Fahri sudah berada didepan ndalem, berniat untuk menjemput istri tercintanya.
"Assalamualaikum" Ucap Fahri memasuki kedalam rumah.
Di ruang tamu ada Alya, Ustadzah Hawa, ustadzah Maira dan Umah serta bude Lasmi sedang duduk dan seperti tengah berdiskusi sesuatu.
"Waalaikumsalam" Jawab serempak.
"Lho mas--" Tunjuk umah melihat putra sulungnya kesana sendiri, apa ada yang ketinggalan pikir Umah.
Ustadzah Hawa dan yang lainnya termasuk Alya mengguk sopan lalu menunduk, meski berbeda dengan Alya yang raut wajahnya terlihat gelisah.
"Dek Oca dimana ya Umah, saya mau jemput"
"Lho..." Bude Lasmi melirik Umah Sifa, jangan bilang istri keponakannya hilang lagi.
"Nak Oca sudah pulang tadi, diantar adikmu katanya ada tugas yang belum dikerjakan , yo gitu umah ndak paham" kekehnya.
"Sudah kerumah belum ta mas?" Tanya bude Lasmi.
Fahri berpikir sejenak "Oh belum, sudah pulang ya. Saya pulang dulu kalau begitu"
Kenapa istrinya tidak memberitahu akan pulang duluan batin Fahri, jangan bilang istrinya melakukan hal-hal aneh, atau berkomunikasi dengan laki-laki lain.
Dia bersalaman dengan Umah, lalu menangkupkan kedua tangannya kearah yang lain.
Tak sengaja netra Alya melihat leher Fahri yang terdapat bekas yang dia pahami betul itu bekas apa.
Alya tersenyum miris, hatinya kembali sakit.
"Assalamualaikum" Ucap Fahri,
"Waalaikumsalam" Fahri melangkah lebar menuju mobilnya yang terparkir didepan ndalem.
Ia meraih ponsel yang ada didashboard mobil, mendial nomor Oca tapi tak ada jawaban sama sekali.
"Nakal sekali kamu!" Desisnya, seraya membelokan stir mobil, untuk keluar dari halaman pondok.
Fahri melajukan mobilnya agak cepat, dan saat sudah hampir mendekati rumahnya, dia melihat seorang laki-laki yang tengah kesusahan membangunkan motor.
Sepertinya orang itu baru terjatuh. Fahri pun langsung memberhentikan mobilnya, keluar untuk membantu orang itu.
"Kenapa mas?" Tanya Fahri.
Orang yang memakai baju yang berwarna sama dengan Fahri mendongak dengan wajah meringis "Ssshhh... jatuh pak, tadi ada kucing lewat"
"Ya Allah" Fahri langsung membantu orang itu berdiri, dan menuntunnya menuju teras rumahnya.
"Duduk dulu mas disini, biar saya benarkan motornya" Ucap Fahri.
"Ini rumah siapa Pak, rumah orang tidak enak duduk diteras begini" jawabnya dengan rasa tidak enak.
Fahri terkekeh "Rumah saya, tunggu nggeh, saya parkir dulu mobil saya"
Fahri kembali menajauh, dan masuk kedalam mobilnya, untung lah dia bertemu orang baik yang berniat membantunya.
Setelah memarkirkan mobilnya dengan sempurna, Fahri kembali untuk mengambil motor orang itu.
"Sssshhh.." ringis pria itu sambil menepuk-nepuk debu yang ada dicelananya.
Pria itu masih sibuk membersihkan debu yang menempel, dan tiba-tiba pundaknya terasa ada yang menepuk.
"DORRRR!!!" Dia menoleh lalu membelakak, melihat sosok hitam dengan hanya terlihat mata saja.
"AAAAAA..."
KAMU SEDANG MEMBACA
With You GUS
Spiritual"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza