Musuh

172 15 2
                                    

Sakamoto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakamoto

______________________________________

Sakamoto adalah seorang pemuda yang sangat populer di sekolahnya. Tidak hanya tampan, ia juga cerdas dan sering memenangkan perlombaan cerdas cermat sebagai juara satu. Para gadis berlomba-lomba mencari perhatian Sakamoto, namun pemuda itu sangat acuh dengan yang namanya perempuan. Sementara para siswa laki-laki, membenci Sakamoto karena merasa iri dengannya. Terlebih lagi, gadis-gadis yang mereka sukai lebih memilih Sakamoto.

Naruto, salah satu siswi dan satu-satunya gadis yang tidak tertarik pada Sakamoto. Malahan Naruto sangat membencinya dan menganggapnya rival dalam pelajaran sekolah. Naruto berusaha keras belajar siang dan malam untuk menandingi kepandaian Sakamoto, tapi tetap saja pemuda itu selalu diatasnya tanpa harus belajar susah payah.

Adakalanya, Naruto bekerja sama dengan para siswa laki-laki yang tidak menyukai Sakamoto, membuat rencana untuk menjahilinya. Mulai dari mencuri pakaian dalam perempuan dan sengaja ditaruh dalam tas Sakamoto agar dianggap mesum. Belum lagi kejahilan lainnya dimana Sakamoto beberapa kali terjatuh dan pakaiannya kotor karena sebuah jebakan kekanakan mereka. Sakamoto yang notabene nya seorang yang cuek dan masa bodoh, membuatnya sama sekali tidak terpengaruh. Para gadis-gadis pun semakin jatuh hati padanya.

Lambat laun, kejahilan yang dialami Sakamoto dari orang-orang yang tidak menyukainya pun berkurang. Mungkin, mereka telah lelah melakukan bermacam cara untuk memancing kemarahan Sakamoto namun hal itu tidak pernah terjadi.

Hingga di suatu ketika, terjadi kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap salah satu siswi di sekolah tempat Sakamoto menimba ilmu. Para polisi mencari tahu pelaku tersebut, namun tiba-tiba Naruto datang dan bersaksi bahwa ia melihat Sakamoto sebagai pelakunya. Semua orang nampak terkejut, tak terkecuali dengan Sakamoto. Ia tidak menyangka, Naruto akan memfitnah seperti ini. Ia pun langsung membela diri dan memaki Naruto bahwa apa yang gadis itu lakukan sudah kelewatan. Untuk pertama kalinya, Sakamoto tersulut emosi.

Sayangnya, semua orang mempercayai kata-kata Naruto. Terlebih lagi adanya bukti sepucuk surat yang berisi bahwa Sakamoto dan si korban janjian untuk bertemu di lokasi dimana ia ditemukan tewas.

Akhirnya, Sakamoto di tahan oleh polisi. Namanya pun di coret dari daftar siswa sekolah. Dalam sekejap, Sakamoto menjadi seorang narapidana yang harus mendekam di balik jeruji besi. Kedua orang tuanya bahkan merasa kecewa dan memilih tidak menganggap Sakamoto anak mereka, karena percaya bahwa ia telah melakukan tindakan tercela.

Sakamoto pun menatap Naruto untuk terakhir kalinya dengan penuh kebencian dan bersumpah akan membalas perbuatannya. Sementara Naruto hanya menatap pemuda itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

_"_

Bertahun-tahun kemudian, Sakamoto akhirnya dibebaskan dari penjara karena masa hukumannya telah usai. Ia memutuskan untuk pulang ke rumahnya, melihat bagaimana keadaan Ayah dan Ibunya. Namun, belum sampai ke tempat yang di tuju, orang-orang yang mengenalnya langsung mengusirnya pergi dan mencemoohnya. Ia juga mendapat kabar duka, bahwa ternyata Ayah dan Ibunya telah meninggal dunia. Ayahnya tewas gantung diri karena tak sanggup menahan kekecewaan dan cemohan orang-orang tentang Sakamoto yang masuk dalam penjara. Sementara Ibunya meninggal akibat serangan jantung saat melihat kondisi sang suami yang terbujur kaku tak bernyawa karena bunuh diri.

Sakamoto berlari mencari makam kedua orang tuanya. Ia memeluk batu nisan mereka dan menangis tersedu-sedu sembari memohon maaf. Lalu sekelebat wajah Naruto muncul dalam benaknya, dan amarah Sakamoto pun memuncak. Ia lalu memutuskan untuk mencari keberadaan Naruto dan membunuhnya.

Sakamoto mendapatkan alamat rumah Naruto dan segera pergi kesana. Tapi, sesampainya di tempat tersebut ia hanya mendapati rumah kosong tak berpenghuni. Sakamoto menanyakan informasi mengenai Naruto, dan ia sedikit terkejut saat tahu Naruto kini berada di rumah sakit jiwa. Mentalnya terganggu sejak Ibunya meninggal dunia hingga ia harus mendapatkan penanganan.

Sakamoto segera pergi menuju rumah sakit jiwa dan menyelinap masuk kesana. Setelah berusaha mencari kesana-kemari, ia pun berhasil menemukan Naruto yang duduk membelakanginya di ruangan sepi. Sakamoto mengambil sebilah pisau di tangannya dan ingin menikamnya. Tapi, langkahnya terhenti saat Naruto bicara sendiri dengan menyebut-nyebut namanya.

"Sakamoto, maafkan aku. Aku tidak bermaksud berbuat jahat padamu. Hikss,,, aku hanya ingin menyelamatkan Ibuku yang sedang sakit. Tapi, tapi yang terjadi Ibuku malah meninggal. Aku ingin ikut Ibuku pergi. Tapi, sebelumnya aku harus bertemu Sakamoto. Aku mau minta maaf. Aku bersalah, maafkan aku. Maafkan aku."

Sakamoto terdiam dan pisau yang ada di genggamannya pun terjatuh. Suara itu berhasil membuat Naruto menoleh ke arahnya dan terkejut melihat Sakamoto berada di depannya. Naruto langsung berlari ke arahnya dan bersujud di kaki pria itu. Naruto menangis tersedu-sedu sambil terus berucap kata maaf.

Seketika Sakamoto mensejajarkan dirinya pada Naruto dan berkata.

"Katakanlah semua hal yang tidak ku ketahui"

Dengan sesunggukan, Naruto bercerita bahwa sebenarnya pelaku pemerkosaan dan pembunuhan yang sebelumnya terjadi tidak lain adalah kepala sekolah mereka saat itu, tuan Lurt. Ia menyuruh Naruto agar bersaksi bahwa Sakamoto adalah pelaku tindakan biadab tersebut. Ia yang tahu keadaan Ibu Naruto yang sedang berada di rumah sakit, berjanji akan membayar seluruh biaya rumah sakit hingga Ibunya sembuh total. Naruto pun memilih menuruti permintaan tuan Lurt dan bersaksi palsu agar Sakamoto dimasukan dalam penjara.

Sayangnya, Ibu Naruto tidal dapat di selamatkan. Naruto ingin kembali bersaksi untuk membebaskan Sakamoto, namun yang terjadi ia di jebak dan di masukkan dalam rumah sakit jiwa.

Setelah mendengar pengakuan Naruto, Sakamoto pun berencana untuk balas dendam pada tuan Lurt. Namun sebelumnya, ia membantu Naruto agar dapat keluar dari rumah sakit jiwa. Tak butuh waktu lama bagi Sakamoto membebaskan Naruto dengan kecerdikannya.

Lalu, setelah itu Naruto ia tinggalkan dan pergi menuju kediamannya tuan Lurt yang sedang bersenang-senang dengan teman wanitanya. Tanpa banyak kata lagi, Sakamoto langsung menghampiri dan menghajarnya habis-habisan. Beberapa pengawal tuan Lurt datang dan mencoba melawan Sakamoto, namun Sakamoto terlalu kuat untuk di kalahkan. Emosinya semakin memuncak ketika mengingat kematian kedua orang tuanya. Ia kembali menghajar tuan Lurt dan saat terakhir langsung membunuhnya.

Sakamoto merasa puas karena dendamnya telah terbalaskan. Ia pun langsung pergi ke kantor polisi untuk menyerahkan diri.

Sementara itu, Naruto berlari sekencang mungkin menuju kantor polisi dan melihat Sakamoto yang sedang dimasukkan kembali dalam penjara. Air mata pun mengalir deras membasahi pipi Naruto, berbeda dengan Sakamoto yang menatap Naruto dengan ekspresi datar.

*end




Female Naruto Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang