Fahri dan Oca berjalan beriringan menuju kedalam rumah, sampai di ambang pintu baru keduanya mengucapkan salam.
"Assalamualaikumm.."
Didalam rumah terlihat sebuah punggung seseorang dan berbalik tersenyum kearah mereka.
"Waalaikumsalam warrahmatullah, mas, nak.."
Keduanyapun menyalami tangan keriput Umah,.
"Sudah sarapan nak?" Tanya Umah sambil memgelus tangan Oca dengan sayang membuat hati Oca menghangat.
Oca tersenyum dan mengangguk "Udah Umah.."
"Oalah, tak kirain belum pada sarapan. Kenapa tidak sarapan disini mas? Bude sama mertuamu masak banyak, umah saja makannya sampai nambah.."
DENGERIN NOH FAHRI..
KATA GUE JUGA APAA....
LU SIH GENGSI DIGEDEIN, KALI-KALI DUIT LU GEDEEEIN....
Fahri berdehem canggung. "Nggeh Umah, kita nanti makan lagi disini"
Lo aja sono, gue mah udah kenyang!!!
"Caa... kapan datang?" Tanya Raisa yang berjalan dengan menggendong Kia.
"Kami baru sampai Kak, kemana mas Rafi tidak kelihatan ?" Bukan Oca yang menjawab, melainkan Fahri.
Raisa tersenyum "Oh, mas Rafi tadi pagi baru berangkat tadi habis subuh. Takut ketinggalan kereta"
BERANGKAT ?
"Berangkat kemana?" Tanya Oca cepat.
"Ke Jakarta bude, bude Oca ketinggalan berita ya Kia.."
Alis Oca mengkerut.
"Bude?"
Raisa tertawa pelan melihat wajah polos adiknya "Kamu kan budenya Kia Ca, iya kan gus?" Raisa melirik Fahri yang mengulum senyum kemudian mengangguk.
"Ko bude sih..?!"
Yang bener aja gue masih bohay gini dipanggil bude..!
Raisa, umah dan Fahri terkekeh pelan.
"Ndak mau dipanggil bude katanya nduk, budenya masih muda.." Sahut Umah seraya masih mengelus tangan Oca, membuat Oca merasa sungkan.
TUH KATA UMAH JUGA GUE MUDAAA..
GAK KAYA ANAKNYA UDAH BANGKOTAN..
"Ini mau gendong Ca?" Raisa mengulurkan Kia kepada Oca, membuat wajah Oca semakin cemberut.
MAU LO APA RAISA ?!
Tanpa Umah tau Oca membulatkan matanya kepada Raisa sebagai tanda peringatan. Namun yang dipelototin malah mengulum senyum mengejek. Jujur dia sangat tidak bisa berhadapan dengan bayi.
"Mweheheh" Kia pun tertawa-tawa.
Anjrit banget si Raisa!!
Oca kemudian melirik Fahri berharap suaminya peka, namun bukannya membantu yang ada Fahri malah mengangguk dan menunjuk dengan dagunya.
Percuma Ca percuma..
Mau lo kasih kode sekeras baja juga kagak bakal peka tuh Human..
"Kak...." Ucap Oca dengan wajah memelas, sontak Raisa tertawa dan membawa Kia kembali kedalam gendongannya.
"Bude nya gak bisa gendong Kia, nanti jatuh kalau digendong bude Oca.."
Bayi itu hanya tertawa-tawa membuat Raisa gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You GUS
Spiritual"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza