91

47.9K 4.2K 588
                                    

"Ki, target kita udah dateng" ucap Oca dengan suara pelan kepada Kia. Kia kembali tertawa dan Oca mendekatkan telunjuk ke bibirnya tanda untuk Kia agar diam "sssst Ki"

"Mas Fahri angkat tangan" Pekik Oca seraya menodongkan pistol mainan Kia yang berwarna hijau muda itu kearah Fahri, dan reflek Fahri mangangkat kedua tangannya keatas tepat disebelah kiri dan kanan telinganya.

"DOOORRRRR!!!" Ucap Oca menembak Fahri.

Bruk!!!

Tubuh Pakde yang berdiri dibelakang Fahri ambruk dan tersungkur dilantai.

"Ehehhe" Kia tertawa lepas.

"YA ALLAH PAKDEE"

"Pakdeeee..."

Oca membelalakan matanya, lalu menatap pistol plastik yang masih dia genggam.

"Ki, pistolnya punya peluru tembus pandang?" Tanya Oca dengan raut yang tak bisa diartikan.

"Ehehehhe"

Sontak Fahri berjongkok, untuk membantu Pakde yang tersungkur dilantai.

"Ya Allah, pakde kenapa?" Ucap Fahri seraya mengangkat tubuh Pakde.

Arum dan bude Lasmi mendekat. "Semaput koyo ne mas, belum makan iku" ucap bude Lasmi.

Umah pun juga mendekat dengan wajah khawatir. "Bawa ke kursi mas" perintah Umah. Dengan sekuat tenaga, Fahri menggendong tubuh Pakde yang tinggi itu dan dibantu oleh bude Lasmi sang istri pakde Haryo.

Oca yang masih terkejut pun ikut berdiri, dengan tangan masih memegang pistol.

Fahri menidurkan tubuh pakde yang terpejam keatas kursi panjang yang ada diruang keluarga.

"Dingin sekali tangannya" Ucap Fahri.

"Nduk tolong ambilin minyak" perintah Umah.

"Nggeh nak Oca tolong nggeh" Sahut bude Lasmi.

Oca pun langsung pergi mengambil apa yang diperintah. Tak lama dia menyodorkan botol minyak itu kearah Fahri.

"Ini mas" Fahri mengambil, dan menuangkannya diatas telunjuk lalu dia oles di hidung Pakde.

"Mas, itu minyak goreng, bukan minyak kayu putih !" Timpal Arum, sontak Fahri menunduk ke arah hidung pakde yang mengkilap karena ia olesi minyak goreng. Lalu melirik botol minyak goreng yang dia pegang. Kenapa dia juga tidak sadar ?!

Antara kasihan melihat pakde dan ingin tertawa, membuat Arum sungguh dilema.

"Dek?" Panggil Fahri kepada Oca.

Oca menggeleng tidak enak "Oca gak tau, disuruh Umah ambil minyak"

Gue kirain mau diurut itu pakde hahahha batin Oca

"Ini mas" bude Lasmi lalu menyodorkan minyak tawon kepada Fahri.

"Ini minyak tawon ?" Tanya Fahri sambil menunujukan botol minyak itu kepada bude Lasmi.

"Ndak papa, biar cepat sadarnya"

Fahri menggeleng-gelengkan kepalanya, bagaimana kalau hidungnya panas, lalu menatap Arum "Kamu ada minyak kayu putih nduk?"

Arum berpikir sebentar "Ada mas, aku ambil du----

"Ndak usah Rum, itu saja" Sela bude Lasmi. Mau tak mau Fahri mengoleskan minyak itu ke hidung pakde yang sudah mengkilat.

"Pakde.." Fahri menepuk-nepuk pakde setelah mengoleskan minyak tawon itu.

Saat suasana sedang panik, tiba-tiba ponsel Umah berbunyi terus menerus.

With You GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang