Oca menyenderkan tubuhnya kedada bidang Fahri dan tangannya melingkar diperut Fahri.
"Lemeeessss...."
Fahri menunduk menatap wajah Oca yang terlihat pucat dengan sebelah tangan memeluk punggung Oca.
"Makan apa? Kenapa bisa muntah?" Tanya Fahri dan dibalas gelengan Oca.
Tiba-tiba terasa ada yang mengganjal dibagian perut Oca, Oca melihat kebawah lalu berjongkok, hingga kepalanya berada tepat di perut Fahri.
Fahri mengeryit "Kamu ngapain?"
Bukannya menjawab,Oca malah semakin menempelkan telinganya disana "Dede.. hallo dede.. lagi apa di dalem perut papa Nak?"
"Kruyuk.. kruyuk.. kruyuk..." telinganya mendengar suara kruyuk dari dalam perut Fahri.
Oca memjauhkan sekilas telinganya, lalu menempelkan lagi.
"Oh dede laper ya... nanti mama suruh papa makan nasi aking, biar dede kenyang" Oca mengelus-elus perut Fahri yang sedikit buncit.
Fahri melotot dan menggeleng "gendeng" ucapnya seraya menjewer gemas telinga Oca.
"Awws hahaha--
"Huueeekkk..." Oca kembali muntah disela tawanya, kali ini bukan muntah bening melainkan muntah mengeluarkan makanan.
"Banyak tingkah kan kamu" Protes Fahri.
"Pa-it hiksss..."
Fahri kembali mengelap bibir Oca dengan tisu. Namun Tiba-tiba terlintas sesuatu dipikirannya,
"K-kenapa?" Tanya Oca yang heran melihat keterdiaman Fahri.
"Kamu hamil?" Fahri bertanya dengan jantung yang berdegup.
Oca mengedip, memcerna ucapan Fahri.
Hamil ??
HAMIL..
HAMIIIIILLLLL...
"H-hamil ?"
Fahri mengangguk dengan berat hati.
"Kamu hamil ?" Tapi seingatnya dia tidak pernah lupa mengingatkan Oca untuk meminum pil pencegah kehamilan, hanya satu kali waktu di hotel.
Oca terdiam, memikirkan perkataan Fahri. Setelah dirasa yakin, Oca menatap Fahri dan menggeleng.
"Nggak, Oca kek nya masuk angin deh. Kemaren ngadem depan kulkas, terus semalem tidur cuma pake beha dan kancut doang kan gegara AC mati"
"Cepetan dong mas benerin AC nya,". Rengek Oca.
Fahri mengeryit "Tunggu-- maksud kamu ngadem depan Kulkas?"
Jir Keceplosaaaannn !!!
Oca meringis dan mengangguk samar.
"Kapan? Ngadem gimana?" Tanya Fahri
Nyai Ronggeng lalu menggaruk tengkuknya yang pura-pura gatal itu "I-itu kemaren gerah, ya Oca buka pintu kulkas, terus diem ngadem disana sambil nonton drakor ! Udah sih Ah gitu aja pelit banget !!" Oca berdiri dengan menghentakan kakinya kesal.
Saat akan beranjak, tangannya lebih dahulu dicekal Fahri "Saya belum selesai bicara, tidak sopan main pergi begitu saja"
"Kamu beneran tidak hamil ?" Ulang Fahri.
"Kalo hamil kenapa ??? Udah pengen cepet-cepet punya anak?!" Ucap Oca sarkas.
Bukannya balik marah, Fahri malah membawa Oca kedalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You GUS
Spiritual"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza