53

58.7K 4.7K 961
                                    

Oca masuk kedalam rumah dengan riang dan mulut bersenandung. Di ikuti Fahri yang berjalan dibelakang.

"Kenapa? Kelihatan lagi bahagia sekali?" Tanya Fahri menelisik.

"Hidup itu hanya sekali, jadi kita harus happy  ya kaaaan?"

Fahri yang mendengar jawaban so bijak istrinya pun hanya manggut-manggut.

"Sini gus belanjaan Oca bawa kesini!!"

Fahri pun dengan patuh meletakan totebag diatas meja makan, lalu menarik kursi dan dia duduki.

"Kamu nanti kuliah yang bener jangan kebanyakan main-main. Harus serius biar cepat lulus"

Oca mendelik dan mendengus "Ckk kuliah nya aja belom, dah disuruh lulus. Plis otak hamba minimalis"

"Dikampus sana, dosennya muda-muda apa dah pada tua?" Lanjut Oca.

Fahri sontak menatap tajam Oca "Ngapain kamu tanya begitu? Kamu mau belajar atau mau cari jodoh disana?"

"Ya pangen tau aja! Emang disana dosen cowok semua? Gak kan pasti ada cewek nya juga !! Heran deh, ya kalau ada yang ganteng sih anugrah bisa sekalian sambil cuci mata"

Rahang Fahri mengeras "Saya cuci mata kamu pakai detergen! Berani kamu seperti itu awas kamu !!"

Oca diam tidak menghiraukan ucapan Fahri, membuat Fahri kembali geram.

"Sayaaang!!!" Desisnya.

Oca yang sibuk membuka belanjaan pun kesal dengan sifat possessive Fahri, ia pun mendekatkan wajahnya tepat didepan wajah Fahri dengan kedua telapak tangan dia letakan dikedua pipinya.

Membuat kepala Fahri perlahan mundur.

"Apaa?" Suara Oca yang dibuat segenit mungkin lalu memoyongkan bibirnya mengisyaratkan sebuah kecupan nakal.

Tentu saja hal itu membuat Fahri menegang. Istrinya ini benar-benar aaargggh.

*****

Oca dan Fahri sudah berada diatas tempat tidur, tiba-tiba terdengar ponsel Fahri berbunyi.

Ting!!

Suara menandakan pesan masuk keponsel Fahri. Mau tak mau membuat Fahri beringsut meraih ponsel yang tergelatak diatas nakas.

Terlihat di layar sebuah pesan dari nomer yang tidak dikenal.

Mengeryitkan kening lalu melirik istrinya hingga mata mereka saling bersitatap. Fahri berusaha setenang mungkin. Lalu membuka pesan tersebut.

Dahinya mengeryit dengan raut serius dan semakin membuat Oca penasaran.

From : 0822339xxxx
Assalamualaikum gus saya Alya, maaf sebelumnya sudah mengganggu, tapi saya benar-benar minta maaf kalau saya ada salah sama istri gus. Istri gus sudah benar-benar mempermalukan saya tadi waktu di pondok, dia mengikat ujung hijab saya sampai saya hampir terjengkang kebelakang 😔 padahal saya tidak pernah melakukan hal apapun sama istri gus. Kenapa dia tega sekali sama saya gus?

Setelah membaca, Fahri mengangkat kepalanya menatap Oca yang telentang diatas ranjang.

"Kamu apain jilbab Ustadzah Alya?" Tanya Fahri sehati-hati mungkin.

"Apa?"

"Jujur sama saya tadi kamu apaain ustadzah Alya?" Fahri masih berbicara setenang mungkin, tidak ingin membangunkan jiwa reog istrinya.

Si Oca yang bersumbu pendek, dan tidak bisa sabar itu sontak menegakan tubuhnya menatap marah Fahri.

"Jangan marah dulu--

With You GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang