"Sayang makan ya, tadi itu ngantri, mas takut kamu kecapean berdiri" Ujar Fahri, dia masih membujuk Oca yang masih merajuk. Oca mengalihkan pandangannya tidak berniat menatap wajah Fahri.
Udah tua nyebelin !!
"Sayang...."
"Ck !" Oca berdecak seraya bangkit dari duduknya berniat menghampiri umah ke dalam rumah. Namun belum sampai kakinya melangkah, tangan kanan Fahri langsung mencekel pergelangan tangan Oca.
"Apa mas ?" Tanya Oca dengan raut lelah. Ia memandang Fahri yang tengah menampilkan raut memohon.
"Mau kemana ?"
"Ke umah, ke dalem. Siapa tau di dalem ada makanan sisa buat Oca. Kalo di sini Oca di larang makan, siapa tau di dalem nemu, sisa-sisa juga gak papa, yang penting anak Oca gak kelaperan" Jawabnya dengan suara bergetar dan mata yang kembali memburam.
Fahri tercengung mendengar jawaban istrinya, dia memandang sendu Oca.
"Kita makan ya, adek duduk saja biar mas ambilkan, atau mau ambil sama-sama ?"
Oca kembali mengelap matanya yang basah, tanpa memjawab dia kembali duduk seraya membuang muka.
Fahri ikut duduk dan mengelus tangan mungil istrinya "Mau makan sama apa hm ?"
Fahri menghela nafas karena tidak mendapat jawaban dari istrinya.
"Tunggu ya, mas ambil dulu" Ucapnya, dia mengelus puncak kepala Oca saat hendak bangkit untuk mengambil makanan.
Fahri berjalan menuju tempar prasmanan, dia mengambil piring untuk Oca.
"Mas Fahri ?"
Fahri menoleh ketika mendengar sapaan dari seseorang.
"Iya Gas, kenapa ?"
"Nanti foto bersama kata Paklek Bayu"
Fahri mengangguk paham, "Oh, nggeh" lalu melanjutkan akitivitasnya mengambil makan untuk sang reog yang sedang merajuk.
Dia mengambil beberapa makan yang masih tersisa, namun ayam yang Oca idamkan sudah habis tak tersisa. Setitik penyesalan menyeruak, sendainya tadi dia bisa menahan sedikit rasa cemburunya, tidak akan terjadi hal seperti ini.
Fahri menyodorkan nasi beserta lauk dengan senyum terpatri, dia kembali duduk di hadapan Oca.
"Ini sayang, makan ya. Ayam nya habis, nanti kita beli di tempat lain"
Oca masih diam.
"Mau mas suapin sayang ?"
Oca mendengus, masa iya di suapi di acara seperti ini yang ada masuk kamera netizen di bilang lebay.
Acara sudah selesai, termasuk acara berfoto kedua calon pengantin yang memamerkan jari dengan cincin batu akik di jari manis yang heboh menarik riuh gelak tawa.
Oca yang masih begitu kesal, berjalan pulang duluan setelah pamitan, dan Fahri masih berada di dalam.
"Bodo amat !! Gue kesel sama orang yang make nih sepatu !!"
Dia memungut sebelah sepatu suaminya yang ada di teras, dan memasukannya ke dalam saku tas punggung bagian samping fotografer.
"Maaf ya Allah, abisnya Oca kesel" gumamnya lagi saat sudah selesai, dia berjalan menuju ke mobil HRV putihnya yang terparkir di luar pagar.
Oca duduk anteng di dalam mobil, sesekali melirik ke arah gerombolan orang yang keluar dari dalam rumah, termasuk Azam dan ibunya yang baru hendak akan pulang juga.
Seorang fotografer yang keluar terlebih dahulu, dia bergegas menggendong tasnya, dan dengan cepat memakai helm lalu melesat meninggalkan pekarangan rumah Paklek Bayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You GUS
Spiritual"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza