Sang Panutan

137 11 10
                                    

Roy Mustang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Roy Mustang

______________________________________

Naruto tiba di sebuah kafe dan duduk di salah satu kursi kosong yang tersedia. Map yang sebelumnya ia bawa, langsung ia remas-remas  menjadi kusut dan membuangnya ke tempat sampah yang tak jauh dari tempat ia duduk. Ia memesan satu cangkir kopi kepada salah satu pramusaji di sana dan menunggu pesanannya dengan raut kekesalan di wajahnya.

Naruto kesal dan kecewa lantaran sahabat baiknya yang bernama Rin, memilih untuk menutup kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang dialaminya terhadap suaminya, Obito. Padahal, selangkah lagi pria itu akan di masukkan dalam penjara karena terbukti bersalah dan telah di jadikan tersangka. Tapi, Rin yang tak tega melihat suaminya menjadi tahanan polisi langsung memilih untuk menutup kasus tersebut dan memilih untuk berdamai dengan sang suami.

Naruto dan Rin sudah bersahabat lama sejak SMA. Mereka juga kuliah di universitas yang sama dengan jurusan yang berbeda. Setelah lulus, Naruto menjadi seorang pengacara sementara Rin memilih untuk menikah muda dan menjadi Ibu rumah tangga. Meski beberapa orang tampak kecewa dengan Rin yang langsung memilih menikah di bandingkan memulai karirnya, tapi Naruto yang notabene nya sahabat baik Rin selalu menghargai keputusan sahabatnya itu. Lagipula menjadi Ibu rumah tangga bukanlah hal yang buruk.

Tapi, Naruto marah dan tak terima saat tahu Rin mengalami kekerasan dalam rumah tangga hingga ia harus menjalani perawatan di rumah sakit. Dengan segala bukti yang ada dan Naruto menjadi pengacara Rin, tentu berjuang agar Obito mendapatkan hukuman atas perbuatannya. Awalnya Naruto bahagia saat berhasil membuat pria itu menjadi tersangka dan akan segera di penjara. Tapi tanpa di duga Rin datang dan mengungkapkan bahwa ia mencabut laporan KDRT dan memilih untuk berdamai dengan suaminya.

Naruto ingin marah, tapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa jika Rin telah membuat keputusannya sendiri. Ia pun memilih pergi untuk menenangkan diri.

Ia yang kini berada sendirian di kafe, mulai menikmati kopi pesanannya yang telah datang sambil sesekali menghela nafas. Naruto langsung mengambil ponsel dari dalam tasnya dan menghubungi seseorang.

"Hei, Roy Masteng ! Cepat kesini ! Lama banget kaya siput" omel Naruto pada seseorang bernama Roy

"Berisik" sahut si pria yang seketika langsung mematikan ponselnya dan membuat Naruto menjadi tambah kesal.

Tak butuh waktu lama, sosok yang di tunggu-tunggu Naruto pun tiba. Dia adalah Roy Mustang. Namun, Naruto sering memplesetkan namanya menjadi Roy Masteng (Mas-Mas Tengik). Ia adalah teman baik yang telah merangkap menjadi kekasih Naruto dan berprofesi sebagai polisi.

Setibanya Roy di kafe, ia pun langsung duduk tepat di sebelah Naruto.

"Lo itu aparat penegak hukum, masa gak bisa disiplin sama waktu ? Gue minta lo datang jam 1 siang. Coba lihat, sekarang jam berapa ? Lo telat setengah jam !" kata Naruto kesal

"Urusan saya banyak, gak cuma ngurusin pacar yang kerjaannya nyusahin mulu kaya kamu"

Naruto menatap tajam Roy seakan siap membakar pria itu hidup-hidup. Tapi yang di tatap hanya bersikap acuh dan malah menyesap kopi milik Naruto sampai habis, padahal Naruto baru meminumnya beberapa teguk. Naruto pun menatap cangkir kosong di depannya dengan penuh dramatisir.

"Gue baru minum sedikit kopinya, Roy"

"Pesan lagi"

Naruto pun menggembungkan kedua pipinya.

Mereka berdua adalah sepasang kekasih yang jauh dari kata romantis. Bahkan sering berselisih karena masalah kecil. Banyak yang menilai mereka bukanlah pasangan yang cocok dan hubungan mereka akan segera berakhir. Tapi, sudah lebih dari dua tahun mereka menjalin hubungan dengan segala asam manis yang mereka rasakan dan lalui selama ini. Mereka tetap bertahan dengan hubungan yang telah mereka rajut sendiri. Tentu mereka berdua saling mencintai, namun dengan cara yang berbeda.

Naruto sering mengeluhkan setiap kasus yang di tanganinya pada Roy dan pria itu akan menjadi pendengar yang baik untuk Naruto meski awalnya Naruto di buat kesal terlebih dahulu. Seperti saat ini, Naruto curhat tentang kekecewaannya pada Rin yang memilih mencabut laporan KDRT dan membuat Obito terlepas dari jeratan hukum.

Roy mendengarkan sambil memberi masukan pada Naruto yang bagaimana pun harus menerima dan menghargai keputusan Rin. Naruto pun menganggukan kepala tanda ia mengerti.

*

Naruto menjalani hari-harinya seperti biasa. Banyaknya kasus yang harus di tangani, membuatnya sibuk dan tak tahu tentang adanya kasus viral tentang kepolisian. Dan ketika Naruto baru mengetahuinya, ia terkejut bukan main. Tanpa banyak pikir ia segera pergi menemui Roy untuk memastikan kabar yang berseliweran di media massa saat ini.

Naruto mencoba menghubungi Roy tapi ponselnya tidak aktif. Ia tidak ada di rumahnya atau di tempat kerjanya. Lalu terlintas dalam benak Naruto untuk pergi ke taman bermain anak. Roy pernah berkata bahwa saat sedang dalam kekalutan, ia memilih pergi ke sebuah taman bermain sewaktu ia kecil. Di sana ia bisa bernostalgia masa-masa kecilnya yang bahagia di sana dan hal itu cukup ampuh meringankan kekalutan yang ada di pikirannya.

Naruto segera pergi menuju taman bermain anak tersebut dan mendapati Roy sedang berdiri menyentuh ayunan anak-anak sendirian. Naruto pun berlari menghampirinya dan memeluk pria itu dari belakang sambil menangis tersedu-sedu

Naruto tahu, Roy memang sedang dalam kekalutan. Bagaimana tidak, orang yang selama ini menjadi panutan ternyata terlibat kasus kejahatan. Ayah Roy, Fredy Mustang adalah seorang Komisaris Jenderal Polisi yang terbukti bersalah atas dugaan penggelapan uang dan perdagangan narkoba. Roy selama ini menganggap Ayahnya adalah orang hebat dan tentu karena itulah Roy menjadi polisi karena ingin seperti Ayahnya. Tapi, mengetahui kebenaran tentang sang Ayah yang selalu ia banggakan, hati anak mana yang tidak kecewa ? Roy pasti merasakan hal itu dan Naruto seperti ikut merasakan apa yang Roy rasakan

Roy hanya diam sambil mengelus tangan Naruto yang memeluknya dari belakang.

"Saya tidak apa-apa. Kamu tidak perlu khawatir"

Naruto semakin memeluk erat Roy dan terus menangis sedih.  Harusnya Roy yang di tenangkan untuk saat ini, tapi malah sebaliknya.

Beberapa hari kemudian, pengadilan telah membuat keputusan bahwa Fredy Mustang akan di masukkan dalam penjara dan di pecat secara tidak hormat dari jabatannya.

Naruto menggenggam tangan Roy yang sama-sama berada di ruang sidang untuk mengetahui hasil final mengenai kasus Fredy.

"Naruto, apa kamu masih mau bersama saya ? Anak seorang narapidana"

Naruto yang mendengar pertanyaan Roy pun langsung menyentuh wajah Roy lembut dengan kedua tangannya.

"Aku gak peduli kamu anak narapidana atau anak siapa pun. Rasa sayang aku ke kamu gak akan pernah berkurang, malah jadi bertambah besar"

Roy tersenyum dan menggenggam tangan Naruto. Ada Naruto di sisinya cukup memberinya kekuatan.



*End



Female Naruto Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang