"Bilang apa kamu tadi?!" Geram Fahri setelah menyelesaikan hukumannya. Mata Fahri masih memghunus tajam Oca. Kedua tangannya mencengkram sisi kanan kiri tempat tidur.Gak asikkk ah gak bisa dibecandai !!!
Oca mendengus dan berdecak "Apa sih mas!! Becanda yaelah..." Oca yang hanya memakai tanktop dan leging hitam itu membungkuk, memungut baju yang Fahri lempar asal.
Sementara Fahri masih duduk dengan hanya memakai sarung dan bertelanjang dada.
"Berani kamu seperti itu?!" Dia masih belum mengalihkan pandangannya dari kegiatan Oca.
Oca memdelik dan menghentakan kaki "Mas, tu rambut bentar lagi ubanan, serius mulu idupnye.. ayok ah mandi...gerah ini, masih siang juga malah ngajakin geboy mujaer!!" Gerutu Oca seraya menarik tangan Fahri agar bangkit dan bergegas membersihkan tubuh masing-masing yang terasa lengket.
"Udah tua juga ngambekan, inget umur. Awas aja kalo tu hutan rimbanya besok berubah jadi uban semua. Ogah banget Oca, berasa jalan ama kakek-kakek"
Kini giliran Fahri yang mendengus "Saya tidak setua itu!"
Setelah selesai mandi bersama tanpa melakukan adegan apapun, karena waktu yang begitu mepet. Fahri yang sudah terlihat segar buru-buru memakai baju koko dan sarung yang dia simpan dilemari. Tangannya meraih peci hitam yang ada diatas nakas, dan dia masukan kekepalanya.
"Mas kemesjid dulu, sudah agak telat" Ucapnya melirik Oca yang masih berbelit handuk.
"Hmmm.."
"Cepat pakai bajunya, mas mau kemesjid"
Rempong bener nih om-om satu !!
"Ya udah ke mesjid aja sih, siapa juga yang ngelarang" kesal Oca.
"Saya takut ada yang masuk kekamar, atau kamu kunci dari dalam. Kamu belum pakai baju itu"
Allahu Rabbi..
Oca memutar bola matanya malas. Oca memutar tubuhnya lalu mendorong Fahri kedekat pintu.
"Udah sanaaaa pergi... diketawain upil pakde kalo telat !!!"
Fahri membuka sedikit pintunya, Oca bergeser sembunyi dibelakang pintu.
"Kunci dari dalam!" Perintahnya lagi.
"Iye sih, ntar mas gak bisa masuk. Oca males buka kuncinya wleeee" Oca menutup pintu kamar dan mengunci dari dalam sesuai perintah pawang, saat Fahri kembali akan melayangkan protes.
Oca lalu mengusap-usap telinganya "Gilaaa panas kuping gue, cerewetnya ngelebihin si Spongebob"
Saat sudah sampai di ruang tamu, Fahri berpapasan dengan umah.
"Mau ke masjid ta mas?"
Fahri menoleh dan mengangguk "Nggeh Umah"
"Kok telat, ndak dengar adzan apa mas ini?" Tanya Umah heran, biasanya putranya akan shalat tepat waktu.
"O-oh itu, saya ketiduran sebentar. Ini buru-buru. Dek Oca juga sedang shalat dikamar"
Mata Umah menyipit kearah dekat leher Fahri dan tersenyum canggung "Mas.. tutup sitik nggeh lehernya, isin kalau kelihatan yang lain" Kekehnya.
Spontan tangan Fahri teringat yang dimaksud Umah, majahnya memerah karena malu "Ekhem.. e-enggeh Umah"
Fahri pun lalu bergegas menuju mesjid sambil tangannya membenarkan kerah baju kokonya.
*****
Tak lama Oca yang sudah rapi dengan hijab hitamnya keluar dari kamar, berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum. Cuaca yang terik membuatnya sering merasa haus.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You GUS
Spiritual"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza