Foto hanya sebagai referensi saja yak.
Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua keluarga pun tiba, kediaman abah Umar dan Umah Sifa alias ndalem sudah dipenuhi oleh keluarga dan keluarga Oca.
Para santri serta segala pengurus Pondok ikut membantu kelangsungan acara resepsi pernikahan Fahri.
Ayla, salah satu ustadzah yang mengajar dipondok lebih memilih untuk tidak ikut campur, dengan alasan sedang ada diluar kota. Bahkan ikatan persahabatan dengan Arum pun sedikit merenggang. Masa bodo dengan si mumun,.
Fotografer dan videografer sudah sibuk mondar mandir, mengambil foto dan video dari awal proses rias Oca yang dilakukan di kamar Fahri.
Oca dirias dengan simpel, tidak mencolok karena dari awal, Fahri sudah mewanti-manti perias untuk menerapkan make up se flawless mungkin di wajah Oca.
Sementara Fahri kini sedang bersiap di kamar lain, ia memakai jas berwarna abu-abu ,yang begitu pas di tubuhnya yang kekar.
"Cantik banget kamu deeee" gemas Raisa melihat Oca yang sudah selesai di rias.
Raisa duduk di ujung tempat tidur dengan Arum disebelahnya.
"Pangling aku sama mbak Oca" sahut Arum tersenyum.
Oca yang mendengar berbagai pujian hanya tersipu malu, bisa malu juga kamu wahai Nyai Ronggeng?
"Selisih usia berapa tahun sama gus Fahri, ning?" Tanya perias yang sedang merapikan hijab Oca.
Oca mengingat dan meringis.
GAK USAH TANYAAA BISA GAK SIH !!
KEPO KEK SI DORA !!
"Lima belas tahun" cicit Oca, membuat tangan lincah siperias terhenti, menatap Oca.
Oh pantas posesif sekali gus Fahri.. wong istrinya masih muda.. batin perias terkikik geli.
Perias yang di panggil Bu Ajeng tersenyum dan manggut-manggut, sementara Raisa da Arum ikut meringis dan tersenyum kikuk.
Umi menyembul dari balik pintu "Udah selesai Ca? Sebentar lagi acaranya mulai"
Semua yang disana menoleh. "Sudah bu" jawab bu Ajeng.
*****
Kedua belah keluarga tengah menunggu Oca diruang tamu, termasuk Fahri yang dari tadi jantungnya tak henti berdetak.
"Sabaar nggeh mas Fahri, masih siap-siap mungkin" kekeh Salah satu sepupu Fahri.
Ceklek !
Pintu kamar terbuka, semuanya menoleh karena penasaran dengan penampilan Oca.
Tangan Oca dipegang oleh Raisa, dan ekor gaunnya dipegang Arum.
Mata Fahri rasanya tidak mampu berkedip, menatap istrinya yang terlihat seribu kali lebih cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You GUS
Spiritual"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza