Oca mencebikan bibirnya "Dih apaan sih, becandanya gak lucu!"
Fahri masih menatap lamat Oca dengan senyum menyeringai "Saya serius, tidak sedang bercanda"
Oca memutar bola matanya malas.
TERSERAH..
"Bodo amat, jual sana jual" Oca mengipas-ngipas sebelah tangannya.
"Emang cuma gus aja yang bisa beliin Oca mobil ? Sana jual !! Oca juga mau tuker tambah gus sama suami baru yang lebih hot " Oca mengucapkan kata 'hot' itu dengan bibir yang terlihat seksi.
Mampus kan lu?!
"Awwwssshhhh" Oca langsung mengaduh kala bibinya dicubit oleh Fahri.
"Bicara apa kamu?! Saya kurung kamu kalau berani !!"
Oca menepis seketika tangan Fahri "Sakit ih!!! Dikira gue burung apa dikurung segala" gumam Oca yang masih didengar Fahri
Fahri masih menyeringai "Makanya dijaga bicara nya, ini lagi pakai gue-gue segala, memangnya saya bestie kamu ?"
Oca yang sedang mengusap-usap bibirnya pun terdiam menatap geli Fahri seraya menautkan alisnya "Bestie? Hahaha tau dari mana kata bestie gus? Gaul nih sekarang" Oca bertanya sambil tertawa dan menjawil dagu suaminya seakan lupa panas bibirnya akibat cubitan gemas Fahri.
BUSEEET LAKI GUE NIH GAOLL 🤣
Batinnya terkikik geli.
Fahri tertawa pelan menggelengkan kepalanya "Saya sering denger omongan kamu kalau lagi teleponan sama temen kamu itu, saya sampai hapal bahasa alay kamu semua"
Oca memukul tangan atas Fahri "Dih dikata alay, gus aja idupnya yang kurang gaul alias kuper... fix no debat !!"
Fahri terkekeh mendengar bullyan istrinya. Menyanangkan juga rasanya mempunyai istri yang usianya berjarak jauh, harus bisa lebih mengimbangi. Harus bisa menjadi sosok teman, Kakak, ayah dan suami.
Fahri tidak akan menuntut Oca menjadi lebih dewasa, biarkan saja dia menjadi dirinya sendiri, itu konsekuensi yang harus Fahri tanggung saat pertama kali memutuskan untuk menikahi Oca, dia harus siap menerima segala kekurangan Oca.
"Sudah malam, adek cape ndak?" Fahri berjalan mendekati Oca dengan masih menunjukan senyum menyeringainya, membuat Oca perlahan mundur.
Oca menatap curiga Fahri.
SIAGA DUA BELAS NIH!!
"Cape !! Kenapaa emang?" Tanya Oca was-was.
Fahri menggeleng seraya tertawa pelan, dia menyadari perubahan raut wajah Oca.
"Katanya mau yang lebih HOT, bagaimana kalau malam ini kita----"
"Dih apaan sih!!" Oca panik mendorong bahu Fahri,
Fahri memandang penuh damba Oca, sambil membuka kancing baju koko nya.
MAMPUS GUE MALEM INI MAMPUSS 😭
RASAIN LO CAAA !
Setelah baju itu terbuka membuat Fahri bertelanjang dada, kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya membuat Oca reflek menutup matanya.
Cup! Satu kecupan mendarat.
Oca masih menutup matanya, Fahri memandang seraya tersenyum dan mendekatkan lagi bibirnya dengan lebih menuntut hingga berhasil membangkitkan setitik gairah ditubuh Oca.
Setelah itu dia menjauhkan wajahnya dari wajah istrinya, jempol tangannya dia gunakan untuk mengelus lembut bibir Oca.
"Buka matanya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
With You GUS
Spiritual"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza