Hay pada kenapa sih kalian takut banget cerita ini poligami ? 😅
Bisa-bisa dimutilasi sama reog istrinya 🤣.****
Fahri melepaskan seat bealt yang membelit tubuh Oca seraya mencuri satu ciuman dipipi kiri istrinya.
Cup!!
"Dih.. apaann sih?!" Protes Oca.
Fahri tersenyum dan keluar duluan, kemudian membuka pintu sebelahnya karena Oca yang masih mematung dikursi penumpang.
"Ayo turun" Ajak Fahri kembali.
"Atau saya gendong kamu sampai kekamar?" Tanya nya kembali dengan menyeringai.
Oca membelalak, mau tak mau ia bergegas turun, langsung saja Fahri menggandeng tangan Oca, takut-takut istri sablengnya kabur.
Setelah melakukan check in, mereka berdua pun diantar oleh salah satu petugas menuju sebuah kamar yang sudah ia pesan.
Anjiiirrr... hebaaat lu Caaa...
Jual mahal, akhirnya dibawa staycation di hotel kaan....
Oke banget akting gue..
Batinnya terkikik geli.
Setelah pintu terkunci, Oca akhirnya melompat ke atas kasur.
"Aaaahhh empuknya...."
Fahri terkekeh dan menggeleng "Tadi saja pura-pura tidak mau"
Oca hanya melirik lalu mengedipkan sebelah matanya genit. Fahri yang sudah tak tahan pun, buru-buru ke kamar untuk untuk bersih-bersih terlebih dahulu.
Setelahnya ia yang sudah diliputi gairah, langsung mendekati istrinya diatas tempat tidur. Memeluk tubuh istrinya dari samping, lalu menggigit daun telinga yang sudah tak titutupi hijab.
"Aaahhh--- jangan digigit" Protes Oca.
"Kenapa? Digigit kan enak" Jawab Fahri dengan suara yang serak.
Lalu Fahri pun mendekatkan bibirnya ke bibir Oca, melumat dan menggigitnya pelan, awalnya lembut pun berubah jadi sebuah menuntut.
Dan Malam itu Fahri seperti kesetanan, seolah balas dendam setelah beberapa hari berpuasa karena dimusuhi oleh istrinya.
"Aaah-- udah gus!!"
"Kenapa panggil gus lagi hmm?"
Oca hanya mengeleng.
"Panggil saya ayah lagi !!"
Oca lagi-lagi hanya bisa menggeleng.
"Panggil saya daddy, baru saya akan berhenti..!!"
"U-udah daddy pleaseee!!"
Oca dengan wajah memohon kembali membangkitkan gairah Fahri. Ia pun menyeringai. Dan tepat pukul setangah dua malam, Fahri baru merebahkan tubuhnya disamping Oca.
Mengantur nafasnya yang seperti sudah lari maraton. Menolehkan kepalanya kepada Oca yang tepar tidak berdaya. Ia pun tersenyum. Lalu mencium lama kening istrinya.
"Terima kasih ya" Ucapnya lembut dan tangan yang melingkar ditubuh Oca.
"Geraaaah awaaaaaassss!!" Oca menepiskan tangan Fahri membuat Fahri terkekeh.
Setelah istirahat sebentar, Fahri ingat sesuatu namun takut Oca marah.
Dia yang sedang menatap langit-langit kamar pun, membalikakan tubuhnya hinga menyamping menghadap Oca yang sedang asyik memainkan ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You GUS
Spiritual"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza