Arum meringis, Umah ternyata begitu menyayangi kakak iparnya., perempuan yang mampu membuat Fahri ingin segera menikah setelah melajang lama.
"Ndak Umah, itu cuma gosip saja. Mas Fahri juga ndak mungkin mengkhianati Mbak Oca, Umah juga kan tau gimana perlakuan mas Fahri terhadap mbak Oca"
Umah Sifa menghapus air matanya, Abah Umar hanya menjadi pendengar setia disana.
"Umah takut kalau gosip itu betulan nduk, Ya Allah...umah ndak bisa bayangin, malu umah nduk sama besan,.."
Arum terkekeh dan mengelus lembut punggung ibunya.
"Ndak akan,"
"Nanti Abah akan suruh masmu kesini nduk, tadi wis suruh pak Le ke rumahnya katanya rumahnya kosong, ndak ada orang" Sahut abah membuat kedua wanita beda usia itu menoleh.
"Kemana mas Fahri bah?" Tanya Umah khawatir.
"Saiki ada acara diluar katanya, tapi abah sudah suruh kesini"
"Sopo sing bikin berita ndak betul ?" Geram Umah
Abah menghela nafas panjang, sementara Arum menatap nanar.
Ini pasti seperti yang mas Fahri ceritakan kemarin..
Gara-gara panggilan anaknya Alya..
Ya Allah.. batin Arum.
****
Oca sudah bersiap-siap untuk check out dari hotel, melihat Fahri yang sedang serius berbicara lewat ponsel.
Taklama Fahri menutup ponselnya dan ia masukan kedalam saku celana.
"Sudah siap?" Tanya Fahri begitu begitu melihat istri cantiknya yang sudah berdiri dibelakang Fahri.
"Telpon dari siapa gus?"
Fahri mengangkat sebelah alisnya "Hmm.. dari Abah, nyuruh saya untuk ke ndalem"
"Ada aposeee?" Tanya Oca dengan kernyitan dahi.
Fahri menggeleng "Tidak tahu, kamu mau ikut kesana?"
Oca menimang sejenak "Tapi Oca cape, badan sama leher Oca kaya macan tutul"
Fahri terbahak "Hahaha siapa yang minta lagi, minta lagi. Lihat ini saya juga punya" Fahri menunjukan dada bidangnya yang terdapat beberapa bekas yang Oca buat disana.
Oca mendelik malu, dan semburat merah menguar di pipinya yang putih.
"Gus..."
"Dalem sayang, kenapa hmmm?"
"Nanti dihotel lagi ya, tapi yang lebih mewah dari ini"
Fahri merasa mendapat jackpot. Istrinya memang istri idaman, sudah muda, bergairah, agresif meskipun sableng. Tentu saja Fahri tidak akan menyia-nyiakan reog satu ini.
"Mau dimana?" Tanya Fahri menggoda.
Bukannya menjawab, Oca malah beringsut memeluk Fahri.
"Mau dimana hmmm?" Tanya Fahri dengan senyum geli, bisa-bisanya reog mempunyai urat malu.
Kepala Oca tepat berada puting dada Fahri yang tercetak.
Oca yang malu, dan geli melihat itu langsung saja menggigit gemas dada Fahri membuat suaminya kembali memekik kaget.
"Aaah dek!!!" Geram Fahri.
Oca hanya nyengir, melihat ekpresi Fahri.
"Aneh-aneh saja kelakuanmu, waktu itu ngendus-ngendus ketek saya, semalam cabut bulu ketek saya, sekarang.. gigit dada saya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
With You GUS
Spiritual"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza