35

55K 3.6K 130
                                    

"Saya pamit dulu Ram, sudah agak sore ini" Ucap Fahri seraya melihat pergelengan tangganya yang dilingkari jam.

"Walah.. buru-buru gus?"

Fahri tersenyum tipis "Sudah sore Ram,"

Rama ngangguk-ngangguk, seraya memikirkan sesuatu. "Emm, gus mau ke pondok?"

Alis Fahri terangkat sebelah "Kenapa memang Ram? Iya kebetulan saya mau mampir kesana"

"Saya titip Alya gus, tidak apa-apa kan?"

Kening Fahri mengkererut.

Apa-apaan Rama ini...

"Maksudnya titip gimana Ram?"

Tawa dari Rama langsung menguar, menyesap kopi sedikit lalu meletakannya lagi. "Hari ini jadwalnya Alya ngajar di pondok gus, saya mau nganterin tapi ada urusan"

Fahri masih mencerna sejenak, bukannya biasanya Alya suka pakai kendaraan sendiri. "Bukannya Alya suka bawa kendaraan sendiri Ram?" Tanya Fahri,

Rama tertawa samar "e-em gini gus, saya mau pinjam motornya Alya. Tapi kalau gus ndak bisa tidak apa-apa. Biar cari ojek online saja" Jelas Rama.

Fahri semakin tak paham dengan tingkah aneh temannya itu. Dalam hatinya sangat ingin menolak, namun dia masih menghargai Rama sebagai kawannya. "Gini ya Ram, mohon maaf sebelumnya, saya tidak enak harus semobil sebenarnya, tapi untuk kali ini saja tidak apa-apa. Biar Alya bisa duduk dikursi belakang."

Senyum tipis tersungging di bibir Rama "Terima kasih gus, saya panggil dulu Alyanya"

Wajah Fahri diam tanpa ekspresi. Rama berlalu menuju kedalam rumah, untuk menanggil Alya.

"Al..." Panggil Rama dari balik pintu kamarnya.

Ceklek..

Terlihat wanita cantik memakai gamis navy dan khimar hitam.

"Ada apa mas?"

"Kamu mau ke Pondok kan?"

Alya mengangguk kaku "Iya, kan nanti mas Rama mau anter"

Rama tersenyum dan menggeleng "Gak Al, mas ada urusan. Tapi mas udah titipin kamu ke Gus Fahri. Tuh orangnya lagi nunggu diteras"

Wajah Alya tercengung "S-sama gus Fahri?"

Rama terkekeh "Iya Al, gih berangkat sana. Beliau Udah nunggu!"

Alya menggeleng "Gak mau ah, sama mas Rama aja!"

"Kamu itu, udah dibilang mas ada urusan. Cepet ambil tas kamu!"

"Mass...." rengek Alya, ia masih malu kalau harus berdekatan dengan Fahri.

"Mas tunggu didepan!" Tanpa menghiraukan perkataan Alya, Rama berjalan menemui Fahri yang masih duduk dikursi teras rumah budenya.

"Tunggu sebentar ya gus, maklum perempuan kalau dandan suka lama" kekeh Rama berusaha mencairkan suasana.

Fahri hanya mengangguk tanpa minat. "Kapan kamu ke Jogja lagi Ram?"

"Lusa insaAllah gus--

"Mas.." Panggil Alya yang sudah berdiri disebelah Rama, dengan kepala menunduk dan tangan yang bertaut.

Rama mendongak diikuti Fahri yang ikut mendongak sekilas. Hanya sekilas kemudian mengalihkan pandangannya lagi.

"Sudah siap Al?"

Alya mengangguk "Oh yowes, gus saya titip ya" kekeh Rama.

Fahri mengangguk dan meraih kunci mobil yang diletakan dimeja sebelah kursi itu.

With You GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang