Alya berlari menuju kamarnya ketika keluar dari mobil Rama. Saat berpapasan dengan bundanya yang sedang duduk santai diruang tamu sembari menonton tv, dia hanya menunduk tanpa mengucapkan salam sekalipun.
Bunda Naya terlihat heran "Al.. sudah pulang? Ko bunda ndak---
Belum selesai bunda Nanya berbicara, Alya melengos begitu saja dengan sebelah tangan menutup mulut sembari menunduk.
Bunda Naya hanya terbengong ketika seruan dari cucunya Abrar memanggil.
"Utiiii....." Bunda Naya menoleh kebelakang, Abrar berlari kearahnya, dan dua orang suami istri yang tak lain Rama dan istrinya hanya menunjukan wajah sendu.
"Utiii tante jahat !!! Silam Bunda pakai ail jus !! Tante jahat utiiii !!" Adunya membuat Bunda Naya semakin heran.
"Lho.. lho ini pada kenapa?"
Rama dan istrinya mengucapkan salam lalu duduk disebelah bunda Naya yang tengah memangku Abrar.
"Bun..." Rama menatap sendu bunda Naya.
"Ada apa ini Ram? Kenapa Alya langsung masuk kamar begitu?"
Rama menunduk lesu, kemudian terasa elusan dipunggungnya dari sang istri.
"Ram... kenapa nak? Bukannya kalian habis menemui gus Fahri ?"
Rama mengangguk lesu.
"Ayah juga nakal Utiii.. gala-gala tante, Ayah jadi gak gendong ablal"
Bunda Naya menunduk.
"Tante siapa?" Kemudian menatap Rama dan istrinya bergantian.
"Ram.. ini ada apa sebenarnya nak?"
Rama menautkan kedua jari tangannya.
"Maafin saya bun, maafkan saya yang tidak mencari tahu dahulu tentang gus Fahri"Bunda Naya masih setia mendengar penjelasan Rama yang terasa berbelit-belit.
"G-gus Fahri sudah menikah, barusan beliau datang bersama istrinya dan ngamuk sama Alya. Istrinya marah gara-gara" Ucap Rama kemudian matanya melirik Abrar. "Dia panggil Ayah"
Bunda Naya sama terkejutnya "J-jadi gus Fahri sudah menikah itu bukan sekedar gosip saja nak?" Ada sedikit kecewa dihati bunda Naya karena ia akan kembali gagal mendapat menantu gus Fahri.
Rama mengangguk lesu. Ia merasa malu karena tidak percaya dengan gosip yang beredar tentang gus Fahri.
Sementara didalam kamar, Alya masih menangis didepan cermin. Dia merasa ngeri sendiri saat melihat wajahnya yang menghitam karena eyeliner nya yang luntur.
Mengelapnya dengan tisu, sementara dadanya masih terasa sakit akan kenyataan yang ia terima.
"Aku cinta sama kamu gus.. Aku nyesel dulu gak sabar nunggu kamu,..hikssss"
"Seandainya waktu bisa diulang ya Rabb.. " ucapnya dengan air mata yang tidak berhenti keluar.
Dia ingat kalau hari ini ada telpon dari ustadzah Nia untuk mengantar berkas santri dan murid baru kepondok., tapi rasanya ia belum siap untuk ketemu siapapun apalagi harus berada dilingkungan keluarga Fahri.
*****
Oca masih rebahan diatas tempat tidur, mengotak-atik ponsel hanya untuk mengedit foto Alya yang dia dapat dari facebook wanita itu.
Ocaaa... manusia yang sama seperti netizen lainnya, dengan keahliannya dia berhasil menemukan akun facebook Alya yang beruntungnya tidak diprivat.
Ia mengambil salah satu foto Alya yang terlihat so cantik menurutnya. Yang kemudian dia edit memakai kumis, kaca mata dan hidung yang dikasih gambar ingus. Lalu foto itu akan ia kirim kepada Fahri ketika kejulidannya sudah selesai nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You GUS
Spiritual"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza