dari tadi udah keluar tanduknya"
Utet yang ingin bertanya pun langsung mengatupkan kembali mulutnya memilih menuruti perintah Oca, biar saja waktu istitahat nanti mungkin waktu yang tepat untuknya bertanya.
"Oke..Sampai disini dulu pembelajarannya, jangan lupa kerjakan tugas dan dikumpulkan minggu depan. Assalamualaikum" Ucap Pak Rudi mengakhiri mata pelajarannya dan kemudian melenggang keluar membuat semua para siswa bernafas lega.
"Neng Oca..."
"Ca... noh calon suami gagal lo" Utet menyenggol sikut Oca sembari mengarahkan dagunya ke arah Arga.
"Apaan?"
"Ke kantin yuk?" Ajak Arga dengan senyum manis.
"Tumben... lo ngajak ke kantin? Masih waras kan lo?" Oca menatap Arga curiga.
"Mau traktir si Oca lo Ga?" Sahut Utet.
Arga pun kemudian nyengir kuda "Maunya sih traktir, tapi bawa uangnya pas, jadi patungan aja ya" pintanya memelas.
"Hahahaha" Utet mendengar itupun tertawa puas dan melihat ekspresi Oca kaget.
"Gak waras lu, ngajak cewek makan suruh patungan!" Ketus Oca.
"Jadi.. mau gak?"
"OGAH ARGA ! SONO LU PERGI PATUNGAN TUH MA SI MAEMUNAH !" Kesal Oca.
Arga yang mendengar teriakan cempreng Oca pun lari ngibrit keluar kelas sambil berteriak "AMPUUUN SUHUUUU"
"Puas lo ketawa?" Tanya Oca yang melihat sahabatnya itu belum berhenti tertawa.
Utet yang masih memegangi perutnya mengurangi tawanya "Ekhm.... Ca.. lo jadi merried minggu depan?"
Oca mendengar itupun melotot "Berisik anjir, mau gue sumpal tu mulut pake kaos kaki?!" Bisa-bisanya Utet bertanya hal seperti itu di saat masih di area sekolah.
"Gue pelan-pelan, gimana?" Bisiknya.
Oca hanya menganggukan malas kepalanya.
"Gue mau liat calsu lo? Ada fotonya gak?"
"calsu?" Tanya Oca masih dengan berbisik.
"Calon suami.. mana liat fotonya" Pinta Utet.
Oca hanya menghela nafas malas, bener-bener miss kepo sahabatnya. Kemudian mengeluarkan ponsel yang berada di dalam tasnya, dan mengotak-atik.
"Nih" Dia menyodorkan ponsel itu ke arah Utet. Disana terlihat sebuah gambar laki-laki dewasa berdiri dengan kedua tangan yang dimasukan kedalam saku celana.
Utet memperhatikan foto itu yang menjadi foto profil whatsapp Fahri. Kemudian matanya menatap Oca. Begitu sampai berulang.
"Kenapa?" Tanya Oca yang penasaran.
"Timpang banget anjir.. kaya bokap lu pantesnya" Ucap Utet terkikik geli membuat Oca mencubit pahanya.
"AWWSSSS OCA!!" Utet melotot kemudian mengelus-ngelus pahanya yang terasa panas dan nyeri.
"Sakit bego!" Sambungnya.
"Makanya... " Omel Oca.
"Lo serius mau Ca? Ini bukan tipe lo banget"
Oca hanya bisa menghela nafas kasar.
"Yang penting gue ikutin dulu mau abi sama umi, siapa tau gue bisa morotin duitnya kan terus gue ajak lo shopping. Urusan dia nanti mau poligami apa KDRT ya tinggal gue cerein"Utet menggeleng takjub dengan pemikiran sahabatnya.
"Terus kuliah lo? Kita gak jadi kuliah bareng? Umur lo masih muda lagian"
"Gue belum tau, semuanya juga udah selesai diurus sama abi"
"Terus anak-anak sekelas mau lo undang? Atau guru-guru mungkin?"
"Ya kali yang ada gue dikeluarin dari sekolah, terus nanti ada drama Oca menikah karena hamil duluan terus suaminya Om-Om, terus mereka ngetawain gue?!"
"Ya juga sih" Utet manggut-manggut.
"Terus lo mau langsung hamil gitu Ca?"Oca yang tengah minum pun tersedak.
"Enak aja gue masih dibawah umur, mau gue suruh aja hamilin tuh kucing gue!" Jawab Oca membuat Utet terkekeh."Please Ca lu gak bego, tujuan nikah kan itu salah satunya apalagi calsu lo om-om"
"Arrrggghh jangan nakut-nakutin gue tet. ASTAGFIRULLAH YA ALLAH... ALLAHU ROBBI" teriak Oca refleks.
"Kenapa lo Ca?" Tanya Dian salah satu teman sekelasnya yang mendengar teriakan Oca.
"HA--,?"
KAMU SEDANG MEMBACA
With You GUS
Spiritual"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza