30

63.5K 3.9K 144
                                    

Namun sedetik kemudian Fahri langsung mengalihkan pandangannya kearah lain dan berdehem singkat. Dan Alya juga menundukan pandangannya dengan jantung yang semakin berdetak tak karuan.

"Permisi ya.." Ujar Fahri dengan menyungginggkan senyum tipis.

"Eemh, monggo gus" Alya masih berucap degan gugup.

Fahri berjalan sopan melewati Alya, hingga kedua matanya menemukan sosok yang ingin temui dari tadi. Fahri mengulum senyum melihat Oca yang sedang asyik mengunyah bakso.

Fahri menghampiri Oca kemudian mencubit gemas pipi cubby istrinya.

"Apa sih yah?" Oca menepis tangan Fahri, dan Fahripun terkekeh.

"Salim dulu..." Fahri mengulurkan tangan kanan nya kepada Oca, dan disambut malas oleh Oca.

Fahri kemudian menepuk pelan kepala istrinya "Pinter, tidak nakal kan?"

Oca sontak mendelik, Fahri masih berdiri didepan Oca "Beli bakso dimana?"

Di ACEH...

"Depan, tadi ada yang jualan pake motor.." Jawab Oca seadanya setelah menyuapkan kembali bakso kedalam mulutnya, Fahri mengangguk.

"Saya tidak ditawarin dek?"

Oca kembali mendongak "hmm, mau..?"

Fahri mengangguk lagi "Iya, kebetulan mas laper"

Tangan Oca dengan cepat memgang mangkuk basonya membawanya mundur kebelakang.

"Diih.. beli sana...!"

Fahri tertawa pelan "Kok pelit ya?"

MASALAH BUAT LO???

"Ini Oca belinya pake uang Oca, kalau ayah mau beli pake uang ayah..!"

"Hahaha nanti saya ganti uangnya.."

Seketika kedua mata Oca berbinar,..

"Mas Fahri...." Panggi seseorang dari arah dapur, membuat Oca dan Fahri ikut menoleh.

"Kesini sebentar..!"

"Nggih bude" kemudian Fahri kembali menatap Oca "Saya kesana dulu ya".

Aktivitas itu masih terpantau jelas dimata Alya yang sedari tadi menatap dari belakang. Siapa wanita itu, kenapa akrab sekali dengan Fahri.

Selama dia mengenal Arum dan Fahri, dia tidak pernah bertemu perempuan itu. Batin Alya, namun disisi lain hati Alya masih berpositif thingking bahwa mungkin wanita itu adalah saudara Fahri.

Mungkin saudaranya gus Fahri Al.. batin Alya.

Tanpa sengaja Oca melihat Alya dan ternyata sedang memperhatikan kepadanya dengan raut yang sulit diartikan.

Temennya mbak Arum aneh...

Kenape liatin gue mulu sih..

Ngefans lu ama gue mbak??!

Atau lu ngiler bakso gue mbak?!

*****

Masa bodo dengan Alya, Oca membawa mangkuk kosong ke dapur, dan menemukan Fahri yang sedang mengobrol dengan Pakdenya.

Fahri duduk diatas kursi dengan sebelah kaki kanan yang ditumpang dipaha kiri, dengan sebelah tangan yang bertumpu di meja dan sesekali mengelus dagu. Dan para ibu-ibu yang tengah memasak termasuk Raisa.

"Kalau memang seperti itu baiknya, saya ikut saja pakde" Ucap fahri kepada Pakdenya yang sempat terdengar ditelinga Oca.

Oca tersenyum dan mengangguk ketika melewati Fahri dan Pakde, kemudian mencuci bekas mangkuknya di wastapel.

With You GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang