37

56.5K 3.7K 96
                                    

Fahri dan abi saat ini sedang duduk sambil mengobrol di halaman belakang.

"Hijau ya bi, sejuk disini." Ucap Fahri sembil mengawang melihat tanaman yang tertata cantik dipot,.

Abi tertawa pelan setelah menyesap teh hangatnya. "Ini ide umi. Umi dan Raisa suka tanaman. Dulu banyak mas disini lebih dari ini, cuma karena abi sama umi tinggal ke Bandung waktu lahiran Aidan. Ini pada mati, sama Oca gak disiram" Ucapnya masih terkekeh diikuti Fahri.

"Oca sudah pulang?" Tanya Abi lagi kepada menantunya Gus Fahri.

Fahri tersenyum dan mengangguk "Sudah bi, lagi dikamar sekarang"

Abi menggeleng-geleng "Anak itu, yang sabar ya mas momongnya. Harus dinasehatin pelan-pelan. Memang agak sedikit bandel dulu."

"Tapi kayaknya abi lihat sudah nurut sama mas Fahri" Sambungnya lagi seraya menggoda menantunya.

Fahri tersenyum tipis "Alhamdulillah bi, selama kedekatan saya, dek Oca tidak susah diatur."

Abi mengangguk "Kapan rencananya mas, mau bawa Oca ?"

Fahri terdiam sejenak dan berpikir "Saya cuti seminggu, mungkin sekitar hari sabtu bi. Rencananya kalau tidak ada halangan saya mau ke Bandung dulu sekalian berkunjung ke rumah Kak Raisa."

Abi mengangguk paham kemudian menatap dalam mata Fahri "Titip Oca ya mas. Abi percaya mas Fahri bisa menjadi pendamping yang baik untuk anak abi. Tapi..." Abi menjeda sejenak ucapanya, menghembuskan nafas panjang.
"Jika suatu saat mas Fahri sudah tidak menyayangi anak abi, katakan saja sama abi. Biar abi dan umi yang jemput anak abi kesana"

Fahri tertegun mendengar ucapan mertuanya.

*****

Oca menuruni tangga setelah membersihkan tubuhnya. Matanya mengangkap sosok sang umi yang sedang membereskan meja makan.

"Umi..."

Umi pun mendongak "Apa de, teriak-teriak"

Oca berjalan menghampiri uminya "Umi katanya abis pengajian?"

"Iya, sama abi. Suami pulang kok malah pergi" cibir umi membuat Oca mendengus.

"Oca kan udah izin sama umi mau jalan, katanya boleh. Lagian Oca gak tau kalau gus Fahri mau dateng" Bela Oca.

Umi berdecak dan menggelengkan kepala "Kata umi juga suruh tanya, malah ogah-ogah. Suruh suamimu makan dulu. Kata bi minah kalian belum makan"

Ya jelas lah.. Orang tu laki ngajak indehoy..

Oca hanya bergumam tidak menjawab.

"Kenapa belum pada makan?"

YA ELAAAH MI.. MASA OCA JELAASIN...

KAN TENGSIN..😑

Oca mengedikkan kedua bahunya acuh. Umi membuang nafas jengah "Di urus dong Ca suaminya. Belajar dewasa ya. Oca kan sudah lulus SMA benar lagi masuk kuliah. Terus sudah ada suami juga"

NOh.. nasehatin dong menantunya jangan mesum mulu...!!

"Iya..."

Setelah selesai menata makanan dimeja, Umi kembali menatap Oca.

"Panggil suamimu. Suruh makan! Umi sama abi sudah makan tadi ditempat Bu Rumi"

Oca memicingkan matanya ke arah umi seraya tersenyum "Tuh umi juga urus abinya, masa dikasih makan sama bu Rumi"

"Ya Allah Adek ! Kalo dinasehatin suka jawab !!"

Oca tertawa "Hahaha.. Cuma becanda kali mi..."

Oca masih tertawa sambil berjalan, mencari keberadaan Fahri yang entah dimana, matanya celingak celinguk.

With You GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang